Sekilas tentang Madrasah Hujjatiyah
Delapanbelas tahun yang lalu, saya di sana selama kurang lebih setahun setelah berpindah dari madrasah Imam Khomeini, Qom, Iran. Adalah waktu yang cukup lama. Kini, tiba-tiba saya berada di dalamnya. Merasa diri disambut olehnya, betapa girangnya hati ini. Namun, aku merasa ia tak mengenal saya. Bagaimanapun, ia menjadi saksi para pecinta ilmu yang pernah difasilitasi olehnya dengan segala yang ada.
Pagi itu, walau mungkin lelah karena perjalanan semalam, usai shalat subuh saya tak ingin tidur. Selepas ziarahi pusara Sayidah Mashumah, saya langsung kembali memasukimu.. Madrasah kami dulu! Tak ingin kusia-siakan waktu berada di dalam atapmu, di bawah langitmu.
Aku berjalan keliling. Melihat-lihat bangunan-bangunan klasikmu, sambil menyapa alam sekitarmu. Aku ingat benar, bahwa di balik pintu yang tertutup itu adalah kamarku. Engkau masih seperti dulu! Tak banyak perubahan pada dirimu! Kecuali tambahan dua-tiga gedung dan tatanan pos penjagaan di depan madrasah, menambah cantiknya wajahmu. Juga ada kantin di belakang asramaku.
Hati bersemangat. Perasaan seperti “kau sambut dan mempersilahkan diriku untuk singgah di tempatmu. “Terima kasih banyak”, ucapku. Di depan kolam yang menghiasi tamanmu, aku duduk di bangku panjang. Teringat dalam cerita, pernah dulu kawan-kawan senior saya dalam bercanda menceburkan seorang dari kami ke dalamnya. Di kolam inilah saya terkadang mengambil wudu untuk salat zuhur.
Teringat pula saat hendak berangkat pulang ke tanah air. Di depan kolam inilah saya berpamitan kepada Syaikh Nuri imam shalat madrasah ini, dan beliau mendoakan serta mengajarkan saya doa bepergian saat itu juga. Saya menarik nafas dalam-dalam untuk mengingat semuanya. Sambil menikmati udara pagi di musim dingin, saya amati keberadaaan sekitar dan mencoba untuk bergabung dengan alam madrasah ini.
Pendiri Madrasah Hujjatiyah
Di sebelah kiri masjid, terdapat ruang kecil, ialah pusara pendiri madrasah ini, Almarhum Ayatullah Uzhma Sayed Muhammad Hujjat. Saya duduk di sebelah pusaranya, membaca Alfatihah dan shalawat untuk beliau dan arwah para ulama serta syuhada, sambil memandangi foto Almarhum yang terpampang di dinding depan makam. Di sebelahnya, papan figura besar tertulis biografi singkat dan tentang madrasah beliau sebagai berikut:
Ayatullah Uzhma Sayed Muhammad Hujjat lahir di Tabriz. Ia adalah putra Sayed Ali Hujjat. Nasabnya, melalui 25 pendahulunya sampai kepada Imam Ali Sajjad as.
Beliau mulai belajar ilmu agama dari mukadimah sampai filsafat, ilmu medis klasik dan lainnya kepada ulama Tabriz dan kepada ayahnya sendiri sebagai salah satu gurunya.
Menginjak usia 20 tahun, beliau pergi ke Najaf Asyraf, Irak, untuk meneruskan ta’limnya kepada para ayatollah (ulama besar Syiah) antara lain: Syariat Isfahani, Naeni dan Agha Dhya’ Iraqi, hingga mencapai tingkat ijtihad. Setelah itu, ia hijrah ke Qom pada tahun 1309 HS.
Di sana ia mendapat perhatian khusus dari Ayatullah Haeri, pendiri Hauzah Ilmiah Qom, karena kesiapan dan keilmuannya yang tinggi. Hingga Sayed Hujjat menjadi seorang di antara yg dipercaya oleh Ayatullah Haeri dalam menangani urusan-urusan hauzah ilmiah Qom. Sepeninggal Ayatullah Haeri banyak muqallidnya dalam keilmuan, khususnya dalam fikih merujuk kepada pendiri hauzah Hujjatiyah ini.
Sejumlah ulama terpandang pernah berguru kepadanya. Di antara murid-muridnya yg sukses menjadi ulama besar kini ialah: Syaikh Murtadha Haeri, Allamah Thabathabai, Ayatullah Makarem Syirazi, Ayatullah Subhani, Syahid Mutahari dan lainnya.
Beliau pun mempunyai karya- karya keilmuan antara lain; Risalah al-Istishab, Kitab al-Bai’, Kitab al-Waqf, kitab ash-Shalat, Jami’ al-Ahadits wal Ushul, Lawami’ al-Anwar al-Gharwiyah, Mustadrak al-Mustadrakat.
Madrasah dan Perpustakaan Hujjatiyah
Madrasah Hujjatiyah yang seluas 15 ribu meter persegi, perpustakaan di dalamnya, adalah peninggalan sang Ayatullah ini. Pada tahun 1321 HS, beliau mendirikan madrasah yang terletak di jantung kota Qom dan dekat haram Sayidah Mashumah ini. Konon, beliau membeli sebuah park (milik) Kamran Mirza putra Nashiruddin Syah Qajar, untuk asrama para pelajar.
Di dalamnya terdapat beberapa bangunan untuk asrama, kelas, masjid dan perpustakaan. Banyak alumni madrasah ini, yang menjadi orang besar dan berpengaruh. Salah satunya ialah Ayatullah Uzhma Sayed Ali Khamenei. Pas di seberang kamar tempat saya menginap, di lantai II sebuah ruang di salah satu gedung madrasah ini, dulu adalah kamar beliau yang kini diabadikan oleh mereka.
Pada tahun 1358 HS, madrasah ini dikhususkan untuk para pelajar asing. Di dalam madrasah ini pula, di bagian depan lantai 1 dan 2, selain pernah menjadi sektetariat bagi dua lembaga besar: Pusat Internasional Ilmu Islam dan Lembaga Madrasah-Hauzah Ilmiah Luar Negeri, pada tahun 1388 HS menjadi pusat pendidikan ilmu fikih tingkat tinggi bagi para pelajar asing.
Pada tahun 1333 HS atau 1374 hijriah atas mandat Ayatollah Sayed Hujjat didirikan sebuah perpustakaan di dalam madrasah ini. Ribuan jilid kitab cetakan maupun tulisan tangan mengisi ruang perpustakaan. Beberapa ulama besar yang menyumbangkan kitab-kitab mereka; pertama dari si pendiri madrasah sendiri, kemudian dari Ayatullah Borujurdi, Ayatullah Marasyi dan lainnya.