Masyarakat Idaman
Jevi Nugraha (2021)[1] menjelaskan bahwa masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi ini dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan adanya kelompok sosial ini, setiap individu dapat saling berinteraksi dan membantu satu sama lain.
Masyarakat Idaman adalah masyarakat yang memberi ruang kebebasan berpendapat, demokratis, toleran, plural dan menjunjung tinggi keadilan sosial.
Heri Herdiwanto (2019) [2] menjelaskan beberapa karakteristik masyarakat idaman, disini dia menyebutnya masyarakat madani.
Pertama, Free public sphere atau ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat.
Dalam konteks free public sphere, sebagian orang menerjemahkan bahwa mereka bisa secara bebas mengemukakan pendapat, ucapan-ucapan disampaikan ke pihak-pihak lain pun sering tanpa rasa empati. Hingga akhirnya muncul hukum hate speech, meliputi ucapan dalam bentuk audio, audio visual atau dalam bentuk tulisan. Sekarang jari-jemari sudah bisa lincah berbicara dengan bantuan gadget dan teknologi canggih lainnya. Keberadaan hukum hate speech seperti diacuhkan. Satu dua orang dihukum karena ucapan tak pantas mereka.
Free public sphere sebenarnya membebaskan dalam mengemukakan pendapat tanpa ada batasan kasta. menyampaikan kebenaran tanpa takut dengan berbagai teror pihak-pihak berkuasa. Jadi pendapat yang dimaksud tentu yang memberikan energi positif bagi kepentingan bersama, bukan untuk mengganggu dan merugikan pihak-pihak lain.
Masyarakat dalam suatu sistem sosial adalah kemestian. Kerinduan pada terwujudnya masyarakat Idaman milik semua manusia. Semua orang menginginkan sistem dalam masyarakat yang seimbang dan cenderung pada hal-hal positif. Tidak ada pihak merugikan pihak lain, saling mendukung dan saling mengisi. Inilah masyarakat yang diinginkan fitrah manusia.
Ketika ada bagian masyarakat yang menawarkan hal-hal negatif, dapat dipastikan bahwa itu bukan muncul dari sisi kemanusiaan. Itu tidak lain muncul akibat adanya kesalahan atau ketidakpuasan hidup atau pengaruh lingkungan. Fitrah manusia selalu berjalan dan bergerak kepada hal-hal positif.
Kemalasan yang merupakan masalah personal pada awalnya hanya memunculkan masalah bagi diri sendiri. Hal yang tampak sederhana ini juga bisa menjadi pemicu domino rentetan masalah. Masalah bagi diri sendiri lalu masalah dalam keluarga, dan juga dalam lingkup lebih luas yakni masyarakat.
Islam dalam tatanan yang ada berusaha memberikan pencerahan khususnya bagi masing-masing personal. Sungguh terasa cerdas karena mengatasi masalah personal berarti mencegah masalah pada lingkup lebih besar. Seperti ungkapan yang menyebutkan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Semua tatanan dalam islam adalah satu tatanan yang memiliki target yang sama. Mewujudkan kabahagiaan bagi manusia. Tatanan yang tidak ada satu pertentangan satu dengan yang lain. Sebagaimana tergambar dalam konsep memilah hadis-hadis sahih. Meninggalkan hadis yang bertentangan dengan Alquran dan menggunakannya jika sesuai dengan kandungan Alquran.
Kedua, Demokratis, maksudnya adalah masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan aspek suku, ras, dan agama.
Dalam sebuah masyarakat harus ada pemimpin, pemimpin yang ditawarkan oleh Islam harus yang terbaik. Ulil Amri minkum, Ulil Amri dari kalian wahai orang-orang yang beriman. Manusia terbaik dari orang-orang yang beriman. Jadi andai dalam pemilihan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Calon-calon pemimpin harus orang yang bisa mengemban amanah, mengutamakan kepentingan masyarakat, keluarganya juga siap mendukung bakti sang suami dalam memimpin, dalam arti waktu bersama keluarga akan berkurang dari sebelumnya.
Ketiga Toleran, maksudnya adalah sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Pluralisme, maksudnya adalah pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.
Dengan toleransi maka masyarakat diharapkan menjaga sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas masing-masing anggota. Dalam perjalanannya Islam juga memberikan toleransi kepada pemeluk agama Yahudi dan juga Nasrani. Mereka diperbolehkan hidup menjadi bagian masyarakat Islam dengan syarat membayar imbalan. Sebagai timbal balik mereka akan dijaga darah mereka dari para pengganggu.
Keempat Pluralisme erat kaitannya dengan sikap toleransi kepada orang lain, yang nyatanya dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.
Perbedaan adalah hal yang tidak bisa dipungkiri, pluralisme sendiri maksudnya adalah sama-sama menjaga adab dengan adanya berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat. Pluralisme bukan mengakui kebenaran dari semua aliran madzhab dan agama. Pluralisme disini lebih dalam sisi menghargai keberadaan mereka. Walau berbeda agama namun mereka juga manusia yang berhak mendapat kehormatan atas hak-hak yang dimiliki. Tidak menghakimi bahwa selain Islam itu masuk ke Neraka. Neraka dan Surga adalah hak Allah Swt yang menentukan.
Kelima Keadilan sosial, maksudnya adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga yang meliputi seluruh aspek kehidupan.
Masing-masing warga memiliki hak dan kewajiban walau tetap ada perbedaan. Keadilan sosial bagi seluruh warga adalah soko guru. Ketika hak-hak warga dijaga. Ketika keadilan sosial dijalankan tidak ada ketimpangan sangat jauh antara si miskin dan si kaya. Masyarakat idaman akan terwujud. Orang miskin akan terangkat dengan kebijakan pemerintahan pemimpin yang adil. Pemimpin adil yang tidak gila dengan kekuasaan tidak rakus kekayaan. Tidak melakukan dan tidak membiarkan korupsi dalam pemerintahannya.
Masyarakat idaman hanya akan menjadi idaman ketika semua bersama-sama mempersiapkan diri. Masing-masing masyarakat bergerak menjadi individu dan kelompok-kelompok kecil positif. Gerakan dari bawah ini akan mendorong terbentuknya masyarakat idaman. Masyarakat yang mengutamakan hal-hal positif bagi kepentingan bersama.
[1] https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-pengertian-masyarakat-beserta-fungsinya-perlu-diketahui-kln.html
[2] https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/21/141433969/masyarakat-madani-definisi-dan-karakteristiknya