Meniti Akhlak Rahbar Pemimpin Sejati
Pentingnya Sosok Figur
Keberadaan sosok publik figur sangat penting dalam proses pendidikan. Sosok nyata yang bisa dilihat dan memberikan pencerahan disetiap detik-detik perjalanan hidupnya.
Manusia secara fitrah lebih mudah terpengaruh dengan adanya contoh nyata dibandingkan hanya mendengarkan nasihat dan ceramah akhlak. Nasihat dan kata bijak sekalipun jika tidak dari pelaku nasihat itu maka hanya dibiarkan sambil lalu. Berbeda ketika kata-kata itu datang dari orang sukses, Nabi, Imam, ulama akhlak dan pribadi unggul yang lain.
Benar bahwa Nabi Muhammad Saw adalah suri tauladan sepanjang zaman. Manusia paling utama tiada penyama. Namun keberadaan sosok yang hidup dijaman ini sebagai manusia yang mencontoh dan menjadikan Nabi dan keluarga sebagai idola prototipe kehidupan juga memiliki manfaat luar biasa. Masyarakat era ini bisa melihat langsung sikap terbaik yang bisa dilakukan dijaman ini.
Tanpa meninggalkan Nabi dan ahlul bait kita bisa menjadikan sosok Rahbar Sayid Ali Khamenei sebagai teladan dan penyemangat hidup. Ini karena konsistensi sikap beliau dengan dasar kecintaan kepada Allah, rasul dan ahlul bait yang mampu membuat musuh-musuh Islam angkat tangan dan gigit jari. Sikap beliau ini layak untuk dikaji umat Islam secara mendalam. Bukan hanya para muqalid beliau sebagai marja’ taklid tapi juga pengikut ahlul bait secara umum dan bahkan seluruh umat manusia layak mempelajari kehidupan beliau.
Pengenalan kepada musuh Islam yang merupakan musuh kemanusiaan dan bagaimana menyikapi musuh dalam kaca pandang beliau itu layak menjadi tuntunan. Khususnya ketika manusia berada dalam kebingungan menentukan siapa musuh dan siapa kawan.
Dalam artikel satu hari bersama alqaid tampak nyata bagaimana kesempurnaan dan istiqomah Rahbar dalam menjalani hidup. Tampak nilai konsistensi dan semangat besar dalam menjalani hidup.
Beliau sebagai sosok think tank menghabiskan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. 10 juz dalam satu hari adalah sangat luar biasa. Jelas kebiasaan bertahun-tahun ini menjadikan beliau salah satu penghapal Al-Qur’an. Karena menghafal Al-Quran bisa dilakukan dengan cara membacanya secara berulang-ulang. Dan nyatanya bukan hanya beliau tapi bahkan keluarga beliau juga menjadi para pecinta dan penghapal Al-Qur’an.
Selain itu beliau juga tidak jauh dari membaca buku. Beliau tidak hanya menasihati agar umat banyak membaca buku, tapi setiap hari ketika ada waktu luang beliau juga habiskan dalam penelitian dan kajian dari buku-buku yang beliau baca.
Rahbar dan Teladan Pendidikan Anak
Masyarakat di era digital ini sangat kebingungan dalam memilih tipe pendidikan layak bagi anak. Sibuk mencari berbagai metode keluar diri namun sebagian lupa untuk membenahi diri dari dalam. Benar seperti Rahbar sampaikan bahwa banyak sedikitnya anak bukanlah parameter. Lingkungan kondusif akan mempermudah dalam proses pendidikan anak. Ketika kondusif maka anak sebanyak apapun tetap akan mudah dalam mendidiknya. Satu anak saja jika tidak dibenahi sistem dan kondisinya maka akan merusak. Untuk mendidik satu anak juga akan sulit dilakukan. Proses pendidikan anak harus didahului dengan pembenahan sistem dan kondisi lingkungan.
