Semakin Arogan, Netanyahu Sebut Aktivis Perdamaian Teroris
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyebut aktivis perdamaian di konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan sebagai pendukung terorisme. Netanyahu membenarkan serangan Israel ke kapal itu, dan mengatakan, ” Serangan itu dilakukan untuk menjaga keamanan Israel di atas segalanya.”
Netanyahu dalam konferensi pers hari Selasa (2/6) yang juga disiarkan langsung Televisi Aljazeera menyatakan, “Kapal itu bukan kapal perdamaian , tapi kapal kebencian.” Ia juga menjustifikasi serangan itu dan mengatakan, “Pasukannya dipaksa untuk membela diri. “
Netanyahu juga mengesankan serangan tentara Israel ke kapal pengangkut bantuan sebagai usaha pembantaian terhadap tentara. Ia kembali mengklaim, ” Para tentara membela diri dan saya bangga pada mereka.”
Pada saat yang sama, Netanyahu juga menyatakan penyesalannya atas jatuhnya korban, namun menurutnya, apa yang terjadi tidak dapat dihindari. “Pasukan kami menghadapi ancaman nyata, ” tambah Netanyahu.
Padahal kapal pengangkut bantuan itu sama sekali tidak membawa senjata. Akan tetapi penjelasan Netanyahu malah berusaha memutarbalikkan fakta. Para aktivis yang sebenarnya pada posisi membela, malah dituding melakukan penyerangan terhadap tentara. Apalagi para aktivis tidak mempunyai senjata untuk menyerang mereka.
Dalam konferensi pers itu, Benyamin Netanyahu juga menegaskan bahwa Tel Aviv akan terus mengepung Jalur Gaza.
“Pencabutan blokade akan mengubah sektor ini menjadi peluru kendali Iran yang akan mengancam Israel dan Eropa, ” klaim Netanyahu di hadapan para wartawan. (IRIB/AR)