Masihkah Kita Memerlukan Nabi Baru ?
Oleh: Ngabdulloh Akrom Abstraksi Pergeseran paradigma theosentrisme menjadi antroposentrisme, diyakini bahwa manusia dengan nalarnya mampu mengatasi segala masalah hidupnya sendiri. Kesadaran personal mengenai eksistensi diri, menjadikan manusia berwatak individualistik, pragmatistik dan hedonistik. Manusia menjadi penentu bagi dirinya sendiri, hal ini mengakibatkan keterputusan nilai-nilai spiritualitas. Akibatnya, manusia modern tidak mampu menjawab persoalan-persoalan hidupnya sendiri. Secara […]