Kilas Balik Tahun 2017: Dipenuhi Aksi Terorisme dan Dunia Kehilangan Cinta
Tahun 2017[1] dibuka dengan peristiwa berdarah. Tepat di hari pertama tahun yang baru. Pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah klub malam di Istanbul, selama perayaan malam Tahun Baru. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi di kelab malam tersebut. Peristiwa ini menyebabkan 39 orang tewas dan puluhan lainnya terluka
Donald Trump resmi berkuasa tanggal 20 Januari 2017. Sederet isu menunggu keputusan sang presiden. Kehadiran Trump diyakini akan banyak mengubah tatanan politik dunia di 2017.
Pada Rabu, 22 Maret 2017 jelang sore, teror terjadi di Inggris. Seorang pria menabrakkan mobil ke arah para pejalan kaki di Jembatan Westminster, London. Setelah itu, pria yang sama mengarahkan mobil ke Gedung Parlemen Inggris. Ia menabrak pagar dan menikam seorang anggota polisi, setelah menikam polisi tersangka itu ditembak mati usai menikam seorang anggota polisi menggunakan pisau panjang.
Teror truk maut melanda Swedia. Dua orang diduga terkait peristiwa itu pun ditangkap pihak berwenang. Sebanyak empat orang tewas ketika sebuah truk menabrak Ahlens department store pada Jumat 7 April 2017. Sekitar 15 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis
Pada 3 April 2017, masyarakat Rusia dikejutkan atas serangan yang dilancarkan di stasiun kereta bawah tanah di Saint Petersburg. Serangan itu berupa bom bunuh diri mampu membuat masyarakat Rusia trauma.
Bom bunuh diri yang terjadi di area Terminal Kampung Melayu tanggal 24 Mei 2017 lalu menyita perhatian netizen. Korban berjatuhan. Tiga polisi gugur. Lima polisi dan lima warga terluka. Adapun dua terduga pelaku peledakan tewas di lokasi. Ramai-ramai netizen memposting meme mengecam aksi teror itu. Kecaman terhadap pelaku peledakan bom Kampung Melayu ini pun langsung berdengung di media sosial. Tanda pagar #KamiTidakTakut pun sontak berkumandang, menyusul hashtag yang lebih “senior” seperti #PrayForJakarta.
Masyarakat internasional dikejutkan oleh berita tragis yang mana sebuah bom meledak di lokasi konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Manchester, pada tanggal 23 Mei 2017.
Ledakan yang diduga kuat oleh kepolisian didalangi oleh bomber bunuh diri dan berafiliasi dengan kelompok teroris itu dikonfirmasi menewaskan 22 orang dan 59 korban luka. Sedangkan ribuan peserta konser dibuat trauma, dan masyarakat dunia dibuat geram oleh dalang di balik serangan nahas tersebut.
Pada 23 Mei 2017, dua kelompok teroris di Filipina yang memiliki afiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Maute dan Abu Sayyaf, menyerang area Basak Malutlut
Jatuhnya Kekhalifahan ISIS (21 Juni dan 17 Oktober 2017)
Ketika mendeklarasikan diri 29 Juni 2014, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyatakan ibu kota kekhalifahan mereka ada di Mosul, Irak.
Kemudian, pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, menyatakan Raqqa di Suriah sebagai ibu kota ISIS yang kedua
Penindasan terhadap Muslim Rohingya masih terjadi. Pada Agustus 2017 pemerintah Myanmar mengerahkan pasukannya ke Provinsi Rakhine. Puluhan orang tewas saat pasukan pemerintah menyerbu kampung-kampung. Konflik antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar yang mayoritas beragama Budha seolah tak berkesudahan. Puluhan ribu warga Rohingya terlunta-lunta mengungsi ke negara lain, termasuk Indonesia.
Catatan Akhir Tahun
Ya, tahun 2017 dibuka dengan asksi kekerasan berdarah dan diakhiri juga dengan serangan bom bunuh diri di kantor berita Afghan Voice dan sebuah pusat kebudayaan di Kabul menewaskan puluhan orang, Kamis (28/12). Dilaporkan bahwa sebagian besar korban ledakan adalah pelajar.
Terorisme masih menjadi momok masyarakat dunia. Ajaran agama bila gagal dipahami dengan baik dan didapatkan dari sumber yang salah dan ekstrem maka ia akan melahirkan kekerasan dan mengancam nyawa umat manusia. Betapa tidak, pelaku teror membunuh untuk “mengembirakan” Tuhan, padahal Tuhan justru memberi kesempatan kepada musuh bebuyutannya, yaitu Fir’aun untuk hidup aman dan panjang umur dalam pengakuannya sebagai Tuhan terbesar. Bisa saja Tuhan langsung mematikan Fir’aun,tapi Dia bersabar dan memberinya tempo. Bahkan Tuhan juga memberi kesempatan luas kepada iblis dan setan untuk mengoda dan menyesatkan anak manusia dan tidak langsung membunuhnya saat dia menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Apakah ini berarti pelaku teror lebih “hebat” dan lebih “berkuasa” daripada Tuhan yang rajin memberi kesempatan tersebut?!
Sangat relevan bila kami mengutip kembali dialog Asy-Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi (mufassir agung al-Azhar, Mesir) dan seorang pemuda yang berhaluan keras dan suka mengkafirkan.
Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi bertanya kepada pemuda tersebut: “Apakah mengebom sebuah klub malam di negara Muslim itu halal atau haram?”
Dia menjawab: “Tentu saja halal, membunuh mereka itu boleh.”
Syaikh asy-Sya’rawi bertanya lagi: “Jika seandainya Anda membunuh mereka, sedangkan mereka bermaksiat kepada Allah, ke mana mereka akan ditempatkan?”
Pemuda itu menjawab: “Tentu di neraka.”
Syaikh asy-Sya’rawi bertanya pula: “Ke mana setan menjerumuskan mereka?”
Dia menjawab: “Tentu saja ke neraka!”
Syaikh asy-Sya’rawi berkata: “Jika demikian Anda dan setan memiliki tujuan yang sama, yaitu memasukkan manusia ke neraka.”
Syaikh asy-Sya’rawi lalu menyebutkan sebuah hadits Nabi Saw.: “Ketika ada mayat seorang Yahudi lewat di hadapan Nabi Saw., beliau lalu menangis. Para sahabat bertanya mengapa beliau menangis, dijawab: “Telah lolos dariku satu jiwa dan ia masuk ke dalam neraka.”
Syaikh asy-Sya’rawi berkata lagi: “Perhatikan perbedaan kalian dengan Nabi Saw. yang berusaha memberi petunjuk dan menjauhkan mereka dari neraka. Kalian berada di satu lembah sedangkan Nabi berada di lembah lain. (Disadur dari FB Kumpulan Foto Ulama dan Habaib).
Kami kira tahun 2018 tidak akan menghentikan aktifitas terorisme karena sesuatu yang patut ditunggu adalah “gerakan pasca ISIS”. Boneka apalagi yang diciptakan musuh untuk menghadapi dan menghambat laju poros kebenaran? Dan kegaduhan dunia tidak berakhir dengan penetapan Yerusalem oleh Trumph.
Namun apapun yang akan terjadi pada tahun 2018, kita yakin bahwa poros kebenaran akan selalu menang dan tidak dapat dihentikan, dan bahwa sesuai dengan janji dalam kitab-kitab suci bahwa bumi ini akan diwariskan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya yang baik dan jujur.
Kita perlu mengkaji ulang lagi intisari dan saripati ajaran agama Islam yang menekankan kasih sayang. Semakin tinggi keislaman keimanan seseorang mestinya dikuti pula oleh semakin kasih sayang dan lembut terhadap sesama, bukan sebaliknya. Tindakan kekerasan berbalut agama seolah-oleh membenarkan fitnah musuh-musuh Islam bahwa Islam disebarkan dengan “pedang” dan “pertumpahan darah”; Islam agama yang menakutkan; Islam ancaman bagi perdamaian dunia.
Mari kita telaah dan renungkan kembali pesan-pesan kasih dan cinta dari Sang Pembawa Islam, Nabi Muhammad saw berikut ini:
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang bila kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai. Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.”[2]
Diriwayatkan bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw sambil berkata: “Ya Rasulullah, aku mencintaimu.” Kemudian beliau berkata kepadanya: “Bersiap-siaplah untuk mendapatkan kefakiran. Lelaki itu berkata lagi: “Aku mencintaimu.” Beliau menjawab: “Bersiap-siaplah untuk mendapatkan cobaan.”[3]
Rasulullah saw menjadikan cinta kepada Allah SWT sebagai syarat keimanan. Diriwayatkan bahwa Abu Razin al-`Uqaili berkata: “Ya Rasulullah, apakah keimanan itu?” Beliau menjawab: “Seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari kecintaannya kepada selain keduanya.” Dalam hadis disebutkan: “Tidak beriman salah seorang kalian sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada selain keduanya.” Dalam riwayat lain dikatakan: “Tidak beriman seseorang sehingga aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia.” Dalam redaksi hadis lain disebutkan:…dari dirinya.” Sedangkan Bukhari mengatakan: “…dari ayahnya dan anaknya.” Dalam suatu riwayat Umar mengatakan: “Sesungguhnya engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu kecuali diriku. Kemudian Nabi saw berkata: “Tidak, demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sehingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Lalu Umar berkata: “Kalau begitu, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.”
Rasulullah saw telah mengajarkan cinta kepada para sahabatnya, sebagaimana dalam sabdanya: “Cintailah Allah karena Dia telah menganugerahkan berbagai nikmat-Nya kepada kalian dan cintailah aku karena kecintaan kepada Allah SWT.”[4]
Semoga tahun 2018 menjadi tahun kemenangan umat manusia secara umum, dan umat Islam secara khusus. Semoga keberkahan dan kejayaan mengitari kita dan Allah Swt memberi hidayah kepada mereka yang salah jalan.
Wallahu Muwaffiq ila Aqwami Thariq.
[1] Sumber: https://blogunik.com/peristiwa-peristiwa-besar-yang-terjadi-sepanjang-tahun-2017
[2] Diriwayatkan oleh Muslim.
[3] Diriwayatkan oleh Turmudzi dari hadis Abdullah bin Maghfal. Ia mengatakan bahwa hadis ini hasan 6Diriwayatkan oleh Turmudzi dari hadis Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib.
[4] Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari hadis Ibn `Abbas, dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib.