Faydh Kasyani
Ia bernama Muhammad Muhsen, dikenal degan nama populer Mulla Muhsen, sementara Faydh adalah nama pendeknya. Selengkapnya, ia dikenal dengan nama Mulla Muhammad Muhsin Faydh Kasyani. Ia lahir pada tahun 1007 H di Kasyan dan meninggal pada tahun 1090 H di kota yang sama (977-1058). Dengan usia yang terbilang panjang ini, ia menghasilkan banyak karya ilmiah di berbagai bidang ilmu dan mencapai kedudukan tinggi ilmu pengetahuan. Ia seorang filosof, sufi, ahli hadis, sekaligus mufasir besar di masa dinasti Safawi. Namanya begitu disegani di kalangan sarjana dan ulama Syiah.
Faydh Kasani merupaan salah satu murid terbaik sekaligus menantu Shadr al-Muta’allihin atau lebih dikenal juga dengan Mulla, bapak pendiri filsafat Kebijaksanaan Utama (al-hiikmah al-muta’aliyah). Sudah barang tentu, ia menguasai filsafat mutakhir ini, sistem filsafat yang dibangun dalam kerangka intuisi, akal budi dan wahyu ilahi. Pengaruh dan penguasaannya atas Kebijaksanaan Utama tampak kuat di sejumlah karya teologisnya, seperti Al-Ma’arif.
Di bidang ilmu keislaman lainnya, Faydh Kasyani berdiri sejajar dengan nama-nama besar para mufasir, kalam atau teologi Islam, ilmu hadis dan dirayah, termasuk juga ilmu fikih dan ushul fikih. Seperti juga lazimnya ulama Syiah, ia pandai dalam berpuisi. Sebagian gagasannya tertuang dalam bentuk bait-bait puisi yang indah dan lembut.
Keluarga Pengetahuan
Feydh Kasyani lahir di kota Kasyan, di tengah keluarga yang terkenal dengan ilmu pengetahuan di kota. Hal ini tampak dari peran terutama kakeknya, Shah Mahmud, dan sang ayah, Shah Morteza, juga saudaranya, Mulla Muhammad Ma’ruf Beh Nuruddin dan Maula Abdul Ghafur. Mereka adalah pemuka besar agama yang melahirkan karya-karya ilmiah. Anaknya sendiri, Faydh Mulla Muhammad yang dikenal dengan nama Alamul Huda, turut melengkapi dan melestarikan tradisi intelektual keluarga.
Faydh Kasyani adalah teman akrabMulla Husein Khunsari. Perannya sangat besar dalam membetikkan minat anak Khunsari (Jamaluddin Mohammad Khansari) pada ilmu dan dalam membentuk kepribadiannya yang mulia.
Feydh Kasyani sempat menetap di kota ilmu Qom. Namun itu tidak berklangsung lama. Ketika mendengar Sayyid Jamaluddin Bahrani tiba di kota Syiraz, iaberhijrah ke keto ini untuk menimba ilmu dari ulama besar ini. Pada masa itu, Syiraz merupakan kota pusat ilmu pengetahuan dan penelitian. Banyak ulama yang lahir dan tampil di sana. Di kota itu pula ia menikah dengan putri Mulla Sadra dan darinya pula ia menyandang nama kehormatan ‘Faydh’.
Usia 82 tahun merupakan karunia ilahi yang besar diterima Faydh Kasyani. Setelah mengabiskan umur dan kehidupannya untuk ilmu dan amal, pada tahun 1090 H ia wafat. Ia dikuburkan di kota kelahirannya, Kasyan. Makamnya dikenal juga dengan nama Keramat atau keramat-keramat.
Guru
Faydh Kasyani banyak berguru pada banyak kalangan ulama. bidang-bidang ilmu yang dikuasainya menunjukkan keragaman gurunya. Namun, ada dua nama yang sangat berpengaruh kuat dalam pembentukan karakter pengetahuan dan kepribadiannya, yaitu Mulla Sadra dan Sayyid Abu Ali Jamaluddin Bahrani.
Murid
Faydh Kasyani selama hidup intelektualnya memiliki banyak murid.Beberapa antara mereka termasuk para ulama dan ilmuwan besar, seperti Mulla Abul Hasan Syarif Fatuni Amuli Isfahani. Ia adalah penulis tafsir Mir’at al-Anwar.Murid besar lainnya ialah Allamah Majlisi, penulis terkenalensiklopedia hadis terbesar, Bihar Al-Anwar, dan Sayyid Ni’matullah Jazayiri, penulis Anwar Al-Nu’maniyah. Dua ulama besar hadis ini memperoleh sertifikat dan pengesahan periwayatan hadis dari Faydh Kasyani.
Qadhi Sa’id Qummi adalah murid Faydh Kasyani yang sangat masyhur di kalangan para sufi. Ia sangat disegani juga di kalangan ulama ahli hadis. Gagasan-gagasan sufistiknya tertuang sepanjang komentarnya atas hadis-hadis Ahlul Bait a.s. seperti dalam karya tebal hadis sufistiknya yang berjudul Syarh Kitab Al-Tawhid.
Karya Ilmiah:
Faydh Kasyani sangat berkontribusi besar dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan Syiah. Ada karyanya yang berbahasa Persia. Namun, secara umum, ia mengarang dalam bahasa Arab. Berikut daftar judul karya-karyanya:
Siraj al-Salikin (Lentera para Penempuh Hakikat). Buku ini kumpulan puisi pilihan dari koleksium Matsnawi Ma’nawi karya Jalaluddin Rumi.
Karya puisi lainnya ialah kumpulan puisi berjudul Syawq Mahdi (Rindu pada Al-Mahdi). Bait-bait puisi dalam karya ini mengacu pada kumpulan puisi Hafidz Syirazi berkaitan khusus tentang Imam Mahdi a.s.
Tafsir Al-Shafi. Dari namanya tampak sudah bidang yang didalami lewat buku ini. ketebalan tafsir ini hanya mencapai lima jilid. Di dalamnya, Faydh Kasyani menafsirkan ayat-ayat dengan dukungan hadis-hadis Ahlul Bait a.s.
Salah satu karya monumental Faydh Kasyani ialah Al-Mahajjah Al-Baydha (Jalan yang Terang). Karya tebal sebanyak 9 jilid ini merupakan rekonstuksi kiritis atas karya sufistik dan etis Imam Ghazali, Ihya’ Ulum Al-Din. Dalam karya ini, ia merevisi hadis-hadis yang dianggapnya palsu dan tidak sesuai dengan mazhab Syiah Imamiyah.
Dan masih banyak lagi karya-karya ilmiah Faydh Kasyani. Ada sekitar 50 judul buku yang berhasil ia karang dari berbagai bidang ilmu, baik keislaman ataupun sastra. (AFH)