Apresiasi Tokoh-Tokoh Dunia Terhadap Perjuangan Heroik Imam Husain
Apakah Anda pernah membaca sejarah Karbala? Apakah Anda pernah menelaah peristiwa Karbala? Apakah Anda pernah menganalisa pertempuran Karbala? Apakah di balik bacaan, telaah dan analisa tersebut, Anda tidak mendapatkan inspirasi dan keteladanan dari Sayidina Husain?
Rasa-rasanya mustahil orang yang mengetahui tragedi Karbala dengan baik dan benar lalu ia tidak terinspirasi olehnya. Sebab, setiap aspek dan kisah Karbala mengundang ribuan hikmah dan pelajaran. Karbala adalah pertemuan dua laskar: Laskar Yazid yang mewakili laskar kebodohan dan laskar Husain yang mewakili laskar kepintaran (akal).
Tragedi Karbala mengundang apresiasi bukan hanya dari tokoh-tokoh Muslim, bahkan kaum cedekiawan dari pelbagai agama pun menghargai perjuangan Abu Abdillah Husain bin Ali bin Abi Thalib. Hal ini mengisyaratkan bahwa peristiwa Asyura melampaui sekat-sekat agama dan mazhab dan bisa dilihat dari sudut kemanusiaan.Dengan kata lain, Sayidina Husain bukan hanya teladan dan inspirasi bagi umat Islam bahkan siapapun—tanpa peduli keyakinan dan agama yang dianutnya—juga bisa mengambil inspirasi dari perjuangan heroik beliau.
Tak syak lagi Muslimin dari madrasah ahlulbait sangat intens dalam menyebut nama Imam Husain dan menelaah sejarah perjuangan beliau di Karbala dan banyak karya yang ditulis oleh ulama-ulama mereka terkait dengan Asyura dan Imam Husain serta sahabat-sahabat setianya. Dan salah satu ulama yang banyak mengambil inspirasi dari Imam Husain adalah Imam Khomaini. Dalam pelbagai pernyataannnya, beliau mengapresiasi perjuangan Imam Husain seperti ini:
Jagalah bulan Muharram ini. Sebab apapun yang kita miliki semuanya dari Muharram ini.
Bulan Muharram dan Shafar mampu menjaga kelestarian Islam.
Asyura adalah hari berkabung massal bagi bangsa yang teraniaya; hari spirit dan kelahiran kembali Islam dan kaum Muslimin
Darah penghulu syuhada (Imam Husain) ini yang membuat “mendidihnya” darah-darah seluruh umat Islam.
Syahidnya penghulu syuhada justru menghidupkan ajaran Islam.
Selanjutnya, kami sebutkan beberapa pandangan tokoh-tokoh dunia yang mengapresiasi perjuangan Imam Husain.
Mahatma Gandi:
Saya telah membaca kehidupan Imam Husain, syahid besar Islam dengan teliti dan saya telah memberikan perhatian yang cukup terhadap halaman-halaman buku Karbala sehingga menjadi jelas bagiku bahwa bila India ingin menjadi negara yang menang maka ia harus mengikuti Imam Husain.
Charles Dickens (Penulis Popular Inggris)
Bila tujuan peperangan Imam Husain untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan duniawi, saya tidak paham mengapa beliau membawa saudara-saudara perempuan, perempuan-perempuan dan anak-anaknya ikut bersamanya? Maka akal memastikan bahwa beliau berkorban hanya untuk Islam
French writer, Gabriel Unger
Peristiwa Karbala alih-alih membuat takut para pendukung Husain dan Ali, bahkan justru membangkitkan keberanian Syiah dan memotivasi mereka untuk membalas dendam.
Edward Brown:
Tidakkah ditemukan hati yang saat ia mendengar Karbala, ia tidak terluka dan merasa sedih? Bahkan non-muslim pun tidak mampu mengingkari kesucian spiritual yang terdapat dalam peperangan Islam ini.
Thomas Carlyle:
Sebaik-baik pelajaran dari peristiwa Karbala yang dapat kita ambil adalah Husain dan sahabat-sahabatnya memiliki keimanan yang kokoh terhadap Tuhan. Mereka dengan tindakannya menjelaskan bahwa keunggulan bilangan saat haqq dan bathil berhadap-hadapan itu tidak penting. Dan kemenangan Husain meskipun berjumlah sedikit itu mengundang ketakjuban saya.
Farther James:
Pelajaran yang diberikan oleh Imam Husain dan setiap pahlawan yang syahid lainnya adalah di dunia terdapat prinsip-prinsip abadi keadilan dan cinta yang tidak pernah berubah. Dan memberikan pesan bahwa siapa pun yang berjuang atas landasan sifat-sifat ini dan bersikukuh di jalan ini, maka prinsip-prinsip itu akan tetap lestari dan abadi di dunia.
Liam Bood:
Selama berabad-abad individu-individu manusia selalu mencintai keberanian, keteguhan dan kebesaran jiwa. Dan di jalan ini kebebasan dan keadilan tidak pernah tunduk kepada kekuatan kezaliman dan kerusakan. Inilah keberanian dan kebesaran Imam Husain dan saya gembira ikut serta dengan orang-orang yang memuji pengorbanan yang besar ini dengan jiwa dan hatinya meskipun peristiwa ini telah berlalu lebih dari 1300 tahun yang lalu.
Liaqut Ali Khan (Mantan Perdana Menteri Pakistan) :
Hari Muharram ini memiliki makna yang besar bagi orang-orang Islam di seluruh dunia. Di hari ini telah terjadi sebuah peristiwa yang paling menyedihkan dan paling tragis dalam sejarah Islam. Kesyahidan Imam Husain mengundang kesedihan dan sekaligus menunjukkan kemenangan akhir spirit islami. Karbala memberikan pelajaran kepada kita bahwa pelbagai penderitaan dan problema tidak boleh membuat kita menyimpang dari jalan kebenaran dan keadilan.
Imam Syafi’i memiliki syair tentang Imam Husain:
Peristiwa Karbala ini telah membuat aku tidak bisa tidur dan membuat rambutku beruban. Hatiku hanya teringat dan tertuju kepadanya dan membuat kalbuku dipenuhi dengan duka dan derita serta air mataku berlinangan.
Dunia berguncang atas peristiwa yang menimpa keluarga Nabi dan kokohnya gunung menjadi cair karenanya. Husain telah terbunuh tanpa sebuah dosa. Pakaiannya berlumuran darah. Sungguh ironis, orang-orang yang di satu sisi mereka mengirim salam kepada Nabi tetapi di sisi lain mereka justru membunuh anak-anak beliau dan menzaliminya.