Korelasi Pahala Besar Ziarah Arbain dan Tujuan Penting darinya
Masing masing cara datang untuk berziarah hitungannya beragam sesuai cara para zair Imam Husain datang. Orang melakukan ziarah ke pusara Imam Husain as, bisa dengan berbagai cara, naik kuda, onta, atau yang lain. Jaman sekarang lebih lagi, bisa pakai mobil, motor, sepeda, atau alat lainnya.
Tapi dari itu semua yang paling tinggi pahalanya adalah yang datang sebagaimana para pejalan kaki arbain. Mereka yang datang menuju kota Karbala, tempat Imam Husain dimakamkan dengan berjalan kaki tanpa menggunakan alas.
Alasannya?
Mengapa jalan kaki lebih besar pahala?
Jawabannya tidak panjang, dengan jalan kaki maka semakin mirip dengan karapan arbain, jadi ketika mereka melakukan akan lebih bisa melakukan empati atas apa yang terjadi pada karapan Sayidah Zainab alaiha salam. Mereka akan lebih mudah menyatu dengan pecinta Asyura, pecinta Ahlul Bayt. Alasan cinta inilah yang membuat berziarah dengan tanpa alas kaki lebih bernilai dari cara yang lainnya.
Bagaimana agar ziarah kita berkualitas?
Disini setelah datangnya Nabi setan tidak lagi menggunakan cara lama, mereka jauh kreatif memodofikasi dalam menjerumuskan umat manusia ke berbagai jalan yang tidak diridhai Allah swt.
Mereka sangat ahli, dan dengan pengalaman yang dimiliki, mereka mampu menjerumuskan manusia dengan menggunakan agama, manusia digiring untuk menghancurkan agama, agama yang seyogyanya menjadi tameng dengan cara sedemikian rupa bisa berubah menjadi ancaman itu sendiri, manusia menjadi tidak selamat justru disaat dia sedang begitu serius beragama.
Setan mampu membuat orang merasa beragama ditingkat tertinggi padahal sedang dalam kesesatan yang nyata.
Dalam berziarah kita juga harus berhati-hati dengan tipu muslihat setan, kualitas ziarah kita tergantung pada diri kita sendiri, tergantung pada kondisi hati kita, semakin kita ikhlas, dan bisa fokus untuk memikirkan cinta kita kepada Imam Husain as, maka ziarah kita akan semakin berbobot. Jangan sampai kita merasa dalam kekhusukan tertinggi dalam berziarah kepada Imam Husain as dengan tatbir, melukai diri dan ternyata hal itu tidak ada dalilnya, amalan yang kita anggap tertinggi ternyata tertolak.
Sebagaimana kasus-kasus yang lain, setan juga tidak akan tinggal diam ketika kita berangkat menuju Karbala, kita akan dibisiki berbagai hal, untuk menunda keberangkatan, menunggu tahun depan, agar kita ingat anak istri kalau kita pergi ke Irak lalu mati karena serangan bom ISIS, lalu siapa yang akan mengurus mereka, untuk alasan ini itu dan lain hal. Intinya agar kita tidak jadi berangkat berziarah, ketika sudah berangkat, disitu setan akan membuat rencana lain lagi, intinya agar ziarah kita berubah arah dan tujuan.
Kita juga perlu melihat kebelakang, apa saja yang sudah dilakukan setan sehingga kita bisa lebih berhati-hati, dapat kita temukan dalam sejarah bahwa dulu setan menyuruh manusia untuk membawa berhala ke area Ka’bah, sama-sama kabah tapi diberi embel-embel berhala dll, ini dilakukan karena mereka tidak mungkin melarang orang untuk datang ke Mekah, menziarahi Ka’bah. Jadi mereka merubah isi tapi baju dan penampakan luar tetap utuh. Gelas masih gelas yang sama, sementara isinya sudah ditetesi cairan lain yang beracun atau berbahaya, Isi dirubah tapi label luar masih tetap menggunakan label halal.
Setan tidak akan serta merta bilang jangan pergi ziarah, jangan sholat, jangan puasa, dll Dia akan menyuruh manusia beribadah tapi isinya dirubah, caranya dirusak, kandungan utamanya dikacaukan, tujuannya diselewengkan.
Ini juga sudah terjadi di agama samawi sebelum islam, dan setan sukses dengan cara mereka merusak isi dan membiarkan bingkai agama, agama-agama samawi itu pun tinggal nama dan isi ajaran sudah jauh menyimpang dari ajaran yang pertama kali diturunkan kepada NabiNya.
Yang perlu kita sadari adalah bahwa hal ini juga dilakukan kepada agama islam, namun sulit mengulangi kesuksesan. Salah satu tujuan dari perjuangan Asyura dan Arbain Ahlul Bayt adalah dalam rangka menjaga kita semua dari berbagai tipu daya setan.
Manfaat Ziarah Arbain
Ziarah memindahkan kita dari Jahil dan kesesatan kepada ilmu dan jalan yang lurus. Masih hangat dalam wacana media masa, betapa Isis merasa benar dengan menyembelih muslim yang lain, melakukan tindakan jauh dari nilai kemanusiaan dengan penuh kebanggaan, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt, ingin segera mencium tangan Nabi Muhammad saw setelah melakukan prosesi bunuh diri, dimana prilaku ini menyengsarakan tidak hanya non muslim bahkan paling utama yang terkena dampak buruknya adalah muslim itu sendiri.
Dengan niat beribadah dan ingin syahid dijalan Allah mereka bersama-sama melakukan teror. Bertindak brutal, mengebom, aksi terorisme dll. Bisa kita lihat pernyataan seperti :”Saya melakukan bom bunuh diri, biar segera dipeluk bidadari.”
Asyuro dan Arbain mencegah manusia agar terhindar dari kebodohan dan kesalahpahaman semacam ini. Manusia diajari mengenal siapa musuh dan siapa kawan, bagaiman beribadah dan bagaimana berbuat baik secara jelas dan gamblang.
Keagungan Arbain
Kebesaran Asyura dan Arbain, dengan melihat kejadian asyuro melalui pejuang Arbain. Tanpa dijelaskan, hanya dengan melihat hati nurani akan berkata bahwa kejadian ini bertentangan dengan kemanusiaan. Dan jelas Imam Husain as adalah pihak yang perlu dibela, dan dia disana ingin menyampaikan pesan kepada seluruh umat manusia, bahwa orang yang serupa dengan orang yang sedang dia hadapi layak ditolak dan ditinggalkan.
Tujuan Penting Arbain
Tujuan utama dari Asyura dan Arbain adalah agar kita mengingat dan menghidupkan keberadaan imam dijaman kita, memperlakukan dia sebagaimana seharusnya, memperlakukan Imam Mahdi sebagai Imam kita sebagai orang tua kita.