Pertemuan ke 12 Alumni Jamiah al- Mustafa Iran
Tanggal 5 juli 2018 saya dan Ustad Miftah Fauzi Rahmat berangkat ke Iran untuk mengikuti program pertemuan Alumni Jamiah al-Mustafa Iran di Teheran.
Penyelenggaraan pertemuan Alumni ke 12 ini berbeda dengan pertemuan-pertemuan alumni sebelumnya. Ada 2 hal spesifik yang membedakannya :
1. Penyelenggaran di Teheran tepatnya di Universitas Imam Shodiq a.s. Panitia penyelenggara merupakan gabungan dari 3 lembaga : Jamiah al-Mustafa, Yayasan Nur al-Mubin dan Universitas Imam Shodiq a.s.
2. Program Takhasus Pendidikan Modern. Karena perwakilan yang dipilih adalah pengelola dan pendiri sekolah-sekolah modern.
Peserta yang hadir sebanyak 44 alumni dari 25 negara asal dan umumnya pernah satu masa sebagai Thalabeh di Qom dahulu sehingga pertemuan ini menjadi ajang romantisisme pengalaman dahulu di Hauzah.
Menarik bahwa program ini di arahkan untuk menguatkan dan memberikan tambahan informasi tentang sistem manajemen dan juga pengajaran modern yang telah di adaptasi ke dalam nilai-nilai Islamin yang dikembangkan di iran.
Acara di mulai pada hari sabtu pagi dengan pembukaan yang dihadiri ulama besar Ayatullah Qira’ati. Kehadiran dan kuliah Ayatullah Qara’ati membawa pengaruh ruhaniah yang luar biasa dan materi yang disampaikan tentu tidak lepas dari kajian al-Qur’an terkait Tarbiyah dengan metode penyampaian khasnya yang mencerahkan dan ringan.
Pembicara-pembicara lainnya berasal dari ketiga lembaga kepanitiaan juga dari kementerian pendidikan Iran serta lembaga Kebangkitan Peningkatan Pendidikan Masyarakat, berbicara tentang usaha yang dilakukan dalam pemberantasan buta huruf di Iran dan metode pengajaran yang digunakan. Sebuah pemaparan yang sangat menarik.
Selain bentuk klasikal para peserta di bawa berkunjung ke Sekolah Unggullan Imam Shadiq a.s. Sekolah yang memiliki banyak prestasi hingga tingkat internasional baik anak didik dari Tingkat Dasar maupun Tingkat Menengah Atas. Kami juga mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan yang sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan Sekolah Kejuruan yang ada di Indonesia.
Selain kesekolah unggulan para peserta juga dibawa untuk mengunjungi pabrik yang memproduksi seluruh peralatan pendidikan dan keperluan praktek beragam bidang pendidikan mulai struktur manusia hingga perangkat kimiawi. Begitu luar biasa usaha yang dilakukan Republik Islam Iran dalam upaya idependensi untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di Iran.
Pertemuan dengan pimpinan Universitas Kebudayaan sebagai Universitas yang khusus mendidik calon guru untuk memenuhi keperluan guru bagi pendidikan di seluruh Iran. (Di Indonesia dulu dikenal dengan IKIP). Menariknya lagi bahwa upaya Integrasi Ilmu dikembangkan disini dan upaya penyesuaian seluruh pendidikan modern dengan sistem yg dikembangkna di Iran (بومی سازی).
Program yang sangat sangat penting adalah ketika di beritakan acara pertemuan dengan Rahbar dan pemasangan Imamah bagi beberapa alumni termasuk kami dari Jndonesia.
Sebuah moment yang sangat luar biasa dan para peserta hampir tidak bisa beristirahat pada malam rabu karena acara pertemuan tersebut diselenggarakan pada Rabu paginya.
Di hari Rabu pagi semua peserta sudah siap sejak sholat shubuh padahal acara pertemuan baru akan dilaksanakan pd pukul 09.00 waktu Teheran.
Pemasangan Imamah dilakukan Rahbar secara khusus dan seperti tidak percaya bahwa Rahbar berjalan ke arah kami dan berdiri dihadapan kami, satu persatu dari 15 peserta yang mendapatkan keberkahan uutuk dipasangkan Imamah langsung dari tangan mulia beliau. Memandang penuh cahaya yang agung berdiri dihadapan saya seperti menghentikan seluruh perjalanan waktu dan menyingkapkan tabir malakuti, tidak tahu lagi kata yang hendak di ucap karena terkalahkan oleh air mata yang tercurah tak mampu ditahan.
Rahbar memberikan pesan bahwa tugas utama alumni adalah mendidik untuk mengenalkan Islam yang benar dan melepaskan diri dari upaya Syiahisasi. Rahbar juga berpesan untuk selalu bersama Mustadhafin dan menjaga persatuan ummat. Secara khusus Rahbar mengingatkan agar para alumni tidak boleh merasa lelah dalam berjuang.
Pada kesempatan tersebut saya menyampaikan salam dari seluruh alumni Jamiah al-Mustfaa dari Asia Tenggara khususnya dari Indonesia dan seluruh alumni yang ada di Indonesia bekerja secara luar biasa untuk ikut memberikan sumbangan positif bagi bangsa Indonesia khususnya ummat Islam Indonesia. Bahwa sebagian besar aktivis Ahlul Bait di Indonesia adalah mereka yang taat pada pimpinan Rahbar dan penjaga persatuan ummat.
Setelah pertemuan khusus dengan Rahbar para peserta kemudian melanjutkan perjalanan dengan pesawat menuju Masyhad. Program utama di Masyhad adalah ziarah dan siang hari kamis di jamu makan siang di Restauran Imam Ridha a.s.
Perjalanan dilanjutkan ke kota Qom dengan menggunakan kereta api. Subuh tiba di Qom. Pukul 09.00 acara penutupan pertemuan Alumni Jmaiah al-Mustafa Iran ke 12 dengan dihadiri Ayatullah A’rafi dan juga para pimpinan Jamiah al-Mustafa.
Ayatullah A’rafi memberikan pesan tentang nilai-nilai Pendidikan dan menutup pertemuan secara resmi.
Pesan yang kami sampaikan sebagai perwakilan Alumni Jamiah al-Mustafa Asia Tenggara agar program pertemuan Alumni di siapkan lebih matang dan bersifat Takhasusi seperti yang telah dillakukan pada acara saat ini. Kami mengusulkan untuk dibuat pertemuan alumni masing-masing kawasan.
Di akhir acara penutupan diresmikan Lembaga Pengembangan Pendidikan Modern dan saya dipilih untuk mewakili Asia Tenggara dan di amanahkan untuk.membuat program yang mirip untuk alumni Jamiah al-Mustafa yang berasal dari Asia Tenggara.
Sabtu subuh kami kembali ke Indonesia dan ini merupakna pertemuan Alumni yg memiliki manfaat yang sangat bnayak.
Semoga Al-Ma’sumin selalu melindungi kita semua
(Disarikan oleh Dr Kholid Al Walid dari perjalanan sebagai peserta Simposium ke-12 Alumni Jamiah Al-Mustafa, 5-8 Juli 2018)