Kesalahannya tidak Bisa Ditemukan, Keutamaannya Dikaburkan
13 Rajab adalah tanggal sakral bagi pecinta Ahlul Bait, ini jelas karena merupakan tanggal kelahiran Imam pertama, Imam Ali bin Abi Thalib As. Pada hari ini sesama pecinta Ahlul bait mengucapkan ucapan selamat sambil memperbaharui baiat kepada sang Imam As. Berharap bisa mengambil teladan dari limpah teladan kemuliaan yang dimiliki anak didik rasulullah tersebut.
Tanggal 10 Maret tidak sengaja penulis menemukan opini dalam medsos, judulnya cukup menarik perhatian, sebab sehari sebelumnya merupakan hari kelahiran Imam Ali bin Abi Thalib. Setelah mengakses link yang tertera sungguh sangat mengherankan, judul yang ada mengisyaratkan akan satu-satunya sahabat yang pernah lahir di dalam Ka’bah namun orang yang dimaksud adalah Hakim bin Hizam. Tulisan ini ada di web republika. Dalam tiga hari penelitian kecil-kecilan ternyata konten tulisan ini hanya berupa pengulangan. Jadi setiap tahun, pada tanggal sekitar 13 Rajab yang merupakan hari lahir dari Imam Ali AS, tulisan tersebut akan di up kembali, jelas ini adalah pembelokan sejarah. Dalam tulisan yang diupdate republika itu tidak dicantumkan sumber buku sejarah yang menjadi rujukan. Disana hanya ditulis sumber: Pusat data republika. Tanpa menunjukan sumber rujukan kredibel yang bisa diuji kebenaran informasinya.
Ternyata ada juga buku yang menyinggung masalah ini, buku ini bisa diakses di google book. Dalam kedua buku disebutkan bahwa putra Ka’bah bukanlah Imam Ali AS tapi Hakim bin Hizam, sebagaimana link medsos yang lain, dalam kedua buku ini juga tidak dicantumkan sumber yang relevan dan bisa dipertangunggjawabkan.
Berikut beberapa link yang menyebut Hakim bin Hizam yang lahir di dalam Kabah:
- Ini Dia satu satunya sahabat yang lahir di Ka’bah.[1]
- Hakim ibnu Hazm Sahabat Rasulullah yang Lahir Dalam Kabah[2]
- Ini Dia Sahabat Nabi yang Lahir di dalam Ka’bah.[3]
- Buku berjudul Sosok Para Sahabat Nabi ditulis Abdurrahman Raf’at al-Basya[4]
- Kamus Tematik Nama Terbaik Pembawa Berkah ditulis Yazid Subakti, S.Si. & Deri Rizki Anggraini, S.Gz[5]
Sebaliknya ketika kita membaca sejarah artikel seputar kelahiran Imam Ali As kita mendapati tulisan-tulisan itu dilengkapi dengan buku rujukan sejarah yang kuat, bisa dipertanggungjawabkan. Kembali teringat bahwa Ahlul Bait dan pecinta Ahlul Bait adalah abnau dalil.
Berikut sebagian data dari ahlu sunnah yang menyatakan bahwa satu-satunya sahabat Nabi yang lahir di dalam Ka’bah adalah Ali Bin Abi Thalib.
- Hakim Naisaburi dalam Mustadrak, jilid 3, halaman 550 berkata, “Disebutkan dalam hadis-hadis mutawatir bahwa Fatimah binti Asad melahirkan Amirul Mukminin Ali a.s. di dalam Ka’bah.”
- Hafidh Ganji Syafi’i dalam Kifayah Al-Mathalib, halaman 407 menyebutkan, “Amirul Mukminin lahir di Baitullah pada malam Jumat, 13 Rajab. Tidak ada seorang pun sebelum dan setelahnya lahir di Baitullah.”
