Apresiasi Nabi saw terhadap Peradaban Persia
Dalam kamus besar bahasa Indonesia peradaban dimaknai sebagai 1. kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin; dan 2. hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. Dan salah satu bangsa yang sejak dahulu kala unggul dan maju peradabannya adalah bangsa Persia. Keunggulan peraban Persia di zaman kuno sering dibandingkan dengan pesaingnya kala itu, yaitu kaum Romawi.
Mari kita tenggok ke belakang bagaimana peradan Persia kuno yang bertumpu pada ajaran Majusi takluk dan kalah oleh peradaban Romawi yang berlandaskan ajaran samawi. Perhatikan ayat-ayat berikut ini bagaimana mukjizat Al-Quran yang jauh-jauh hari meramalkan kejatuhan dan kekalahan bangsa Persia kuno:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
الم (١) غُلِبَتِ الرُّومُ (٢) فِي أَدْنَى الأرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (٣) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (٤) بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (٥) وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (۶)
- Alif laam Miim.
- Bangsa Romawi[1] telah dikalahkan,
- di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang[2],
- dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
- karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
- (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Silakan Anda baca kitab-kitab tafsir terkait dengan penafsiran ayat-ayat tersebut. Di sini bukan tempatnya untuk memaparkannya karena ini bukan artikel tafsir. Kami hanya ingin menyampaikan bagaimana apresiasi Nabi saw terhadap kehebatan dan keluarbiasaan bangsa Persia, khususnya dari sisi pembelaan dan konsistensi (istikamah) mereka dalam mempelajari pengetahuan dan menemukan serta mempertahankan kebenaran (Islam). Saat bangsa dan peradaban lain ramai-ramai meninggalkan dan mengkhianati Islam maka bangsa Persia menunjukkan komitmen dan kesetiannya terhadap peradaban Islam.
Coba Anda temukan relevansi ayat-ayat tersebut dalam kontek kekiniaan dan kedisinian. Anda lihat bangsa dan peradaban Persia hari ini lalu terapkan ayat-ayat tersebut pada mereka. Apakah masih relevan dan bagaimana situasinya? Kemudian Anda lihat bangsa dan peradaban Romawi hari ini lalu terapkan ayat-ayat tersebut pada mereka. Apakah masih relevan dan bagaimana kondisinya?
Ya, situasinya sudah berbalik seratus derajat. Persia hari ini tidak lagi menganut ajaran Majusi, meskipun para pembencinya masih saja suka memajusi-majusikannya. Persia alias Iran hari ini jelas-jelas menyatakan dirinya sebagai umat Islam, bahkan suka atau tidak suka mereka berada di barisan terdepan dan menghadapi arogansi musuh-musuh Islam, utamanya Zionisme. Persia hari ini menyebut negaranya sebagai Jumhuri Islami Iran (Republik Islam Iran). Jadi, Islam menjadi tuntunan dan pedoman hidup bangsa Persia alias Iran hari ini.
Selanjutnya, perhatikan dan bacalah tafsir ayat berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam tafsir Abul Futuh Razi disebutkan bahwa ada tiga kelompok yang murtad dari agama Islam di akhir masa hidup nabi saw. kelompok pertama, Bani Midhaj yang dipimpin oleh Dzulhimarain ‘Abhalah bin Ka’ab al Ghansi Kelompok kedua, Bukhalifah di Yamamah yang dipimpin oleh Musailamah yang dipanggil Nabi saw dengan sebutan Musailamah kadzab (pembohong). Musailamah di akhir tahun kedua Hijriah mengklaim dirinya sebagai nabi. Kelompok ketiga adalah banu Asad yang dipimpin oleh Thalhah bin Khuwailid dan ia juga mengklaim sebagai nabi.
Ringkasnya, ketika ayat tersebut turun, para sahabat Nabi saw bertanya kepada beliau: siapakah kaum itu yang bila kami berpaling dari agama lalu Allah akan menggantikan kami dengan mereka? Saat itu Salman al Farisi duduk di sebelah Nabi lalu beliau meletakkan tangannya di pundak Salman sembari berkata: «هذا و قومه» Orang ini dan kaumnya.
Bersambung….
Muhammad Parizi
[1]Maksudnya, Romawi timur yang berpusat di Konstantinopel.
[2] Bangsa Romawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai kitab suci, sedangkan bangsa Persia beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Keduanya adalah bangsa yang besar di dunia ketika itu, dan keduanya saling berperang. Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia, maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang-orang musyrik Persia. Sedangkan kaum muslimin berduka cita karenanya. Disebutkan, bahwa orang-orang musyrik Mekah sampai berkata kepada kaum muslimin, “Kami akan mengalahkan kamu sebagaimana bangsa Persia mengalahkan bangsa Romawi.” Kemudian turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Romawi setelah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun setelah itu menanglah bangsa Romawi dan kalahlah bangsa Persia. Dengan kejadian itu jelaslah kebenaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah.