Sekjen Hizbullah: Fatwa Ulama Kunci Kemenangan Besar Atas ISIS Di Irak
Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, Selasa (11/7/2017), menyebut kemenangan pasukan Irak di Mosul atas kelompok teroris takfiri ISIS “kemenangan yang sangat besar meskipun sebagian orang meremehkan kebesarannya.”
Sayyid Nasrallah juga menegaskan bahwa kemenangan ini adalah berkat ketegasan fatwa marji’ atau ulama panutan di Irak yang telah menghapus kebimbangan bangsa Irak dan meneguhkan pendirian mereka.
Menurutnya, fatwa ini juga didukung oleh para ulama Sunni dan Syiah, dan telah memberikan kejelasan mengenai identitas musuh serta ancaman yang dihadapi bangsa Irak, sebagaimana fatwa ini juga telah membuat perjuangan bangsa Irak memiliki harga mati serta menghasilkan momentum bagi prajurit di Negeri 1001 Malam ini.
“Pertama, cobaan saat itu sangat besar bagi bangsa Irak yang melihat dirinya berhadapan dengan fitnah sehingga ada kebingungan, kaget, frustrasi, kebimbangan, dan putus asa, dan kadar yang ada terlampau besar untuk dicakup semuanya. Fatwa marji’ di Najaf, Sayyid Ali al-Sistani, kemudian keluar dan menegaskan kewajiban membela dan berjihad bagi semua orang yang mampu mengangkat senjata dan berperang, serta kewajiban menghadapi ISIS dengan segenap kekuatan, dan barangsiapa terbunuh dalam perang ini maka di gugur syahid di jalan Allah. Fatwa marji’ inilah yang menentukan kemenangan-kemenangan besar bagi bangsa Irak. Fatwa inilah yang menuntaskan kebimbangan dalam sikap,” ungkap Nasrallah.
Sekjen Hizbullah menjelaskan poin kedua bahwa penentuan sikap terhadap musuh antara lain ialah pengaitan nama ISIS dengan Irak dan Syam (Suriah) sehingga ada orang yang mengiranya sebagai fenomena revolusi Islam atau bagian dari Arab Spring dan lalu sebagian orang menyoraki dan mendukungnya. Fatwa ini telah menetapkan bahwa ISIS bukan fenomena demikian, melainkan musuh yang harus diperangi dengan jihad di jalan Allah yang menjanjikan kesyahidan.
“Poin ketiga ialah bahwa marji’ diniyah telah menyandangkan tanggungjawab kepada semua orang. Fatwa atau seruan monumental ini ditujukan bukan hanya kepada Syiah, melainkan kepada segenap bangsa Irak dengan semua golongannya. Fatwa ini mencerminkan hakikat sikap kemanusiaan, moral, dan nasionalisme sehingga tanggungjawab terpikul di pundak semua orang,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, “Fatwa ini telah meninggikan taraf perjuangan dan membuatnya terjauh dari negosiasi, atau pertaruhan, atau diskusi (tawar menawar) mengenai penyelesaiannya, serta dapat membangkitkan dan mengeluarkan bangsa Irak dari kebimbangan dan putus asa. Respon bangsa ini besar dan memberikan spirit besar kepada setiap personil pasukan Irak, mendorong ribuan orang Irak untuk bersekutu di front-front pertempuran dan menjadi relawan sehingga terbentuklah al-Hashd al-Shaabi yang menjadi kekuatan hakiki bagi Irak.”
Sayyid Nasrallah memastikan bahwa kemenangan di Mosul bukanlah kemenangan bagi kemenangan bangsa Irak samata melainkan juga bagi semua orang.
“Pembebasan Mosul merupakan langkah besar menuju kekandasan proyek ISIS,” tegasnya.
Di bagian akhir dia menekankan lagi bahwa kemenangan di Mosul juga merupakan hasil perjuangan bangsa Irak membela semua bangsa Arab dan Islam. Dia juga mengimbau bangsa Irak supaya memrioritaskan penumpasan teroris di beberapa daerah yang masih dikuasai ISIS.
sumber : liputanislam.com