Sayed Hasan Nasrullah: “Allah Mahabesar”
Di sela acara terkait dengan save of Palestine, orang besar seperti Sayed Hasan Nasrullah dengan segala kesibukannya, menyambut pengajuan sebuah sebuah program media sosial berbincang santai dengan beliau, atau sebuah acara talk show bersama beliau, yang diberi judul “Mu’adalah Nashr”.
Dalam perbincangan dengan total waktu lima jam dalam dua malam, yang beliau sampaikan di antaranya: mengenai hubungan Hizbullah Libanon dengan Imam Khomeini dan Ayatollah Khamenei, prediksi dua pemimpin besar ini terkait masa depan Hizbullah, sampai pada soal perang selama 33 hari dengan Israel yang kalah telak, dan pesan-pesan Imam Ali Khamenei kepada beliau dalam pertemuan khusus. Salah satunya, berikut kira-kira maknanya dari ungkapan SHN tentang kondisi Libanon dulu dan nasihat dari Sang Imam:
Kala itu kami semua dalam kondisi sangat sulit, dalam ancaman dan cobaan-cobaan berat. Pada tahun 90 an, sekitar 1997/1998 kondisi yang kami alami saat itu sulit sekali, di Libanon, di dalam negeri menghadapi Israel dan lingkungan sekitar. Berbagai kesulitan meliputi kami. Saat itu saya masih muda, jenggot saya masih hitam semuanya. Akan tetapi beban yang kami pikul amatlah berat lebih dari kemampuan kami.
“Di satu kesempatan dan lainnya saya pergi ke Iran. Sampai di sisi Sayidul Qaid, saya sampaikan kepada beliau: “Sayidna… saya merasa lelah. Ketika seseorang sampai pada titik jenuh, dalam melaksanakan tugas yang berat, ia datang kepada seorang lain untuk dapat memikul tanggung jawab, dan meminta bantuan dari orang itu, seorang wakilnya. Tetapi beban tugasnya juga dipikul orang lain.
Sayidul Qaid saat itu berkata kepada saya, “Kamu masih muda. Jenggotmu masih hitam semua..”. Apa yang saya katakan itu, bahwa saya merasa lelah sementara jenggot saya masih hitam semua!?
Kemudian beliau memberi nasihat lainnya yang saya ingat dari ucapan beliau, saya dapat mengulanginya saya kongkret. Bahwa: “Sewajarnya manusia di dalam gerakannya menghadapi berbagai tantangan, kesulitan dan cobaan. Terkadang cobaan itu datang dari musuh bahkan dari teman, dan kegundahan dikarenakan dari sahabat biasanya lebih berat, lebih menyakitkan dan menyiksa.
Kami di ruang lingkup yang sangat terbatas. Ketika menghadapi masalah berat, seseorang terkadang seseorang butuh orang yang menuntun dan membimbingnya, mengajarinya. Kadang butuh seseorang yang dapat menolongnya. Kadang butuh seseorang yang bisa menenangkan hatinya secara spiritual. Atau memerlukan seseorang yang menguatkan hatinya, dan memotivasi niatnya. Jadi, dalam setiap masalah yang kita hadapi, kita mempunyai Allah swt. Kita tidak membutuhkan siapapun, karena kita memiliki Allah swt.
Allah swt dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, mengizinkan kita untuk berdoa dan memohon kepada-Nya. Berbicara dengan-Nya, kapanpun dalam setiap waktu, di manapun dan dalam bagaimanapun..” Inilah semua yang dikatakan oleh Sayidul Qaid kala itu.
Oleh karena itu, bila kita merasa capek dan jenuh, dalam menghadapi kesulitan apapun. Cobalah lakukan ini! Masuklah ke dalam kamar, sendiriaan, dalam waktu lima atau sepuluh menit, untuk berbicara dengan Allah swt.
Kita meyakini bahwa Allah ada, Dia Maha mendengar, Maha melihat, Maha mengetahui, Mahakuasa lagi Maha bijaksana. Yakni, dalam semua hajat kita, apapun.. Kamu berbicara (sharing) dengan Dia, tanpa memohon kepada-Nya dengan doa-doa yang ada dari para imam as. Tidak, tetapi kamu berbicara dengan bahasamu; bahasa masyarakat umum yang biasa kamu gunakan, yang keluar dari lubuk hatimu. Allah akan mendengar dan melihat. Dia Maha pemurah Maha dermawan. Dia lah Sumber kedermawanan, pengampunan, hidayah dan pengetahuan. Bila kamu lakukan ini, niscaya Allah swt memberimu ketenangan dan kekuatan. Dia akan menolongmu, membimbingmu dan membantumu. Kami sampaikan hal ini kepadamu, salah satu cara yang saya lakukan. Coba kamu praktekkan itu!”
Saya sampaikan kepada beliau, “Insya Allah, Sayed..!”. Dari sejak itu, saya praktekkan itu, di satu kesempatan dan kesempatan lain, sampai sekarang. Saya dapati banyak keberkahan dari pengarahan dan wasiat ini. Karena kapanpun dalam menghadapi kesulitan, bila kita gunakan cara ini niscaya akan terbuka pintu-pintu jalan keluar dan keberkahan-keberkahan bagi kita. Ketika kami menghadapi masalah, saya dan para sahabat, seorang dari kami menepi dan menyendiri, dan memohon kepada Allah swt bantuan, arahan, bimbingan, petunjuk dan pertolongan, pengokohan, kekuatan dan seterusnya.. ”
“Allah swt Maha besar!”, ucapnya.
Referensi:
https://hawzah.net/fa/Discussion/View/72552/معادله-نصر-1/?SearchText=معادله%20نصر