IKMAL: Motor Penggerak Kebangkitan Ummat Islam di Indonesia, baik Ahlul Sunnah Maupun Syiah
Wawancara dengan Ustadz Husein Shahab, MA.
(Buletin IKMAL) : Bagaimana peran IKMAL bagi Ustadz dan bagi Alumni sejauh ini?
Ustadz Husein Shahab (UHS) : IKMAL didirikan dengan sebuah misi besar: yakni menjadi “rumah” bagi para Alumni Jamiatul Mustafa; menjadi koordinator sekaligus motor penggerak para alumni JM. Sampai pada batas tertentu ada keberhasilan yang telah dicapai walau masih sangat minim. Misalnya mengirim para Ustadz alumni bertabligh terutama di bulan-bulan Muharram dan Ramadhan. Atau menerjemahkan buku-buku yang bagus untuk kepentingan dakwah atau memimpin pembacaan majlis baca doa Kumail dan sejenisnya. Namun, ya sebatas itu. Padahal JM seharusnya bisa berbuat lebih daripada itu.
(BI) :Ustadz sebagai senior dan penasehat IKMAL, apa yang diharapkan kepada IKMAL ?
(UHS) : Saya sangat berharap IKMAL itu menjadi semacam motor penggerak untuk kebangkitan Ummat Islam di Indonesia, baik Ahlu Sunnah maupun Syiah. Karena Ahlul Bait seperti yang kita pahami bukanlah milik kelompok Syiah semata- mata. Namun juga milik ummat Islam secara keseluruhan.
IKMAL harus punya visi misi yang luas dan inklusif. Pimpinan yang menggerakkan IKMAL harus mampu menerjemahkan ajaran Ahlul Bait yang dibawanya ini benar-benar sebagai ajaran yang merepresentasikan misi besar para Imam suci Ahlul Bait as. Karena itu IKMAL harus punya program sifatnya intensif untuk “pemberdayaan” dirinya dan seluruh anggotanya.
(BI) : IKMAL dalam waktu 6 bulan lagi akan mengelar Kongres ke-4, apa Ustadz mempunyai masukan untuk pelaksanaan, tema, dan isu yang akan dijadikan rekomendasi pada kongres IKMAL tersebut?
(UHS) : Kalau acara kongres kelak hanya untuk temu kangen atau kangen-kangenan saja ya sayang sekali. Karena itu panitia kongres harus benar-benar bekerja keras dalam mempersiapkan agenda kongres kelak. Apa saja agenda yang akan disiapkan?
Saya usul beberapa poin:
1. Agenda bagaimana meningkatkan kualitas intelektual anggotanya, baik dalam hal ilmu agamanya maupun ilmu umumnya. Hal ini penting karena mereka adalah ujung tombak yang kontak langsung dengan ummat.
2. Bagaimana menjadikan anggota-anggota IKMAL ini sebagai team kerja yang efektif dan penuh semangat juang. Hal ini penting mengingat tantangan dakwah di masa yang akan datang akan jauh lebih rumit dan kompleks dari pada masa-masa sebelumnya.
3. Bagaimana mencari solusi yang permanen untuk kesejahteraan anggotanya. Sebab salah satu gangguan yang paling besar yang dihadapi oleh banyak pejuang adalah masalah kebutuhan pokok yang tak terjamin bagi keluarganya sehingga akhirnya mereka tersita waktunya untuk hal- hal kecil namun tak ada way out.
Banyak tentu agenda-agenda yang bagus, namun saya pikir kalau IKMAL kelak bisa merealisasikan tiga agenda di atas dan menseriusimya dengan baik maka itu akan menjadi khidmat yang luar biasa hebatnya bagi perkembangan pengikut Ahlul Bait di biumi pertiwi Indonesia. Salam Takzim.