Bambang Soesatyo: Wadah Alumni Luar Negri, Rekontruksi Gagasan
MM-Selain Wapres Ma’ruf Amin, acara Sarasehan Alumni Connect juga di hadiri Ketua MPR Bambang Soesatyo, Jumat, 26 Mei 2023.
Menurut Bamsoet, kegiatan Sarasehan Alumni Connect berfungsi membangun jaringan, merekonstruksi gagasan dan pemikiran mengenai berbagai isu yang sedang mengemuka, terutama seputar penguatan ketahanan perekonomian nasional melalui pariwisata, ekonomi kreatif dan inovasi teknologi.
Sektor pariwisata menurut Bamsoet merupakan salah satu sumber utama penyumbang pendapatan devisa negara. Selama 2015 hingga 2019, pendapatan devisa negara dari sektor pariwisata terus meningkat dari US$ 10,8 miliar menjadi US$ 17,76 miliar. Namun karena terhantam selama pandemi Covid-19 menjadi hanya US$ 0,49 miliar, kemudian kembali bangkit menjadi US$ 4,26 miliar atau naik lebih dari 769 persen pada 2022.
“Diproyeksikan kembali naik menjadi US$ 5,95 miliar pada tahun 2023,” ujar Bamsoet. Selain sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi digital juga memiliki kontribusi yang tidak sedikit. Pada tahun 2022, ekonomi digital Indonesia tercatat mencapai US$ 77 miliar, setara 40 persen dari total pangsa pasar digital ASEAN, sekaligus menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai US$ 130 miliar.
“Dunia akan semakin mengalami perubahan besar, khususnya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi digital. Terlebih dengan booming teknologi baru seperti metaverse, web 3, cryptocurrency, NFT, blockchain, dan artificial intelligence. Sebagai gambaran, volume penjualan NFT di dunia sudah menembus US$ 24,9 miliar atau sekitar Rp 357 triliun. Sementara nilai aset kripto dunia sudah mencapai US$ 3 triliun,” tuturnya.
Di tengah berbagai kemajuan, nyatanya masih ada berbagai tantangan dan persoalan lain yang harus dihadapi. Misalnya, perekonomian global saat ini yang sedang tidak baik-baik saja. Forum Ekonomi Dunia tahun 2023 memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami pelambatan pada tingkat 1,7 persen. Pelambatan ekonomi dunia diperkirakan dialami oleh 95 persen dari negara maju, dan 70 persen di negara berkembang.
“Kondisi ini diperburuk oleh kondisi geopolitik global yang diwarnai konflik dan ketegangan politik. Antara lain perang Rusia-Ukraina, eskalasi ketegangan China-Taiwan, potensi konflik di semenanjung Korea, memburuknya hubungan Turki dan Yunani, serta ketegangan di kawasan Laut China Selatan,” urai Bamsoet.
Bambang mengharapkan PPI Dunia serta Alumni Connect PPI Dunia harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang sedang dicapai Indonesia, agar bisa membawa keuntungan bagi pembangunan nasional bangsa. Jangan sampai bonus demografi tersebut justru menjadi bencana, akibat ketidakmampuan mengelola sumber daya para pemuda.
“Titik puncak fase bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi hingga tahun 2030, dimana jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen nya, atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa adalah kelompok usia produktif usia 15-44 tahun,” tutur Bamsoet.