Operasi Darat Israel dan Peran Australia
MM-Nampaknya bukan rahasia lagi, peran Australia dalam operasi darat Israel di Gaza 2023. Australia mengerahkan pasukan besar dan pesawat ke Timur Tengah, sebagaimana diakui Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
Australia memiliki kedekatan spesial dengan beberapa operasi militer US dan NATO. Australia tidak hanya mengirim pasukanya bergabung dengan NATO ke timur tengah mengantasipasi perang regional, tetapi juga penyedia data intelegen strategis-Pine Gap.
Secara geostrategis, Australia adalah salah satu anggota pakta keamanan AUKUS (Australia, United Kingdom, United State), tulung punggung US dan Inggris mengontrol Asia Pasifik dan Asia barat. Australia memiliki pengalaman tempur pada perang Irak, Afghanistan, dan Vietnam.
Pine Gap
Salah satu elemen utama keterlibatan Australia dengan proyek perang US adalah Pine Gap. Entitas Pine Gap adalah pangkalan pengawasan satelit dan stasiun Bumi Australia berada sekitar 18 km (11 mil) barat daya kota Alice Springs, Wilayah Utara di tengah Australia.
Dikontrol oleh Australia dan Amerika Serikat. Sejak tahun 1988 secara resmi disebut Joint Defense Facility Pine Gap (JDFPG); sebelumnya dikenal sebagai Fasilitas Penelitian Luar Angkasa Pertahanan Bersama.
Pine Gap memang kontroversial bagi masyarakat Australia. Para demonstran pro-Palestina pernah memblokir pintu masuk ke Pine Gap yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, 20 ok 2023.
Sejumlah kelompok (Quaker dan Persatuan Mahasiswa Nasional Australia) pernah berkumpul di gerbang Pine Gap untuk memprotes penggunaan pangkalan tersebut dalam perang Irak yang akan datang, 5-7 oktober 2002.
Stasiun Pine Gap sebagian dijalankan oleh Badan Intelijen Pusat AS (CIA), Badan Keamanan Nasional AS-National Security Agency (NSA), dan Kantor Intelegen Nasional AS- National Reconnaissance Office (NRO) dan merupakan kontributor utama upaya intersepsi/pengawasan global NSA, termasuk program ECHELON. Nama NRO yang dirahasiakan untuk pangkalan Pine Gap adalah Australian Mission Ground Station (AMGS), sedangkan istilah yang tidak diklasifikasi untuk fungsi NSA di fasilitas tersebut adalah RAINFALL.
RAINFALL [nama kode NSA Pine Gap] mendeteksi, mengumpulkan, mencatat, memproses, menganalisis, dan melaporkan sinyal PROFORMA yang dikumpulkan dari entitas target yang ditugaskan.
Sinyal PROFORMA ini adalah data komunikasi radar dan sistem senjata yang dikumpulkan hampir secara real-time –mencakup sinyal peluncuran roket Hamas dari jarak jauh, serta ancaman peluncuran rudal dari Lebanon atau Iran.
Pine Gap mendeteksi, mengumpulkan, mencatat, memproses, menganalisis, dan melaporkan sinyal PROFORMA yang dikumpulkan dari entitas target yang ditugaskan.
Pine Gap adalah stasiun kendali dan pemrosesan darat untuk satelit geosinkron yang terlibat dalam pengumpulan sinyal intelijen. Terdiri dari empat kategori sinyal yang dikumpulkan: Pertama, telemetri dari pengembangan senjata canggih, seperti rudal balistik, yang digunakan untuk verifikasi pengendalian senjata. Kedua, sinyal dari radar anti-rudal dan anti-pesawat. Ketiga, transmisi yang ditujukan untuk satelit komunikasi emisi gelombang mikro, seperti panggilan telepon jarak jauh. Keempat, emisi gelombang mikro, seperti panggilan telepon jarak jauh.
