Menakar Ilmu Imam Mahdi Afs 1
Setelah menyelesaikan semua dalil akan kebenaran Imam Mahdi, bahwa beliau akan zuhur dan menjadi pemimpin di muka bumi. Beberapa orang layak untuk memiliki rasa penasaran terkait Ilmu yang dimiliki dan dikuasai oleh Imam Mahdi afs. Sebagai sosok pemimpin yang digadang-gadang sebagai pimpinan paling sempurna, pemimpin penutup dari semua pemimpin, sebagai juru selamat, sebagai ratu (pemimpin) penebar keadilan, orang yang menjadi Imam termasuk bagi beberapa Nabi harusnya setinggi apa, sedalam apa ilmunya?.
Imam Mahdi Afs adalah Imam Zaman sekarang ini. Orang yang dipilih Allah untuk memimpin seluruh umat manusia khususnya yang beriman kepada-Nya. Orang yang didaulat menjadi penyempurna hujjah, menjelaskan seluruh jalan hidayah bagi seluruh macam dan ragam manusia di jaman zuhur beliau. Orang yang harus menghadapi teknologi tinggi yang sudah dicapai manusia sekarang ini, juga teknologi yang lebih tinggi sesuai capaian teknologi umat manusia pada saat beliau zuhur kelak.
Manusia culas dengan ilmu yang tinggi tapi tidak memiliki akhlak, para ulama yang menjual agama kepada para penguasa, para cerdik pandai tapi menolak kebenaran agama, para cerdik pandai tapi yang diutamakan adalah uang semata, menumpuk harta sebanyak-banyaknya sebab merasa hidup hanya sekali dan harus dinikmati dan untuk menikmati harus dengan uang. Pesatnya perubahan nano teknologi atau yang lebih tinggi dari itu. Generasi Z, generasi Phi, generasi milenial dengan pola yang selalu berubah-ubah atau generasi lain yang bisa jadi jauh lebih sulit diprediksi, kelompok pemodal yang selalu bergerak dengan sejuta perencanaan untuk menguasai dunia demi menjaga kekuasaan mereka. Orang-orang semacam ini bahkan yang lebih buruk dari ini juga harus dihadapi Imam Mahdi afs dimasa zuhur beliau nanti.
Menghadapi semua ini mungkinkah beliau menghadapi dengan ilmu yang tidak mumpuni. Hanya memiliki ilmu tafsir Quran, bahasa arab, nahwu, sharaf, bayan, ma’ani, balaghah, fikih, ushul, atau kita globalkan sebagai ilmu pesantren semata? Atau beliau juga harus menguasai teknologi dan seluruh ilmu termutakhir yang ada di jaman ini juga teknologi di kemudian nanti.
Di jaman ini kita terbiasa menggunakan takaran materiil, misalnya menguasai suatu bahasa baru setidaknya harus belajar serius selama setidaknya tiga bulan, menguasai keahlian baru setidaknya belajar selama 20 jam secara serius dan totalitas untuk bisa sampai ke tahap mengetahui dan menguasai, serta berbagai takaran materiil lainnya.
Kita harus ingat di Indonesia saja ada banyak hal yang belum mampu dipecahkan oleh ilmu pengetahuan modern. Ilmu telepati, kegiatan belajar mengajar di alam mimpi, portal waktu, dan beberapa ilmu yang sejatinya sudah dipraktikkan di nusantara, di jaman-jaman nenek moyang kita. Ilmu yang tidak sampai ke tangan kita, salah satunya akibat tulisan yang dipakai nenek moyang kita tidak dipakai turun temurun hingga jaman kita. Andai ada tulisan pun hampir 90 % orang tidak mampu memahami tulisan dari nenek moyang kecuali dengan bantuan seorang arkeolog atau penerjemah bahasa sejarah. Menggunakan huruf baru berarti memulai peradaban dari nol lagi, peradaban yang sudah dicapai sebelumnya ditinggal begitu saja.
Kita memiliki pendahulu seorang Nabi yang diberi anugrah Allah untuk bisa menguasai angin, beliau menggunakan angin sebagai alat transportasi sehingga bisa mengelilingi seluruh permukaan bumi. Apa yang nyata-nyata sudah diutarakan Quran sejak empat belas abad silam ini pun belum ada manusia jaman sekarang yang mampu menjelaskan bagaimana proses penggunaannya, bagaimana riil penguasaan angin lalu menggunakan angin sebagai alat transportasi atau sebagai alat-alat pendukung kehidupan lainnya.
Menjadi catatan disini adalah apa yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman as merupakan anugrah dari-Nya. Jadi jelas tidak menutup kemungkinan bahwa Imam Mahdi afj juga menguasai ilmu ini, jadi penguasaan imam Mahdi terhadap ilmu yang ada dalam Alquran itu totalitas. Semua rahasia yang tersimpan dalam Quran dan belum pernah dibuka sebelumnya, padahal manusia secara umum sudah diberi kesempatan untuk mempelajarinya tapi tetap tidak mampu menemukan semua ilmu itu secara detail kelak akan dijelaskan oleh Imam Mahdi afs jika diperlukan.
Adanya mukhatab yang beragam dan memiliki latar keilmuan yang tinggi menuntut secara logis bahwa Imam Mahdi harus memiliki ilmu yang sangat mumpuni, bisa menyaingi semua ilmu manusia, menjadi mukjizat dihadapan orang-orang yang ahli ilmu dijamannya.
Terkait ilmu Imam Mahdi afs, Rasulullah Saw sendiri pernah menyifati beliau afs dengan:
…ألا إنّه الغرّاف فی بحر عمیق
“Dia adalah orang yang berenang di laut ilmu yang dalam…”
Dalam aqidah ahlul bait, ilmu merupakan syarat paling penting dalam imamah seorang Imam maksum. Imam Maksum memiliki objek seluruh manusia dengan ragam bahasa yang mereka miliki. Seorang maksum harus menguasai seluruh bahasa yang dikuasai manusia. Keharusan adanya ilmu yang dimiliki untuk seorang maksum secara logis sekilas sudah diuraikan dipembukaan tulisan ini.
Dibagian kedua akan diurai pembukitan dalam hadis riwayat terkait karakteristik keilmuan yang dimiliki Imam Mahdi afs.