Menemukan Teman Yang Baik Demi Masa Depan Anak
Teman yang baik tidak hanya berpengaruh bagi seorang anak, bahkan orang dewasa ketika memiliki teman yang kurang baik juga bisa mendapat pengaruh negatif. Terkait pendidikan anak, dalam pemberian bekal sejak usia dini, ada sebuah kewajiban bagi orang tua yaitu, tanggungjawab mencarikan sahabat yang baik bagi mereka.
Kebutuhan natural manusia
Manusia secara natural membutuhkan makanan, seperti nasi, buah, sayur, daging, dll, dimana manusia dalam segala kondisi tanpa perintah apapun akan secara mandiri berjuang memenuhi kebutuhan ini. Disamping kebutuhan primer ini, manusia juga memiliki kebutuhan besar kepada asupan ruhani, sebagaimana manusia selalu butuh pada kehidupan sosial, kehidupan dengan interaksi saling membutuhkan dan saling memberikan keseimbangan satu dengan yang lain. Ini adalah contoh kebutuhan rohani manusia. Jadi manusia selalu membutuhkan keberadaan seorang teman dalam hidupnya.
Manusia dalam bahasa arab berasal dari kata uns, yang bermakna keterikatan dan hubungan satu sama lain. Yakni manusia pada dasarnya diciptakan dengan dasar bahwa mereka harus memiliki keterikatan satu dengan yang lain, memiliki hubungan yang seimbang. Ketika manusia melakukan relasi dengan manusia yang lain, secara alami dia akan mendapat efek, atau sebaliknya dia akan memberikan efek, atau saling memberikan pengaruh satu dengan yang lain. Sebagian akhlak, sifat dan kepribadian manusia terbentuk secara perlahan, dan sering tanpa disadari dari orang-orang yang lebih sering diajak melakukan komunikasi, orang yang memiliki hubungan dengannya. Ini sudah terbukti baik secara logis maupun eksperimen dan bukti-bukti sejarah.
Kita dapati dalam sejarah, banyak orang mencapai tingkat bahagia dalam hidupnya, sebab dia memiliki seorang sahabat yang baik, yang positif, yang senantiasa mengapresiasi dan memberi dukungan, sebaliknya juga kita dapati bahwa ada beberapa orang yang menemukan kehancuran dalam hidupnya, berakhir sia-sia dan terbuang, sebagai akibat pertemanan yang tidak sehat yang ia jalani.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kehidupan seorang manusia, faktor keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan, dan masih banyak lagi faktor yang lain. Tapi dari semua faktor itu faktor teman memiliki rangking pertama, faktor ini lebih besar pengaruhnya bagi seorang manusia, teman yang dijadikan tempat curhat, teman tempat berkeluh kesah, teman yang siap selalu membantu, teman yang setia, adalah hal-hal yang membuat seorang teman bisa mempengaruhi temannya.
Pentingnya keluarga menjadi teman bagi anak
Dalam beberapa kasus, teman menjadi lebih dekat bagi seorang remaja bahkan dibanding keluarganya sendiri. Jadi tidak aneh ketika Nabi memerintahkan kita untuk memperhatikan dengan siapa kita berkawan, begitu juga dengan siapa anak-anak kita akrab.
Inilah mengapa seorang ayah dan ibu pada umur tertentu disarankan untuk memposisikan diri sebagai teman bagi anak. Ketika anak menganggap orang tua bisa dipercayai, anak akan tanpa beban bercerita kepada orang tua. Mereka tidak akan mengeluarkan keluh kesahnya kepada orang lain. Dengan ini orang tua lebih cepat mendapatkan informasi perkembangan sang anak, dan jika terjadi masalah secara otomatis orang tua akan lebih cepat dalam mencari solusi. Dan tidak akan ada penyesalan karena terlambat memberikan solusi bagi sang anak.
Sokrates mengatakan bahwa semua manusia lahir dengan cita-cita dan harapan mereka, ada yang menginginkan dunia hingga sangat rakus mencarinya, ada yang menginginkan akhirat dengan segala daya dan upaya, dll, namun menurut Sokrates apa yang paling layak dijadikan parameter pencarian adalah mencari teman akrab terbaik. Baik untuk urusan dunia dia menguntungkan atau setidak-tidaknya tidak merugikan, dan untuk kehidupan akhirat juga akan menguntungkan.
Allah SWT berfirman:
يا ويلاتي ليتني لم اتخذ فلانا خليلا
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).[1]
Teman bagi anak
Terkait teman bagi anak kita, teman mereka harus kita kenali, dan bahkan kalau bisa kita juga akrab dengan mereka. Sekali-kali kita undang teman akrab anak kita, kita ajak ngobrol dan kita teliti dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki temannya itu, kita lihat arahnya kira-kira kearah positif atau negatif. Jika positif alhamdulillah, namun jika ternyata negatif maka perlu solusi cepat.
Teman anak kita ketika dia masih berumur lima tahun bisa jadi berpengaruh pada masa remaja dan masa tua mereka. Teman yang buruk suka membuly, terbiasa melakukan tindakan brutal, bahkan ada yang memperkosa atau mensodomi. Kejadian masa kecil ini akan mempengaruhi perkembangan anak, psikologi anak kedepannya.
Mencarikan teman
Mencarikan teman tidak bermakna kita langsung mencarikan teman untuk anak kita, tapi kita bawa anak kita kedalam sebuah komunitas sehingga anak kita akan menemukan secara mandiri. Komunitas yang baik, lingkungan yang baik, disitu kita akan lebih maksimal dalam memilihkan anak seorang teman yang baik.
[1] Qs AlFurqon: 28.