Solusi dengan meneladai Rahbar
Masalah terbesar di jaman ini yang menjadi wujud nyata untuk diperangi dalam jihadun nafs adalah rasa malas. Memerangi musuh islam seperti Amerika, Israel dan pendukungnya adalah bagian dari jihad asghar (jihad kecil) . Sementara memerangi kemalasan diri adalah bagian dari jihad akbar.
Umur Rahbar yang sudah tujuh puluh tahun namun setiap sepuluh hari sekali beliau masih rutin mengkhatamkan Al-Qur’an. Dimana dalam sehari menyelesaikan setidaknya tiga juz.
Umat Islam ketika berkaca dengan akhlak dan kepribadian beliau tentu tidak akan bermalas malasan. Baik dalam menjalani hidup atau dalam menggapai berbagai target yang diimpikan. Terlebih bagi para pelajar hauzah dan pesantren maka beliau adalah teladan sempurna bagi mereka. Beliau adalah alumni hauzah namun ilmu pengetahuan yang beliau kuasai mampu mengungguli mereka-mereka yang dielu-elukan di dunia politik, sosial, budaya, ekonomi dan bidang bidang yang lain.
Sikap beliau sesuai Imam Husain as, membela bangsa Palestina sebagai kaum tertindas sudah teruji bertahun-tahun, ketika negara-negara Arab hanya diam membisu atau bahkan bermesraan dengan zionis Israel. Beliau konsisten dalam pembelaannya. Setiap saat selalu Istiqomah hingga Palestina benar-benar merdeka dari penjajah Israel.
Langkah beliau khususnya dalam menyikapi musuh Islam, menentukan siapa siapa yang telah menjadi musuh utama Islam layak jadi panutan umat Islam bahkan seluruh umat manusia.
Kebutuhan sosok publik figur di jaman ini layak diisi oleh pria ulama kelahiran dari daerah Khamane’ ini. Rahbar Ayatullah Sayid Ali Khamenei. Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran.
Berikut tulisan seputar keseharian Rahbar Ayatullah Ali Khamenei
🟩Rutinitas harian Sayyid Khamene’i (Semoga Allah melindungi beliau)
🔸Sayyid Ghulam Syah dari salah satu anggota perlindungan Sayyid Khamene’i menjelaskan tentang rutinitas Ayatullah Sayyid Ali Khamene’i:
🔹Beliau bangun satu atau satu setengah jam sebelum sholat subuh dan ini adalah waktu khusus untuk ibadah dan tahajud beliau. Dan beliau melakukan ibadah yang berbeda beda disetiap hari nya.
Terkadang kita melihat beliau di satu hari banyak sholat, dan di hari lain beliau banyak membaca Alquran, di hari lain beliau banyak membaca doa, dan di hari lain beliau banyak membaca wirid ( dzikir).
Dan setelahnya beliau akan melaksanakan sholat subuh, biasanya beliau melaksanakan sholat subuh berjama’ah dan yang paling sedikit jama’ahnya terdiri dari orang-orang yang menemaninya dan paling banyak terdiri dari jama’ah yang datang ke bangunan tempat mereka sholat bersama Rahbar.
Biasanya beliau sholat di kantor tempat beliau bekerja dan semua mereka yang berada dan bekerja di kantor pada saat subuh (baik itu prajurit ataupun staff kantor ) maka mereka akan sholat berjamaah bersama Sayyid Ali.
🔹 Dan kegiatan beliau setelah sholat subuh yaitu mendaki gunung sebanyak tiga kali dalam seminggu, dan beliau membutuhkan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam untuk sampai ke ke atas gunung. Kemudian beliau kembali dengan berjalan di jalur yg sama dalam kurun waktu 30 sampai 45 menit.
