Kriteria Seorang Pahlawan
Hari Pahlawan adalah hari Peringatan yang dirayakan pada tanggal 10 November setiap tahunnya di Indonesia. Dalam kamus besar bahasa Indonesai pahlawanan diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Sedangkan kepahlawanan dimaknai sebagai perihal sifat pahlawan (seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan).
Tulisan singkat ini mencoba menyorot kriteria-kriteria pahlawan dalam budaya Al-Quran dan Sunah (hadis Nabi saw) sehingga menjadi jelas bagi kita siapa sebenarnya pahlawan hakiki dan pahlawan jadi-jadian.
Beberapa ayat Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa pahlawan yang hakiki memiliki kriteria-kriteria positif, di antaranya:
- Memiliki Pengetahuan
Allah Swt mengisahkan tentang Thalut[1]:
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 247)
Ya, Thalut adalah seorang pahlawan Islam dan pemimpin perang yang handal. Beliau bukan hanya memiliki kekuatan fisik yang luar biasa tapi juga pengetahun yang luas.
- Bersegera dalam Kebaikan
اولئک يسارعون في الخيرات و هم لها سابقون.
Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya. (QS. Al Mukminun: 61)
Pahlawan itu orang yang selalu terdepan dalam kebaikan. Ia senantiasa menjadi contoh dalam kecepatan berbuat baik.
- Melaksanakan Perintah-Perintah Ilahi
Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
… و اذا قويت فاقو علي طاعه الله و اذا ضعفت فاضعف عن و معصيه الله.
Bila kamu kuat maka gunakan kekuatanmu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan bila kamu lemah maka gunakanlah kelemahanmu untuk tidak bisa melakukan maksiat. Pahlawan adalah orang yang taat terhadap perintah Allah dan sangat menentang maksiat,bukan orang yang “langganan” dosa.
- Membela Orang-Orang Yang Teraniaya
Imam Ali memberi nasihat kepada kedua putranya, Sayidina Hasan dan Husain seperti ini:
کونا للظالم خصما و للمظلوم عونا
Jadilah kalian berdua musuh bagi orang yang zalim dan penolong bagi orang yang teraniaya.
Nabi Musa juga berkata:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِلْمُجْرِمِينَ
Musa berkata: “Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa”. (QS. Al-Qashash: 17).
Jadi, pahlawan adalah pembela orang pinggiran dan berjuang untuk menegakkan keadilan. Tidak mungkin seorang pahlawan itu tiran dan otoriter.
- Memaafkan
Imam Ali berkata:
اذا قدرت علي عدوک فاجعل العفو عنه شکرا للقدره عليه
Bila engkau mampu menguasai musuhmu maka jadikan maaf sebagai bukti syukurmu atas kemampuan mengatasinya.
Kriteria lain dari pahlawan adalah memaafkan saat mampu membalas. Ia akan memaafkan lawannya yang tak berdaya dan tidak memiliki sifat dendam.
- Tidak Sombong
Allah berfirman:
ان القوه الله جميعاً
Sesungguhnya segala kekuatan itu milik Allah. (QS.al Baqarah: 165).
Pahlawan itu orang yang bersikap tawaduk dan tidak bertingkah arogan. Ia menyadari bahwa keilmuaan, kekuasaan dan kekayaannya adalah percikan dari kekuatan Allah dan tanpa inayah, taufik dan hidayah dari Allah, ia bukan apa-apa dan bukan siapa-apa.
- Mempunyai Kekuatan Fisik
Pahlawan itu identik dengan kekuatan fisik sehingga biasanya dalam pelbagai kesempatan ia selalu unggul.
Rasulullah saw bersabda:
المومن القوي خير و احب من المومن الضعيف.
Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai daripada orang mukmin yang lemah.
Tentu yang dimaksud Nabi saw bukan hanya kekuatan fisik tapi juga kekuatan jiwa. Lagi pula,kekuatan fisik seringkali dipicu oleh kekuatan jiwa yang dahsyat.
Terkait dengan kriteria-kriteria seorang pahlawan yang hakiki, Maulana Wa’ith Kasyifi,ilmuwan abad kesembilan dan kesepuluh Hijriah mengatakan: Bila mereka bertanya tentang pahlawan yang sebenarnya seperti apa? Jawablah: Pahlawan yang hakiki adalah orang yang memiliki dua belas sifat/kriteria, yaitu:
Pertama, takut kepada Allah. Sebab,tanpa rasa takut kepada Allah maka setiap ilmu dan kekuasaan itu berpotensi menimbulkan kerusakan dan kezaliman.
Kedua, mengikuti syariat.
Ketiga, badan yang kuat.
Keempat, kemampuan berkomunikasi (berbicara) yang baik.
Kelima,hati yang lapang dada dan kuat sehingga mampu mendengar ucapan yang keras (kasar) dari orang-orang bodoh dan yang bersangkutan tidak mengikuti hawa nafsu hingga tidak membahayakan orang lain.
Keenam, seseorang yang sempurna.
Ketujuh, memiliki kesabaran yang luar biasa.
Kedelapan, mempenyai pengetahuan tentang kesempurnaan.
Kesembilan, senantiasa bekerja keras.
Kesepuluh,memiliki akhlak yang mulia.
Kesebelas, menghindari haram dan menjaga dirinya dari terjerumus ke hal-hal yang diharamkan serta menutup aurat dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang Oleh Allah Swt.
Keduabelas, bersyukur atas kesinambungan nikmat.
[1] Thalut semula adalah anak desa dari golongan Bani Israel, bahkan
anak seorang yang tak punya. Jangankan ia akan di kenal sebagai seorang
pemimpin, dalam pergaulan sehari-hari saja, jarang orang yang kenal kepadanya.
Tetapi dia adalah seorang yang berbadan kuat dan sehat, tinggi dan gagah
perawakannya, matanya tajam, pikirannya pun luas dan tajam pula. Dan juga, dia
mempunyai hati yang suci dan bersih, budi pekerti yang halus dan agung. Dia
tinggal di desa kecil bersama ayahnya. Pekerjaannya bertani dan beternak
Sumber: https://www.tongkronganislami.net/kisah-thalut-dan-jalut-dalam-surat-al/