Transkrip Short Course Mahdawiyat ke 14 bag 2 : Raj’ah
Dalil Raj’ah Kelompok Kafir
- Agar pengikut musuh tahu bahwa kelompok mereka adalah kelompok bathil. Mereka yang menentang Islam, yang merusak Islam, yang membuat aliran sesat atas nama Islam akan mendapatkan hukumannya di tangan Imam Zaman. Saat zuhur, pemimpin bathil yang telah mati akan dibangkitkan, lalu Imam Zaman akan mengadilinya, saat itulah pengikut mereka tahu bahwa apa yang selama ini mereka anut merupakan kebathilan dan kesesatan. Karena pengikutnya tidak tahu (jahlul qashir) dan hanya ingin mencari jalan kebenaran. Akhirnya mereka pun mengetahui jalan mana yang benar serta menjadi pengikut Imam Zaman.
- Bangkitnya kelompok bathil ini adalah untuk menyempurnakan hujjah/bukti bagi pengikut yang tidak mau mengakui dan menerima Imam Zaman dan terus membela pemimpin bathil mereka. Dengan diadilinya pemimpin bathil itu, hujjah bagi pengikutnya pun selesai.
- Untuk menghancurkan simbol kekufuran, sebagaimana Nabi Ibrahim as memusnahkan semua berhala, begitu juga Imam Zaman akan memusnahkan pemimpin dari kelompok bathil.
- Sebagai bukti adanya adzab dunia untuk orang-orang kafir.
وَحَرَامٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ
Dan tidak mungkin bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).(Al-Anbiya’: 95)
Mereka yang belum mendapat adzab dunia, maka akan dibangkitkan kembali untuk mendapatkannya.
- Musuh-musuh Islam yang telah berlaku zalim akan dibangkitkan saat Imam zuhur, mereka kemudian akan diadili dan diadzab. Itu bertujuan untuk menghibur hati orang Mukmin yang sudah lama terluka.
Di dunia yg sedang kita tinggali ini, semua fana dan duniawi. Misalnya, kita makan supaya kenyang, tidur untuk menghilangkan lelah, berbincang supaya tidak bosan. Tetapi di akhirat tidak ada kesia-sian. لَّا لَغْوٌ فِيْهَا وَلَا تَأْثِيْمٌ. Disana, apa2 yg kita lakukan, tidak hanya memberi pengaruh pada fisik, tapi juga maknawiyat kita. Surga itu kita yang bangun, dari amal saleh dan perbuatan baik. Surga bukan hanya tempat kelezatan dan kebahagiaan jism tetapi juga ruh.
Sebelumnya dibahas bahwa Ayyamullah itu ada tiga hari, Yaqumul Qaim, Yaumul Karrah adalah yaum ar Raj’ah, Yaumil Qiyamah. Raj’ah dan hari kiamat adalah jenis hari yang sama. Raj’ah mnunjukkan sifat dan keagungan Allah. Saat itu, apa saja yang kita lakukan akan menumbuhkan kesempurnaan maknawi manusia, karena tidak ada yang sia-sia.
Tasyaffi mukmin, bukan hanya syifa (obat penenag) biasa, bagi mereka yang sanak keluarganya dibunuh atau semacamnya. Akan tetapi juga menyempurnakan ruh, dan mendekatkan pada Allah. Segalanya akan menyempurnakan makanawiyah manusia.
Ketika kita menyimak kisah Sayyidah Maryam di Al Quran, ada ayat yag berbunyi,
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰه
Sayyidah Maryam menggunakan kata هُوَ untuk menunjuk rezeki tersebut bukan هٰذَا. Dari sini bisa diketahui bahwa rezeki surgawi untuk Maryam bukan benda mati biasa, tetapi hidup dan menghidupkan, menyempurnakan ruh.
Ada pula riwayat yang sangat bagus untuk menguatkan konsep Raj’ah. Suatu hari Amirul Mukminin mendatangi Sayyidah Zahro dan melihat ada hidangan dari surga. Imam bertanya, Wahi Fatimah apa yang ada disisimu? Fatimah menjawab هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰه. Makanan itu dikonsumsi selama sebulan. Dan dinukil dari Imam Baqir bahwa makanan itu sekarang ada di tangan para Imam. Kemungkinan besar makanan yng akan dikonsumsi nanti saat zuhur adalah makanan surgawi.
Raj’ah Kelompok Mukmin.
Ada 3 kelompok orang mukmin
- Para Nabi Allah. Dari Nabi Adam sampai Nabi Terakhir akan dibangkitkan
- Ahlul Bayt as.
- Orang2 mukmin yang membela Imam mereka.
Dalil Raj’ah Mukmin (3 kelompok) :
- Agar mereka sampai pada puncak kesempurnaan. Mereka adalah pemimpin kesempurnaan di masa zuhur Imam. Kesempurnaan nisbi para Nabi yg telah didapat akan sempurna dengan sampai pada kesempurnaan akhir (puncak). Para Nabi memang sempurna namun sempurna yang sesuai dengan kondisi zamannya. Bahkan ada riwayat yg mengatakan bhwa Para Nabi akan mendapat syafaat dari Para Imam.
- Jika melihat ke ayat Quran ttg kisah Nabi Musa dan Nabi Khidr, nabi Musa mendatangi nabi Khidr dan berkata ‘aku ingin belajar denganmu agar sampai pada kesempurnaan’ dan seperti yg kita tahu Nabi Khidr adalah salah satu sahabat Imam Zaman.
- Merekalah mukmin yang menjalankan tugasnya sebagai penanti di masa keghaiban. Membela agama dan Imamnya.
Raj’ah bukan hanya berlaku pada org2 Islam. Tetapi juga orang-orang zaman dulu yang senantiasa membela agama dan Imam Zamannya.
Semua orang mengalami 2 fase kehidupan. Pertama kehidupan di rahim ibu, kedua fase saat kita lahir ke dunia. Yang ingin saya katakan adalah periode pra zuhur dan pasca zuhur sebagaimana kehidupan kita saat di rahim dan setelah lahir ke dunia. Periode sebelum zuhur adah periode kejaninan manusia dan periode setelah zuhur adalah kelahiran manusia dan saat itulah manusia menggunakan pancaindera maknawinya dan beribadah dengan sempurna. Saat itu kehidupan penuh dengan warna ketauhidan. Maka jika ada orang yang tidak mengalami Raj’ah, maka ia telah gugur.
Kita haruslah selalu berusaha agar bisa dibangkitkan saat Imam zuhur agar bisa sampai pada kesempurnaan maknawi dan akhir kita.
(Div. Perempuan Ikmal bekerjasama dengan bagian Short Course Jamiah al Musthafa mengadakan short course Mahdawiyat)