Tindakan Bernilai
Kehidupan manusia terdiri dari kehidupan yang bersifat teoritis dan kehidupan yang bersifat praktis. Kehidupan teoritis berkaitan dengan nilai benar dan salah sedangkan kehidupan praktis berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk. Untuk menilai benar dan salah sering kita menisbatkan pada kaidah-kaidah logika yang berfungsi untuk menjaga pikiran agar terhindar dari kesalahan. Sedangkan untuk menilai perbuatan baik dan buruk kita dapat menisbatkan suatu perbuatan dengan dampaknya atau tujuannya.
Perbuatan manusia
Perbuatan atau perilaku manusia baik biasanya perbuatan tersebut biasa disanjung dan dipuji orang sedangkan perbuatan dan perilaku buruk adalah perbuatan yang dihujat. Bagaimana perbuatan atau tindakan orang tersebut dapat disanjung atau bersifat baik?
Suatu tindakan disebut baik atau bernilai baik adalah perbuatan yang disengaja atau disadari. Perbuatan yang tidak disengaja atau tidak disadari tidak mengandung nilai baik maupun buruk. Tindakan tidak disengaja seperti mengantuk, mengiggau, jantung berdegup, darah mengalir, mendengar tidak dengan sengaja, dan lain sebagainya. Apa yang disebut tindakan sengaja atau tindakan yang disadari?
Suatu tindakan atau perbuatan terdiri pada tiga unsur yaitu pelaku perbuatan, proses, dan tujuan perbuatan. Sebagai sebuah proses, tindakan memiliki titik awal(gerak) dan titik akhir(tujuan). Titik awal perbuatan memiliki tahapan sebagai berikut:
- Suatu tindakan lahir dari pengetahuan. Pengetahuan merupakan awal dari sebuah tindakan seseorang. Pengetahuan dapat bersifat kognitif atau pengetahuan yang didapat dari ekplorasi akal atau pikiran seseorang (husuli) dan pengetahuan yang didapat dari rasa atau ekplorasi rasa yang didapat melalui pengalaman batin seseorang seperti rasa sedih, bahagia, pahit, manis dan lain-lain.
- Pengetahuan dapat menjadi sebuah tindakan karena dilatar belakangi oleh motivasi seseorang untuk melakukannya. Hasrat, naluri, keinginan, serta berbagai tuntutan fisiologis menjadi landasan orang melakukan atau tidak melakukan sebuah perbuatan. Motivasi seseorang untuk melakukan sebuah tindakan biasanya berbasis pada kebutuhan cinta diri atau ingin mencapai kesempurnaan diri.
- Tahapan pengetahuan, motivasi, menjadi sebuah tindakan adalah kehendak. Sebanyak apapun sebuah motif tapi tidak ada kehendak untuk melakukannya tetap saja akan menjadi sebuah potensi. Kehendak adalah pemicu sebuah potensi menjadi aktual. Kehendak saja tidak cukup jika pelaku sebuah tindakan tidak memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mengaktualkannya.
- Kemampuan. Kehendak orang untuk melakukan sebuah tindakan seperti kehendak berlari tapi tidak memiliki kaki tentu tidak akan teraktualkan. Kehendak orang untuk membaca buku tapi tidak memiliki kemampuan untuk membacanya tentu tidak akan dapat terealisasikan.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa suatu perbuatan yang disengaja harus mengikuti empat tahapan di atas, jika salah satu syarat di atas tidak terpenuhi maka dapat dikategorikan tindakan tersebut tidak disengaja dan tidak mengandung nilai baik dan buruk.
Tujuan sebuah Tindakan
Sebuah tindakan dikatakan baik atau buruk manakala tindakan manusia tersebut bersesuaian dengan tujuan. Sementara tujuan manusia adalah mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan manusia berkaitan dengan Tuhan yang maha sempurna. Untuk melakukan sebuah tindakan sadar seseorang akan selalu menyandarkan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu Tuhan. Segala tindakan yang mendekatkan diri dengan Tuhan merupakan tindakan yang baik tapi sebaliknya segala tindakan yang menjauhkan dirinya dengan Tuhan disebut tindakan buruk.
Dua Pilar Tindakan Baik
Untuk mewujudkan sebuah tindakan baik akan tergantung pada dua pilar yaitu sisi batin dan sisi lahir. Dari sisi batin berkenaan dengan niat seseorang untuk melakukannya. Dalam al Qur’an disyaratkan beriman dan kemudian beramal sholeh. Amal sholeh akan bernilai manakala dilakukan oleh orang-orang yang beriman.
Firman Allah dalam al Qur’an surat 24 ayat 39 berbunyi:
Tindakan-tindakan mereka yang kafir (tidak beriman) kepada Tuhan ibarat fatamorgana di padang pasir, orang yang kehausan menduga oase, tatkala mendatanginya, ia tidak mendapatkan setetes airpun…..
Iman dan berbuat karena Allah menjadi sangat penting dalam membangun peradaban umat Islam. Tanpa menyertakan peran iman dalam setiap perbuatan baik maka tindakan tersebut tidak bernilai di sisi Allah SWT. Iman memerlukan pengetahuan tentan Tuhan. Oleh karena itu nilai pengetahuan menjadi penting dalam tradisi dan budaya Islam. Sebagaimana dalam al Qur’an baik ayat pertama yang turun yaitu surat al A’laq maupun surat al Baqoroh yang berkenaan dengan alasan dipilihnya Adam sebagai seorang Khalifah di muka bumi adalah berkaitan dengan pengetahuan.
Kesimpulan
Tindakan bernilai adalah tindakan yang disengaja atau tindakan sadar yang berlandaskan pada tindakan yang bersifat batin dan dzahir. Tindakan batin berkaitan dengan iman sedangkan tindakan lahir berkaitan dengan amal sholeh. Puncak dari awal dan akhir sebuah perbuatan adalah Tuhan Rabbul Aalamiin. (Sumber: Dr. Ammar Fauzi)