Pine Gap digunakan sebagai stasiun bumi untuk satelit mata-mata dalam dua misi rahasia: Mission 7600 dengan 2 satelit geosinkron untuk mencakup Eurasia dan Afrika.
Mission 8300 dengan 4 satelit geosinkron yang mencakup bekas Uni Soviet, Tiongkok, Asia. Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa Timur, dan negara-negara di Samudra Atlantik
Pine Gap dan Gaza
Declassified Australia membahas pangkalan pengawasan Amerika, Pine Gap, di Australia, yang mengumpulkan sejumlah besar komunikasi dan intelijen elektronik perang Israel di Gaza, menekankan bahwa data ini diberikan kepada pasukan Israel selama operasi darat di Gaza.
Situs web tersebut merinci bahwa dua satelit besar AS beroperasi dari pangkalan Pine Gap, mengirimkan sejumlah besar data intelijen dari Timur Tengah, Eropa, dan Afrika ke pangkalan tersebut. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data komunikasi dan intelijen untuk Badan Keamanan Nasional AS, pangkalan Pine Gap mengirimkan informasi tersebut kepada tentara Israel.
Pangkalan rahasia AS di Gaza
Awal bulan ini, The Intercept melaporkan bahwa dua bulan sebelum dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Perlawanan Palestina, Pentagon memberikan kontrak bernilai jutaan dolar untuk pembangunan fasilitas bagi pasukan AS di pangkalan rahasia yang terletak di Gurun Nejev , dikenal dengan nama kode Situs 512.
Situs 512, yang sebelumnya disebut sebagai “lokasi keamanan kooperatif,” sebuah label yang dimaksudkan untuk pangkalan berbiaya rendah dan kehadiran minimal, telah diterapkan pada fasilitas yang mampu menampung hingga 1.000 tentara.
Menurut The Intercept, Site 512 tidak diciptakan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Perlawanan Palestina, melainkan untuk melawan bahaya yang ditimbulkan oleh rudal jarak menengah Iran.
Namun, ketika ribuan roket Perlawanan Palestina diluncurkan pada tanggal 7 Oktober menuju pemukiman ilegal Israel dan kota-kota yang diduduki, Situs 512 tetap tidak aktif karena fokus utamanya adalah memantau Iran, yang berjarak lebih dari 700 mil.
Meskipun Presiden Joe Biden menyangkal rencana untuk mengerahkan pasukan AS, kehadiran militer AS yang terselubung eksis dan terus berkembang, termasuk gabungan kombatan bayaran dari Ukraina .
Pangkalan pengawasan AS di Pine Gap yang terletak di luar Alice Springs di Australia bertugas mengumpulkan sejumlah besar komunikasi dan intelijen elektronik kepada IDF.
Dua satelit intelijen sinyal geosinkron Orion yang besar, milik AS dan dioperasikan dari Pine Gap, terletak 36.000 km di atas garis khatulistiwa di atas Samudera Hindia. Dari sana, mereka memantau Timur Tengah, Eropa dan Afrika, dan mengumpulkan sejumlah besar data intelijen untuk dikirim kembali ke pangkalan Pine Gap.
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data komunikasi dan intelijen untuk Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Pine Gap memberikannya kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
AS dan Australia bekerja keras mensuport Israel dalam melakukan genosida warga-Palestina di Gaza. Ketika senjata terus mengalir, lusinan pesawat angkut militer C-17 yang kemungkinan membawa amunisi telah melintasi Atlantik dalam perjalanan antara Amerika Serikat dan Israel.
Menurut data pelacakan penerbangan sumber terbuka, sebagian besar mendarat di Pangkalan Udara Negev, selatan Israel. Presiden Joe Biden telah meminta bantuan sebesar $14,3 miliar untuk Israel di samping lebih dari $3 miliar bantuan militer yang telah diberikan. Pemerintahan Biden mengirim bom rempah presisi senilai $320 juta ke Israel, seperti yang dilaporkan oleh beberapa media di Kongres US.