- Syihabuddin Mahmud Alusi, penulis Tafsir Ruh Al-Ma’ani dalam kitab “Sarh Al-Kharidah Al-Ghaibah Fi Syarh Al-Qashidah Al-‘Ainiyyah”, karangan Abdul Baqi Afandi Amri, mengomentari salah satu syairnya, “Bahwa Amirul Mukminin lahir di Ka’bah adalah sebuah pembahasan masyhur dan terkenal yang telah dinukil oleh kitab-kitab Syiah dan Ahlu Sunnah.”[6]
Disini penulis tidak ingin membuktikan bahwa memang benar Imam Ali yang lahir di Kabah, dalam tulisan ini penulis lebih menekankan pada apa yang dilakukan pihak yang meng-up ke media atau buku, bahwa Hakim bin Hizam lah satu-satunya sahabat yang lahir di dalam Ka’bah.
Kita mengenal konsep bahwa kebatilan, atau dusta yang dilakukan berulang-ulang akan dianggap sebagai suatu kebenaran. Seperti itulah yang sedang terjadi dan terus dilakukan berulang-ulang setiap tahun di dalam buku, website, account-account pribadi atau kelompok pembenci Ahlul Bait. Kelak siapa saja yang mengakses internet mencari dengan keyword putra ka’bah pada laman awal google atau sistem pencarian yang lain yang akan muncul adalah nama Hakim bin Hizam. Membiarkan hal ini terjadi maka sedang membiarkan anak cucu kita menjadi korban penipuan dan pembelokan sejarah. Menjauhkan mereka dari sosok penting yang harus jadi teladan hidup.
Kejadian ini memberikan arti penting pada pentingnya melakukan pengulangan, Quran sendiri menggunakan metode ini, menggunakan konsep pengulangan dalam bentuk kewahyuannya, sebagaimana cerita-cerita, teguran, nasihat, dan konten ayat-ayat yang lainnya.
Mengulang-ngulang penyampaian kebenaran, pengulangan sebagai bentuk pemberian penekanan dan keseriusan akan materi yang disampaikan. Sebuah metode yang sering dipakai para guru-guru akhlak yang senantiasa mengulang menyampaikan hadis tsaqalain kepada jamaah di tiap pertemuan bakhtsul kharij yang diadakannya.
Kesimpulannya, kebenaran yang ada baik seputar Imam Ali sangat perlu di-up dan di-up kembali ke media-media sosial, baik dalam bentuk tulisan, audiao, video, potcash, vlog, ringkasan, esay, atau bentuk yang lain.
[1] https://republika.co.id/berita/q6zfm2320/ini-dia-satusatunya-sahabat-rasulullah-yang-lahir-di-kabah
[2]https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/16/01/31/o1sl13394-hakim-ibnu-hazm-sahabat-rasulullah-yang-lahir-dalam-kabah
[3] http://www.muslimedianews.com/2015/11/ini-sahabat-nabi-yang-lahir-didalam.html
[4]Https://books.google.co.id/books?id=fyWwDgAAQBAJ&pg=PA288&lpg=PA288&dq=sahabat+lahir+didalam+kabah&source=bl&ots=eTgGQ4Yy8Y&sig=ACfU3U3vKgE6eAWrNTtg-Ev0ElJnU4535Q&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiF_NG44JLoAhV473MBHdsfCaMQ6AEwEHoECAoQAQ#v=onepage&q=sahabat%20lahir%20didalam%20kabah&f=false
[5]https://books.google.co.id/books?id=YbARAgAAQBAJ&pg=PT453&lpg=PT453&dq=sahabat+lahir+didalam+kabah&source=bl&ots=01IjB0h07q&sig=ACfU3U1tEh0K2F4B0RnsrXNPz6ZBwYcA-g&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiF_NG44JLoAhV473MBHdsfCaMQ6AEwEXoECAkQAQ#v=onepage&q=sahabat%20lahir%20didalam%20kabah&f=false
[6] http://ikmalonline.com/kenapa-imam-ali-dilahirkan-di-kabah/#_ftn2