Profil IKMAL

Latar Belakang

Agama Islam telah menancapkan kakinya di kepulauan nusantara sejak beberapa abad silam. Kemudian secara bertahap agama Islam disambut oleh mereka secara terbuka, dan pada akhirnya berdirilah beberapa kerajaan Islam di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa Islam datang ke Indonesia secara damai dan dengan semangat menjaga keutuhan bangsa serta membangun tanah air. Tidak sedikitpun darah ditumpahkan dan kesatuan dirobekkan. Tradisi-tradisi lokal tetap dipertahankan selama tidak berseberangan secara prinsipal dengan ajaran Islam.

Para penyebar Islam dan para penganutnya terdahulu tidak pernah memikirkan untuk berafiliasi secara politik ke kekuatan-kekuatan Islam di luar kepulauan nusantara. Padahal waktu itu, terdapat kekuatan-kekuatan Islam semi global yang kuat, seperti Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad dan mempunyai pengaruh yang kuat di Timur Tengah, Asia Tengah, Cina, India, negeri-negeri Balkan dan Kaukus serta beberapa wilayah di Afrika, atau Imperium Otsmaniyah di Turki yang hingga tahun 1919, sebelum Perang Dunia pertama meletus, masih menguasai seluruh wilayah Abbasiyah dan beberapa negeri di daratan Eropa.

Ikatan kaum Muslimin di Indonesia dangan kaum Muslimin lainnya di luar negeri, khususnya negara-negara Arab terbatas pada ikatan intelektual dan agama semata. Karena ikatan tersebut dan demi meng-upgrade ilmu-ilmu keislaman, para siswa Islam yang ingin mendalami ilmu-ilmu keislaman melanjutkan pendidikan mereka ke negara-negara Arab ( Saudi Arabia, Mesir, Yaman dan lainnya).

Karena perubahan kekuatan global yang diprakarsai oleh sejumlah Negara Barat setelah Perang Dunia Kedua, tepatnya pada era tahun 1970-an, mulai muncul sebuah kecenderungan untuk membagi arah kiblat ilmu keislaman ke Barat, tidak hanya ke Timur Tengah saja. Perguruan-perguruan tinggi Islam mengirim alumni-alumni terbaik mereka ke beberapa perguruan tinggi di sejumlah Negara Barat ( Amerika Serikat, Kanada dan Belanda).

Mereka, baik yang melanjutkan pendidikan agamanya ke Arab maupun ke Barat, mempunyai pertimbangan-pertimbangan sendiri, dan setiap negara tujuan mempunyai kelebihan tersendiri. Perguruan-perguruan tinggi di Timur Tengah lebih menonjol dalam pendalaman materi, sedangkan Barat lebih unggul dalam metodologi dan penelitian.

Kemudian sejak beberapa dekade terakhir ini, tepatnya sejak tahun 1980, sejumlah pelajar Islam, baik santri maupun mahasiswa Muslim, memberanikan diri untuk membuka jalur pendidikan agama Islam yang baru dan tidak popular. Mereka melanjutkan pendidikan mereka ke negeri Persia, Iran. Lambat laun namun pasti, tidak sedikit pelajar Islam yang tertarik menuntut ilmu keislaman ke negeri para mulla itu. Tujuan mereka belajar ke Iran sama dengan pelajar-pelajar lainnya yang menempuh ilmu di negara-negara Arab dan Barat, yaitu mendalami ilmu dan mengembangkannya di tanah air.

Setiap pelajar yang telah selesai menempuh ilmu di luar negeri ketika kembali ke tanah air membawa warna dan corak tersendiri. Warna dan corak baju boleh berbeda tetapi badannya sama, yaitu orang Indonesia. Perbedaan di antara para pelajar dalam memandang satu masalah dan mengatasinya pasti ada dan itu lumrah, namun yang terpenting adalah mereka harus mempunyai komitmen yang tinggi membangun negara dan menjaga keutuhan serta persatuan bangsa sebagaimana yang dicita-citakan oleh penyebar dan pejuang Islam terdahulu di tanah air ini.

Apa itu IKMAL ?

IKMAL adalah sebuah himpunan para alumni yang pernah mengenyam pendidikan agama di Jami�ah al Musthafa (JM), sebuah institusi pendidikan yang berkantor pusat di Qom, Republik Islam Iran dan mempunyai cabang di Suria. Para alumni JM yang telah berkiprah di tengah masyarakat dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia terpanggil untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman antar se-almamater, suatu langkah yang biasa dilakukan oleh para alumni dari hampir setiap sekolah di Indonesia dari tingkat menengah sampai perguruan tinggi dalam acara pertemuan reunifikasi.

Pertemuan-pertemuan itu terkadang dilanjutkan dengan sebuah himpunan. Setelah sekian kali pertemuan dan dengan berbagai pertimbangan, para alumni JM ingin sekali pertemuan-pertemuan itu dilakukan lebih serius, terarah dan terorganisir, maka mereka mendirikan IKMAL ( Ikatan Alumni Jamiah al Mustafa ) pada tanggal 7 Februari 2009.

Dengan berdirinya IKMAL, maka IKMAL berdiri sejajar dan siap saling bahu membahu dengan ikatan-ikatan para alumni dari berbagai perguruan tinggi yang telah berdiri sebelum IKMAL dalam membangun negara dan memajukan bangsa Indonesia.

IKMAL berdiri secara independent dan tidak terikat secara organisatoris, apalagi struktural dengan lembaga manapun yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, IKMAL tetap membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga manapun dalam kegiatan apapun yang tidak bertentangan dengan visi dan misinya, dan selama tidak menyimpang dari nilai-nilai luhur agama dan cita-cita para penyebar agama Islam terdahulu dan para pahlawan bangsa, yaitu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

TUJUAN

1. Mengembangkan dan memajukan dakwah Islam, baik sebagai kewajiban individu maupun sebagai anggota.
2. Memberikan perlindungan kepada anggotanya.
3. Meningkatkan kualitas, kompetensi dan kesejahteraan anggota.
4. Meningkatkan pengetahuan agama umat Islam, khususnya masyarakat Ahlul Bait Indonesia.
5. Menjalin hubungan yang harmonis dan terarah antar sesama alumni lembaga-lembaga terkait.

KEGIATAN

1. Mengadakan pelatihan-pelatihan ( training)
2. Mengadakan loka karya dan seminar
3. Menyediakan para muballigh
4. Menerbitkan jurnal ilmiah tri wulan
5. Mempublikasikan karya-karya ilmiah para alumni baik melalui jurnal atau website
6. Mengadakan kunjungan kepada tokoh-tokoh masyarakat
7. Membangun pusat informasi dan konsultasi keagamaan
8. Membangun jaringan dalam bidang intelektual dan sosial.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Ikatan Alumni Jamiah Al-Musthafa ( IKMAL ) melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja anggota melalui pendidikan, penelitian dan penerapan.
2. Mansosialisasikan dan mengembangkan keberadaan Ikatan Alumni Jamiah Al-Musthafa.
3. Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan anggota.
4. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar anggota.
5. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi dan organisasi lain, baik di dalam maupun diluar negeri.
6. Meningkatkan pembinaan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anggota dalam melaksanakan kegiatan dakwah dan keilmuan.
7. Melaksanakan usaha-usaha untuk kesejahteraan anggota, dengan mengkoordinir aktifitas para alumni dan mengalokasikan bantuan-bangtuan sosial serta pusat-pusat kebudayaan.
8. Melakukan pengabdian kepada masyarkat.
9. Memberikan informasi dan membantu memecahkan masalah keagamaan yang di hadapi oleh masyarakat.

PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN

1. Mengadakan pelatihan-pelatihan ( Training )
2. Mengadakan lokakarya dan seminar.
3. Menyedikan para mubaligh.
4. Menerbitkan jurnal ilmiah tiga bulanan.
5. Mempublikasikan karya-karya ilmiah para alumni baik melalui jurnal atau website.
6. Membangun pusat infomasi dan konsultasi keagamaan.
7. Membangun jaringan dalam bidang intelektual dan sosial.

Last Updated (Thursday, 22 July 2010 02:47)