Falsafah Perlawanan Yahya Sinwar
MM-IKMAL menyelenggarakan webinar dan majlis tahlil dalam rangka mengenang dan memaknai syahid Yahya Shinwar, 22/10/2024. Hadir sebagai pembicara, Muhammad Husein Gaza. Seorang aktifis, relawan dan jurnalis yang pernah tinggal selama 12 tahun di Gaza sejak 2011. Seorang hafiz dan lulusan Universitas Islam Gaza. Ammar Fauzi, Ph.D, seorang dosen filsafat dan aktifis Palestina. Majlis Tahlil di pimpin oleh ustad. Yusuf Bafagih. Dibuka oleh Abdullah Beik, MA, ketua IKMAL.
Muhammad Husein, atau dikenal Muhammad Husein Gaza menceritakan pengalamanya yang pernah bertemu dengan Yahya Sinwar. Menurut pengakuan Husein, Sinwar tidak sebagaimana Ismail Haniyah yang gampang di temui, sosok Yahya Sinwar tidak banyak tampil di publik, dan tidak mudah ditemui. Yahya Sinwar adalah sosok yang menyukai baca buku, intelektual, suka mengajak diskusi dengan anak-anak muda, gaya retorikanya selalu membangkitkan semangat dan provokatif. Menguasai bahasa Ibrani, dan pernah menterjemahkan buku panduan Mossad saat di penjara Israel..
Nama lengkapnya Yahya Ibrahim Hassan Sinwar, lahir 29 oktober 1962 di Khan Yunis, Jalur Gaza. Mulai aktif di Hamas sejak 1987-2024. Menjabat ketua Hamas sejak 13 februari 2017-16 oktober 2024. Menjadi ketua biro politik sejak 6 agustus 2024-16 oktober 2024. Sinwar lebih banyak menghabiskan waktunya di saya militer. Salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigrade Al-Qassam. Dipenjara Israel sejak awal 1988 dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Tanggal 16 oktober 2024, Sinwar menjadi syahid, setelah baku tembak dengan tentara zionis Israel di Khan Yunis. Berkat lemparan terakhir tongkat kearah drone Israel, Sinwar menjadi ikon perlawanan terhadap kolonial hingga tetes darah penghabisan.
Menurut Husein, Sinwar adalah adalah salah satu pahlawan Palestina pembebas Aqsa. Husein menghimbau pada umat Islam tidak menjadikan isu Palestina, isu sekunder, tapi isu primer, karena menyangkut eksistensi Majid Aqsha, jantungnya dunia Islam, awal dan akhir perjalanan dunia Islam. Perhatian muslim semestinya maksimal dan tidak setengah setengan. Sebagaimana USA dan Inggris mendukung eksistensi Israel dengan cara maksiml.
Sementara Ammar Fauzi, mencoba menggali falsafah perlawanan Yahya Sinwar. Sosok Yahya Sinswar menurut Ammar memenuhi kriteria sebagai tokoh dunia, melegenda dan besar. Beberapa ciri tokoh muslim dunia yang besar, pertama, memiliki pikiran universal, kedua memiliki daya toleransi tinggi, ketiga, memiliki keyakinan penuh atas apa yang di cita-citakan. Keempat, fokus pada tujuan besar, agama, bangsa dan Tuhan. Kelima memiliki kepedulian dan perhatian yang sangat tinggi pada Alquran.
Selain lima ciri tersebut, juga terdapat ciri lain. Pertama, selalu bicara pada kematian, kedua, memiliki kecintaan pada pengetahuan, ketiga hidupnya sudah dalam keadaan syahid (meninggalkan dunia), sebelum, menjadi syahid. Dari sekian ciri tersebut, semua kriteria terdapat dalam diri Syahid Yahya Sinwar.