Penetapan Ketua Baru Universitas Internasional Al-Mustafa
Kepala baru Universitas Internasional Al-Mustafa diperkenalkan pagi ini melalui ketetapan Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran(Rahbar), dengan dihadiri Ketua Kantor Rahbar, Hujjatul Islam Muhammadi Gulpaigani.
Kepala baru Universitas Internasional Al-Mustafa sudah ditetapkan, hal ini disampaikan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam surat jawaban kepada Dewan Umana’, surat tersebut ditujukan kepada Hujatul Islam wal Muslimin Moghtadayi, mantan ketua dewan Umana’, beliau menerima usulan Dewan Umana’ dalam pencalonan Hujatul Islam Abbasi sebagai kepala baru dari Universitas Internasional Al-Mustafa serta Hujatul Islam dan Muslimin A’rafi sebagai ketua baru Dewan Umana’.
Pemimpin Tertinggi menyatakan dalam suratnya bahwa selama masa kepemimpinannya Hujatul Islam wal Muslimin A’rafi di Universitas Internasional Al-Mustafa, beliau sudah menorehkan karya besar dan abadi bagi Hauzah Ilmiah Qom, serta telah mengukir karya di kancah Dunia Islam.
Beliau lebih jauh berharap bahwa Hujatul Islam Abbasi diberikan kemudahan dalam meneruskan kesuksesan dan kemajuan yang sudah diraih di pusat pendidikan ini.
Pada kesempatan ini pimpinan kantor Rahbar dalam ceramahnya berkata: Tanggung jawab lembaga ini adalah menyebarkan kebenaran Islam di penjuru dunia, terlebih karena islam garis keras berkembang menjamur dimana-mana.
Hujjatul Islam dan Muhammadi Gulpaigani mengjelaskan: Sekarang Islam digambarkan sebagai sebuah monster, dimana setiap muslim diidentikkan sebagai ISIS/Daish, padahal ISIS lahir dari polemik politik dunia barat.
Dia menambahkan: ISISI sudah melakukan tindakan amoral di Irak dan Suriah, dimana manusia malu untuk mengutarakannya. Sebuah gerakan hina yang di suport oleh dolar dari hasil penjualan minyak Arab Saudi. Rumah Suci Ka’bah sudah dighasab oleh mereka, orang-orang pun bimbang menyebut mereka sebagai khadim haramain atau khain haramain, pihak yang berkhidmat atau berkhianat.
Ketua Kantor Rahbar menyebut Universitas Internasional Al-Mustafa sebagai sebuah gerakan penuh berkah dan sumber pancaran hikmah, dimana sampai sekarang ini sudah memiliki lebih dari 100 perwakilan di berbagai penjuru dunia. Beliau sangat mengapresiasi atas prestasi besar dalam khidmat kepada dunia tersebut, beliau mengingatkan bahwa orang yang diutus harus orang-orang yang mumpuni sesuai negara tujuan, serta bisa menjaga tatacara yang adil.
Hujatul Islam wal Muslimin Moghtadayi, mantan ketua dewan Umana’ dalam ceramahnya menekankan pendidikan-pendidikan yang lazim bagi para mahasiswa di pusat pendidikan ini, beliau berkata, “Mahasiswa yang belajar di pusat pendidikan ini harus memiliki kedalaman ilmu sehingga mampu menyebarkan Islam yang hakiki, mampu menjawab subhat yang dilemparkan kelompok salafi dan semacamnya.
Hujatul Islam wal Muslimin A’rafi ketua Universitas Internasional Al-Mustafa sebelumnya pada sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pimpinan tertinggi Revolusi, serta para maja’ taqlid, karena telah membimbing pusat pendidikan almustafa, dengan penjelasan secara kulli baik teori maupun aplikasi, kerjasama semua pihak, berperan besar dalam kemajuan pusat pendidikan ini.
Hujatul Islam Abbasi sebagai pimpinan baru Universitas Internasional Al-Mustafa menjelaskan, bahwa pusat pendidikan ini telah berusaha bersinergi dengan berbagai budaya di dunia serta memberikan perhatian besar pada banyak program studi yang beragam. Beliau menilai sisi maknawi, logika dan keadilan adalah dasar utama Universitas Internasional Al-Mustafa. Dia menambahkan bahwa pusat pendidikan ini sudah dikenal sebagai anggota dari Persatuan Universitas-universitas di Dunia.
Dia menambahkan, bahwa pusat pendidikan ini telah mampu membuka pendiddikan bahasa dan adab bahasa persia. Disebutkan juga bahwa sebelumnya Hujatul Islam Abbasi adalah salah satu wakil dewan pendidikan di Universitas Internasional Al-Mustafa.