Filsafat dan Fisika Kuantum (Bag. 3)
Fisika Kuantum dan Teori Kant
Kant mengatakan bahwa pengetahuan selalu merupakan sintesis antara unsur-unsur apriori (sebelum pengalaman; dari bahasa Latin prius = sebelum) dan aposteriori (setelah pengalaman; dari bahasa Latin post = sesudah). Sesuatu yang terdapat dalam pikiran tapi tidak bertolak dari pengalaman tidak bias disebut pengetahuan, melainkan imajinasi, ide-ide atau angan-angan menurut Fitzgerald K. Sitorus. Karena kategori-kategori itu apriori dan berdasarkan spontanitas pikiran langsung bekerja setiap berhadapan dengan obyek apa saja, maka obyek yang kita tangkap melalui kategori-kategori tersebut, bukan lagi obyek sebagaimana pada dirinya sendiri, melainkan obyek yang telah “dipermak” atau “dibentuk” (geformt) oleh kategori-kategori tersebut. Dengandemikian, kitatak pernah mampu mengetahui “bendapadadirinya” sendiri (das Ding an sich, noumena), yang selalu kita ketahui adalah “benda untuk diriku” (das Ding fuer mich, fenomena).
Apriori adalah pengetahun yang tidak didapat lewat pengalaman, namun ia hadir di dalam pikiran. Kant mengatakan bahwa ada 12 kategori yang terbagi dalam empat kelompok, yakni: 1.Kuantitas: Kesatuan, Pluralitas, dan Totalitas, 2. Kualitas: Realitas, Negasi, Limitasi, 3. Relasi: Inherensi dan Substansi (atau Substansi dan Aksiden), Kausalitas dan Dependensi (atau Sebab danAkibat), Komunitas (atau Resiprositas antara Agen dan Pasien), 4. Modalitas: Kemungkinan dan Ketidakmungkinan, Eksistensi dan Non-Eksistensi, dan Keniscayaan dan Kontingensi.
Setiap pengetahuan mengenai obyek apa saja selalu melibatkan salah satu atau beberapa dari kategori ini. Demikian penjelasan Dr. Fitzgerald K. Sitorus.
Data-data yang ada di luar itu hanyalah data acak yang tidak memiliki relasi logis satu sama lain. Seseorang kemudian bisa menyatakan bahwa ini adalah sebab dan yang lain adalah akibat (kategori kausalitas). Ini adalah lebih dahulu dan ini belakangan (kategori waktu); ini adalah satu, dua, tiga dsb. Kategori-kategori ini tidak lahir dari eksperimen tapi dari konstruksi pikiran yang dibekali dengan kategori-kategori seperti itu. Dalam kaitannya dengan fisika kuantum, sebenarnya out-put dari data itu amat mendapatkan efek dari kategori pikiran. Hanya saja karena kategori pikiran itu selalu dilandasi oleh law of logika dari Aristoteles yang menyatakan bahwa all statemen must be eithe true or false; there can be no intermediate, or middle condition.
Jadi, logika atau keterbatasan nalar manusia selalu menyimpulkan kalau tidak begitu pasti begitu. Thus ini juga terimplentasikan dalam fisika kuantum, yaitu postulat kalau tidak partikel berarti gelombang. Karena itu kategori yang terbatas ini nyaris membatasi fisika kuantum.
Kuantum Fisika dan dan Materialisme
Fisika Kuantum lantaran seperti acak, maka berarti tidak ada yang mengatur di alam in. Jadi, alam melakukan kerja sendiri dan ini adalah satu bentuk dukungan terhadap Materialisme? Materi punya intelligible dan seolah-olah punya pikiran sendiri? Lalu Tuhan juga tidak berperan? Ini tidak berarti demikian, karena bisa saja Tuhan sendiri memang membiarkan ketidakteraturan atau ketidakpastian itu?
Dalam hal ini Jean Staune menegaskan bahwa Fisika kuantum menunjukan adanya tingkat realitas yang berada di luar waktu, ruang dan energi tapi masih memiliki efek kausal terhadap tingkat realitas yang material. Dan ini penting untuk membantah Materialisme. Sains telah menunjukan, melalui Fisika kuantum, bahwa sains tidak dapat memberikan gambaran tentang realitas secara utuh.
Filsafat secara umum baik Islam atau barat tampaknya harus terus menunggu setiap penemuan baru dari fisika baru dengan begitu fisika selalu membuka kemungkian baru, karena renungan atau interpretasi atas hipotesa-hipotesa baru itu akan menambah panjang refleksi filosofis dan bahwa filsafat tetap harus memberikan refleksinya. Dan boleh jadi keterbatasan bahasa filsafat itu akan dapat disempurnakan oleh fisika atau sains scara umum. Bukankah kata Ian Barbouer bahwa fisika juga punya pengaruh penting pada filsafat dan teologi.
Table Implikasi Filosfis Teori-teori Fisika
Table di bawah ini dikutip dari buku Paradigma Holistik; dialog filsafat, Sains dan kehidupan menurut Shadra dan Whitehead, karya Husain Heriyanto.
Teori/konsep | Gagasan pokok | Implikasi filosofis |
Teori Relatifitas | – Kontinum ruang-waktu
– Relatifitas umum |
-Alam semesta dinamis
-Primasi relasi terhadap entitas |
Teori kuantum | – Prinsip ketidakpastian
– Prinsip Komplementaris |
– Cara pandangIndeterminasi
– Kesatuan subjek-objek – Cara pandang holistik |
Teori Bootstrap | -Pola dan Tatanan | -Alam sebagai jaringan
-Dekonstruksi entitas, substansi tetap |
Dissipative Structures | – Self- Organization
– Kompleksitas |
– Berpikir pila, tatanan (order)
– Berpikir nonlinier, sistemik – Jembatani sistem hidup-tak hidup |
Biologis Molekuler Genetika | -Organisme biologis
-Informasi genetis -Eksistensi riil jiwa |
-Jembatani fisika dan biologi
-Interaksi pikiran dan tubuh -Dua aspek dari satu proses |
Teori Evolusi | -Inner Becoming, Kreatif
-Evolutionary Design -Dialektika Acak-Design |
– Organisme memiliki jiwa , daya hidup
– Perubahan di atas “Implicate Order’ -Alam kompleks; berpikir linier -Alam selalu berprose |
Referensi
- Richard Healey Quantum Mechanics in W.H. Newton-Smith, Explanation, in W.H Newton _Smith (ed.) A Companion to The Philosophy of Science, Blackwell, 2001.
2.Physic and Philosophy, Werner Heisenberg, Harper & Row Publisher, Newyork 1962
3.Philosophy and The New Physich.routledge london, 1991, jonathan Powers
- Science and Ultimate Reality : Quantum Theory, Cosmology, and Complexity, Cambridge Univ. Press, 2004
- dan seharusnya ini juga dibaca tapi karena belum ditemukan,maka hanya dipajang disini saja yaitu, buku the Ghost in The Atom, Paul DAvis adn JR Brown, Cambridge Univ. Press, 1986.
- The Tao Of Physic, menyingkap kesejajaran fisika MOdern dan Mistisime Timur,karya Fritjop Capra, penerbit Jalasutra,2000
- www.abarim-publication.com. Situs ini mengajarkan teori Fisika kuantum untuk pemula.
8.www.kyristall. juga berguna bagi yang ingin menguasai fisika kuantum secara mudah.
- filsafatislam.net.
- Paradigma Holistik; dialog filsafat, Sains dan kehidupan menurut Shadra dan Whitehead, karya Husain Heriyanto.