Landasan Alquran Pemikiran Politik, Sosial dan Ekonomi Sayyid Ali Khamane’i
“Carilah seseorang seperti Khamene’i yang komitmen terhadap islam, tentu kalian tidak akan menemukannya.
Khidmat dan pelayannya yang luar biasa terhadap bangsa ini.
Aku telah mengenalnya bertahun-tahun”
(Imam khomeini)
Berbasiskan ceramah ceramah Ayatullah Ali khamenei melalui media-media resmi tergambar wajah Alquran yang hidup, yang selalu aktual dan merespon tantangan tantangan politik modern. Dengan menggunakan strategi soft power yaitu nilai-nilai Alquran yang universal sayyid Ali khamanei mengaktualisasikan Alquran dalam atmosfer politik internasional lewat khutbah-khutbahnya yang ditujukan untuk masyarakat muslim Iran dan dunia.
Alquran adalah tali Allah yang menjulur dari langit ke bumi, untuk membimbing manusia Alquran adalah bukti kasih sayang Tuhan , karena Tuhan berkenan membimbing manusia dengan penuh kasih sayang dan menurunkan hidangan dari langit lewat ungkatan-ungkapan bahasa material yang bisa dibaca dan difahami oleh manusia, dengan ketinggian maknanya meskipun mengandung kekayaan makna yang luas dan tinggi dibungkus dengan huruf-huruf material yang bisa disentuh, bisa dibaca oleh indra lahiriyah yang terendah. Sekali lagi itu bukti kasih sayang Tuhan. Menurut Jawadi Amuli, Alquran diturunkan dengan bahasa fitrah agar bisa difahami setiap kalangan manusaia. Di antara semua surah surah Alquran surah Al-Hasyr banyak mendapat perhatian para ulama karena kandungan yang menarik, termasuk juga Sayyid Ali Khamene’i :
Alquran merupakan sumber pertama Islam, yang dijadikan referensi selain perkataan para Mashumin oleh Ali. Alquran juga dijadikan parameter untuk menilai keabsahan sunnah-sunnah.
Salah satu prinsip Alquran tentang keadilan sosial inilah yang menjadi benang merah kuliah kuliah Alquran pemimpin spiriual islam, Ayatullah Udzma Sayid Ali khamene’i . Yang dapat menjamin tegaknya keadilan di masyarakat menurut adalah paradigma tauhid, paradigma akhlak dan paradigma leadership.
Keadilan adalah prasyarat bagi stabilitas dan kemajuan bangsa, agar kekayaan itu tidak hanya beredar di kalangan orang kaya saja, oligarki dalam bentuk apapun tidak dipernenankan.
Keadilan adala kata kunci dalam Islam. Hal inilah kenapa tujuan hukum tasyri adalah rahmat lil alamin (rahmat bagi seluruh alam) Rahmat tersebut dijelaskan melalui: mendidik dan memperbaiki individu) demi harkat dan martabat kemanusiaan, (menegakkan keadilan sosial) dan penciptaan kemaslahatan-kemaslahatan.
Ali khamene’i berbicara tentang politik, tentang geopolitik, tentang kekuatan ekonomi, tentang negara Islam, tentang sikap politik atau tentang membumikan Hikam (Hikmah Madaniyah) dalam koridor keadilan.
Dan perjuangan membela keadilan itu menurut Ali dimulai dengan makrifat nafs.
Keadilan, iffah dan keberanian adalah fondasi Akhlak. Dan membangun karakter itu paling tidak dengan membangun uns (keintiman) dengan Alquran. Ali khameni menyadari pentingnya keintiman (uns) dengan Alquran. Hendaknya setiap orang rumah membaca Alquran setiap harinya karena Alquran juga membicarakan kehidupan keseharian anda. Alquran bukan kitab masa lampau saja tapi juga kitab masa kini, Alquran kita abadi sepanjang masa.
Ayat ayat tetap berlaku sepanjang masa dan untuk setiap konteks. Pesan pesan ayat selalu universal tinggal kita melalukan kontekstualisasi ayat dengan mengesampingkan nama, tempat dan aspek historisnya kata Dr. Reza Isfahani.
Berkat bashirah nya yang tajam Ali dapat melihat dengan gamblang pesan-pesan Alquran yang melintas ruang waktu dan juga kontek. Ali tidak menafsirkan Alquran seperti akademisi, para mufasir klasik atau modern. Ali Khamane’i sedang memperlihatkan daya jelajah Alquran atas isu-isu global. Ia sedang memperlihat daya urgensi hikmah propetik dengan bahasa yang sesuai kaumnya, sederhana, mudah difahami dan to the point.
