Sedekah Sebagai Salah Satu Cara Membuat diri Menjadi Penuh Berkah
Bagaimana agar kita menjadi berkah. Berkah untuk diri sendiri juga berkah bagi orang lain maupun bagi lingkungan yang ditinggali.
Dalam setiap perbuatan kita mulai dengan bismilah, ingin menulis, ingin menanam pohon, ingin berceramah, ingin membangun gedung olah raga, ingin menasihati, ingin memulai kelas online, ingin berbicara, ingin menikahkan anak, semua ini akan menjadi penuh berkah jika dimulai dengan bismilah, diniatkan demi Allah Swt, diberi standar bahwa semua yang dilakukan adalah amalan yang diridoi Allah Swt.
Semua amal perbuatan ketika dimulai dengan bismillah juga bermakna bahwa sebelum melakukan juga perlu perencanaan matang, ada langkah kedua ketiga sebagai bentuk antisipasi, karena Allah sendiri mencintai keteraturan, kedisiplinan, keindahan, kesungguhan, dan keberhati-hatiaan.
Sehingga bismillah di awal kegiatan menjadi pengingat bahwa kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan terbaik, dilakukan dengan teratur, dengan sungguh-sungguh, bukan karena ingin pamer, tanpa rasa sombong, karena bismilah semua perbuatan menjadi dilakukan dengan cara terbaik.
Bismillah diawal juga pengingat bahwa kita bisa melakukan kegiatan adalah dengan kemahapemberian-Nya, tanpa kuasa dari Allah maka kegiatan apapun tidak akan terlaksana. Bismillah menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah atas berian yang tiada tara.
Allah dalam AlQuran mendukung amal sadakah seorang manusia. Betapa besar nilainya ketika amal ini dan amal-amal serupa juga diawali dengan bismillah, sudah baik dan menjadi lebih baik, efeknya pun menjadi semakin berlipat ganda, Allah menyebut bahwa sedekah dapat mensucikan jiwa, sebaliknya amal ini jika tidak tepat[1], seperti bersedekah tapi dilakukan dengan menyakiti pihak yang diberi.
Dalam Quran kita diperbolehkan untuk menampakkan sedekah yang kita lakukan, artinya terlihat oleh orang lain, hal ini berbeda dengan bersedekah dengan tujuan pamer, bersedekah terlihat oleh orang lain tapi tetap dengan niat tulus karena Allah Swt. Namun bersedekah dengan sembunyi sembunyi itu lebih utama, orang yang bersedekah lebih terjaga sehingga tidak menemui moment yang memungkinkan untuk memamerkan perbuataan sedekah atau perbuatan baik lainnya kepada orang lain.
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Albaqarah: 271
Memperlihatkan kepada orang lain bukan berarti tidak dihadapan orang tapi juga tidak terlihat orang lain dari jauh misalnya melalui jejaring media sosial internet, ingin bersedekah sembunyi-sembunyi tapi sambil live streaming tentu tidak bisa disebut sembunyi-sembunyi, makna sembunyi-sembunyi adalah hanya dia dan Allah Swt yang tahu,
Ini dapat kita simak dari kisah Nabi Muhammad saw, ketika beliau meninggal ada seorang pengemis buta yang menanti orang yang biasa membantu dan bahkan menyuapinya makan, tapi sudah beberapa hari tidak pernah lagi menemuinya. Dia adalah pengemis yang benci Nabi Muhammad saw, dia buta dan berulang-ulang melontarkan ucap benci kepada Muhammad sang Nabi.
Disini tergambar bagaimana Nabi bersembunyi dalam bersedekah, beliau berbuat baik kepada pengemis yang mana pengemis itu bisa jadi sambil mencelanya ketika disuapi, Nabi tidak lantas menceritakan jati diri beliau kepada pengemis itu, rahasia itu tetap hanya beliau dan Allah yang tahu, hingga akhirnya beliau wafat. Disinilah teladan utama sang Nabi. Memberikan contoh bagaimana bersedekah yang terbaik kepada umatnya.
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa Albaqarah: 276
Dalam kehidupan kekinian banyak sekali konsep riba ditawarkan, uang berbunga, rentenir, multilevel marketing dll, Allah mengharamkan riba dan memuji perbuatan sedekah, dan dalam ayat ini Allah menempatkan riba dihadapan sedekah. Secara tidak langsung ketika sedekah dilakukan oleh orang orang kaya khususnya dan orang-orang pada umumnya maka manusia tidak lagi perlu memakan riba, bekerja pada pekerjaan yang mengandung riba. Tidak ada lagi masyarakat miskin terlantar, dibalik kekayaan berlimpah ruah orang kaya, ada hak-hak masyarakat miskin yang diabaikan, jalan sedekah adalah media untuk menjembatani hal ini.
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka[2]
Memberikan sesuatu kepada orang lain, dengan tetap memiliki rasa takut kepada-Nya, memberikan sehingga kelak menjadi bekal di hari kemudian, hari kiamat adalah hal yang sangat dahsyat dan menakutkan, hari dimana para pemuja materi akan mendapat jawaban bahwa waktu itu hanya Allah Swt yang nyata menjadi satu-satunya tempat berharap, dan hal itu tidak bisa ditolak sama sekali.[3]
Memperbanyak sedekah sebagai salah satu jalan mendapatkan berkah.
[1] Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Albaqarah: 263
[2] Almu’minun: 60
[3] Catatan dari ceramah Ayatullah Mohsen Qiroati seputar “sedekah, sebagai media membuat kita menjadi penuh berkah.”