Terkadang beliau pergi ke gunung yang lebih jauh, dan agar tidak mengganggu jam kerja, beliau keluar pada waktu tahajud dan sholat dan dzikir khususnya, dan beliau melaksanakan ibadah tersebut selama dalam perjalanan . Dan ketika kami sampai di kaki gunung, kami melaksanakan sholat di sana. Suasana masih gelap dan semua orang masih belum bangun dari tidur , Dan setelah satu jam kami sampai di atas , matahari masih belum terbit . Ketika mendaki gunung di tiga hari tersebut , saat beliau turun dan sampai di bawah maka saat itu jam kerja beliau pun telah tiba.
🔹 Dan di empat hari lainnya beliau akan berolahraga di rumah.
Kemudian setelah berolahraga, dari pukul tujuh atau tujuh tiga puluh, beliau hadir di tempat kerjanya. Dan jika beliau ada pertemuan khusus maka beliau akan memulai pertemuan dengan sarapan , dan jika pertemuan nya dilaksanakan pada pukul tujuh pagi , maka mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut akan sarapan bersama dengan rahbar. Setelah sarapan pagi dan melakukan pekerjaan kantor sampai waktu dzuhur , beliau berada di dalam kantornya.
🔹 Dan ketika adzan berkumandang, maka beliau meninggalkan pekerjaannya dan bergegas untuk sholat, bahkan ketika beliau sedang berada di tengah pidato, maka beliau memotong pidatonya dan berkata kita sholat dahulu nanti kita kembali; sholat di awal waktu.
Dan setelah sholat, beliau melanjutkan pekerjaannya. Dan jika ada pertemuan yang harus dilanjutkan maka beliau melanjutkannya dengan makan siang bersama orang-orang yang hadir dalam pertemuan.
Dan jika tidak ada pertemuan di kantor,antara jam sholat atau satu atau dua jam setelah sholat, di karenakan jarak antara kantor dan rumah Sayyid tidak lebih dari 10 atau 20 langkah, maka beliau akan pulang dan makan siang di rumah , dan menghabiskan waktu istirahatnya di sana selama satu sampai dua jam, dan setelah itu beliau akan kembali pada kegiatan beliau di pukul 3 atau 4 setelah dhuhur. Lalu beliau masuk ke dalam kantor , dan ketika beliau tidak ada pertemuan khusus , maka beliau akan menghabiskan waktu nya diperpustakaan pribadi dengan membaca buku.
🔹Setiap kali kita melihatnya, maka beliau mungkin sedang sibuk berdzikir atau membaca Alquran. Beliau menasehati kami dan berkata: ” Wahai pemuda banyaklah membaca Alquran; Alquran adalah cahaya, dan kalian harus banyak membaca dan mengkaji Alquran. Saya di masa mudaku, mengkhatamkan Alquran setiap tiga hari sekali. Berarti saya membaca 10 juz setiap hari. Dan sekarang saya tidak sanggup lagi melakukan kebiasaan itu, karena saya sudah tua dan di satu sisi karena usia, keadaan, pekerjaan, dan kesibukan yang lain, dan di karenakan semua hal tersebut saya tidak bisa membaca Alquran. Saya telah sangat jauh dari Alquran. Maka saya sekarang membutuhkan antara 9 sampai 10 hari untuk mengkhatamkan Alquran.” Artinya beliau membaca 3 juz setiap hari.
🔹 Sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh anggota keluarga beliau adalah penghafal Alquran. Di rumahnya , Sayyid tinggal bersama keluarga yang cukup besar , yaitu beliau dan istrinya dan enam anaknya. Yang mana sekarang keenam anak beliau telah menikah dan memiliki kehidupan masing-masing. Dan kedelapan masing-masing dari mereka telah menghafal Alquran. Begitulah cara beliau melestarikan Alquran, Yaitu dengan seluruh anggota keluarganya membaca dan menghafal Alquran.
🟢 ( Artikel: Satu Hari bersama Al-Qaid, diterbitkan di majalah Imtidad, nomor 64, halaman 16)