Yang menjadi perhatian seriusnya Ali adalah generasi muda, lapisan yang mudah hilang, the lost of generation. Ia sadar bahwa revolusi selalu tidak pasti dan sulit bertahan sampai dalam waktu yang lama. Revolusi bolshevik Rusia dan revolusi Cina telah berakhir dalam wajah yang berbeda pragmatis dan menjadi pro kapitalis.
Para nabi adalah poros sejarah dunia. Ali memusatkan perhatian pada paradgima sejarah. Sejarah bukanlah kumpulan kisah tokoh tokoh besar yang tidak peduli dengan keadilan dan kesejarahteraan.
Sejarah harus dirujuk pada sejarah yang ideal yaitu sejarah para nabi. Sejarah ideal adalah sejarah manusia ideal dan setiap individu dan masyarakat harus menjadikan setiap kegiatan intelektual, peradaban dan komunikasi merujuk pada manusia-manusia cemerlang ini. Dan dipenghujung sejarah adalah sejarah Nabi besar Muhammad SAW dan sejarah para Imam yang telah mewariskan legasi peradaban yang luar biasa. Tiga karakter dari para Imam yang menonjol di abad ini yaitu keberanian Ali, Perlawanan Imam Husein, dan Harapan Imam Mahdi. Tiga Imam ini sering dirujuk oleh Ali khamene’i dalam kuliah-kuliah globalnya.
Alquran sebagai kitab suci lebih banyak membimbing dan mengajarkan moral. Moral Alquran bertumpu pada misi-misi Ilahi. Salah satu misi Ilahi diwujudkan dengan mengutus para nabi di sepanjang zaman. Dakwah Para nabi di sepanjang zaman menjadi bukti perhatian Tuhan terhadap umat manusia.
Para ulama kalam menyebutkan berbagai hal yang mendukung kenabian seseorang
Pertama : akhlaknya, latar belakang kehidupannya, isi pesan wahyu, ajarannya-ajarannya, lingkungan tempat dakwah, dan sebagainya.
Kedua, dengan memperhatikan kesaksian dan pernyataaan nabi-nabi sebelumnya.
Ketiga, lewat mukjizat , seorang harus memperlihatkan mukjizat dari Allah SWT.
Hukum-hukum langit selalu memperhatikan aspek legalitas dan akseptablitas. Dua hal ini menjadi perhatian Ali, masyruiyat dengan selalu mengingatkan pesan pesan abadi Alquran terhadap segala isu global dan nasional dan juga maqbuliyat yaitu kedekatan dengan segala lapisan rakyat Iran.
Ali khamene’i mengatakan dalam menafsirkan surah Al-Hasyr :
“Apa yang ditawarkan islam adalah bahwa aktifitas agama ini sangat luas sekali dari lubuk hati hingga masalah masalah sosial , politik hingga masalah masalah internasional dan juga masalah kemanusiaan dan al-Quran menjelaskan ini dengan gamblang”[1]
Ali selalu berbicara di tingkat makro, dengan level yang menyentuh isu isu sosial dan bahkan global perhatian kepada masyarakat yang lebih luas di timur dan barat
Manusia tidak hanya unik dan menarik dari sisi individu tapi yang lebih menarik manifestasi dirinya yang lebih luas, lebih dalam dan lebih komprehensif aktual dalam relasinya dengan masyarakat. Aktualisasi individu hanya mengejawantah dalam interaksinya dengan yang lain. Melaluilah masyarakatlah manusia menemukan dirinya, mengembangkan potensi-potensi dirinya dan juga menciptakan kreasi aktifitas dan pemikiran yang melahirkan berbagai diskursus politik, sosial, ekonomi dan sebagainya.
Peran masyarakat begitu penting, dan manusia tidak akan terwujud menjadi manusia yang ideal tanpa peran masyarakat. Manusia menjadi unik karena diskursus selalu seputar dirinya, bahkan kontemplasi tentang metafisika, Tuhan, alam, kosmos juga tidak keluar dari urusan dirinya. Sejarah manusia dari masa lalu, masa kini hingga masa yang akan datang juga selalu terkait dengan dirinya.
Masyarakat manusia mengembangkan peradaban dan juga mencetakan individu-individi baru, ilmu baru dan peradaban yang selalu baru. Mereka yang memandang masyarakat sebagai prinsip dan sebagai kausa absolut dalam segala diskursus.
Manusia dalam masyarakat meskipun sudah mengalami transformasi menjadi entitas yang terus-terusan mengembangkan diri tanpa batas dengan segala kemugkinan yang tidak bisa diduga tidak dapat meninggalkan karakterisitik biologis dan sosial biologisnya.
Nano Warno,Ph,D (bagian pertama )
[1] https://www.leader.ir/