Kiat Mengelola Masa Muda

masa muda
Pemuda merupakan pilar bangsa. Sebab, masa depan suatu bangsa dapat kita terkait secara langsung dengan masa depan pemudanya. Bila masa depan generasi muda cerah dan menjanjikan maka masa depan bangsa akan terang benderang dan prospektif juga. Karena itu, kekuatan suatu bangsa dapat diukur dari kekuatan dan ketersediaan SDM (baca: sumber daya muda). Maka, bangsa yang kuat adalah bangsa yang mempunyai sumber daya pemuda yang progresif, visioner, kreatif, jujur, kuat (jasmani dan rohani), nasionalis dan tentu agamis.
Tulisan singkat ini akan mengulas secara singkat kriteria masa remaja sehingga diharapkan para remaja dapat memahami potensi besar masa muda yang mereka miliki dan sekaligus mewaspadai ancaman dan bahaya yang menghadang mereka di periode waktu yang sangat vital ini.
Ada beberapa kriteria penting masa muda yang kami rangkum di bawah ini:
1-Pertumbuhan Fisik
Masa remaja identik dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani. Anak baru gede alis ABG biasanya sangat peduli dengan perubahan fisik mereka. Mereka sangat khawatir bila perkembangan badan mereka tidak seideal yang mereka inginkan. Sebab, penampilan bagi mereka adalah segala-galanya. Karena itu, mereka akan menjaga dan merawat tubuh mereka. Bagi remaja putra, tidak sedikit di antara mereka yang langganan pergi ke tempat bina raga. Dan bagi remaja putri, mereka rela merogoh kocek dalam-dalam supaya dapat merawat muka dan rambut mereka di salon pilihan.
Ya, pemuda ingin menjadi gatot kaca yang terkenal dengan otot kawat balung wesi, sedangkan pemudi ingin selalu tampil cantik dan menawan serta mengundang perhatian.
Sesuatu yang patut diperhatikan di masa ini adalah bahwa kekuatan fisik harus digabung dengan kekuatan spiritual sehingga pemuda menjadi manusia dalam arti yang seutuhnya dan kehidupannya bermakna. Kekuatan fisik tanpa diimbangi dengan kekuatan spiritual akan menciptakan pemuda yang loyo: loyo dalam pendirian, loyo dalam perjuangan; loyo dalam pengambilan keputusan; loyo dalam kemandirian; loyo dalam kreativitas.
2-Gejolak Seksual
Masa muda adalah masa membaranya gelora seksual. Tekanan naluri seksual begitu kuat dialami oleh remaja. Bila tidak mampu mengatur dan mengendalikan naluri seksual yang menggebu-ngebu maka pemuda-pemudi tidak sedikit yang terjerumus dalam noktah hitam lumpur dosa dan perbuatan nista. Godaan dari lawan jenis, tekanan syahwat dan nafsu, rangsangan dari tontonan dan bacaan mesum adalah perangkap-perangkap empuk yang seringkali mengebiri akal dan men-dellete iman seorang pemuda sehingga mereka menjadi tawanan nafsu birahi dan kemudian melakukan tindakan asusila yang luar biasa, seperti pemerkosaan dan perzinahan.
Maka, pemuda harus berpikir untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi tekanan naluri seksualnya. Ia tidak boleh berpikir singkat dan kemudian memuaskan naluri seksual dengan cara-cara yang tidak legal (hubungan seksual pra nikah) dan tidak sehat. Ia tidak boleh mengikuti dan menuruti kemauan syahwatnya. Dan sebaiknya ia segera memutus tali fantasi seksualnya. Ia harus berkomitmen kepada dirinya untuk menggunakan alat kelaminnya di jalan yang diridai oleh Tuhan dan di saat yang tepat (masa pernikahan). Ia harus menanamkan pemahaman ini kepada dirinya sendiri bahwa sekarang adalah masa belajar dan memuaskan dahaga ilmu, bukan memuaskan birahi sesaat yang tidak jarang mendatangkan penyesalan dan kesedihan selamanya.
3-Perubahan Pemikiran
Perubahan pemikiran pada masa muda begitu cepat dan bersifat ekspansif (meluas). Di tahapan usia ini, kecerdasan dan potensi remaja mencapai puncaknya. Biasanya para remaja akrab dengan percobaan dan pembaruan guna menghilangkan rasa penasaran. Dan rasa ingin tahu yang begitu tinggi pada remaja bila dikelola secara benar maka akan mendorong kreativitas dan kemajuan.
Pemuda-pemudi mengalami gejolak pemikiran yang bersifat fluktuatif (naik-turun). Hari ini mereka berpikiran “A” tapi esok hari mereka berubah pikiran dan meyakini “B”. Para remaja secara fitrah menolak segala bentuk pemaksaan pikiran. Mereka cenderung rasional dan menolak gagasan-gagasan irasional.
Oleh karena itu, pendidikan yang benar dan tepat bagi remaja itu menjadi penting. Bila dahaga ilmu remaja tidak dipuaskan secara benar maka mereka akan mencari pelarian ke tempat lain. Maka, rumah dan sekolah harus menjadi tempat yang teduh untuk menerima dan mengakomodir perubahan pemikiran remaja. Orangtua dan para guru harus mendorong para remaja untuk memiliki semangat penelitian dan gemar membaca. Gerakan gemar membaca dan meneliti harus diinjeksikan ke tubuh pemuda-pemuda kita. Hanya dengan banyak membaca, berdiskusi dan meneliti perubahan pemikiran yang dialami remaja dapat diarahkan ke jalan yang benar dan positif sehingga mereka tidak mengalami kemandekan dan kebuntuan pemikiran. Kita harus tanamkan kepada mereka bahwa tidak ada kegelisahan pemikiran, kebingungan ilmiah dan pertanyaan kritis mereka yang tak akan terjawabkan. Dan akhirnya, orangtua dan guru harus menjadi teman diskusi yang menarik dan memuaskan bagi remaja.
SMA