Menjawab Seruan Nabi Saw, Membela Kaum Tertindas
Nabi Muhammad Saw hadir ditengah-tengah manusia sebagai salah satu anugrah Allah SWT. Beliau datang pada saat manusia diliputi pemikiran yang tidak pas, kehidupan penuh tipuan masyarakat jahiliah, beliau datang membawa agama Islam dan juga buku petunjuk hidayah AlQuran. Dengan bekal ini beliau membuka pintu kebangkitan umat manusia menuju dunia baru, dunia dengan kaca pandang yang lebih tercerahkan dan berorientasi pada perkembangan dan kemajuan.
Manusia dijaman ini pun juga mendapati permasalahan yang tidak jauh berbeda, hanya saja dalam bentuk yang memiliki kemasan lebih anyar. Namun eksistensinya sama yakni jahiliah, penipuan, penindasan, penistaan dan semacamnya. Sebagai akibat arogansi pihak-pihak yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi atas kepentingan mulia dan lebih penting lainnya. Satu satunya solusi dalam menghadapi fenomena ini adalah dengan menyambut seruan yang diserukan Nabi Muhammad Saw, serta bergerak dalam petunjuk dan jalan yang dianjurkan Islam dalam AlQuran. Kalau kita cermati mengapa negara-negara “digdaya” seperti Amerika, Inggris begitu perhatian pada kawasan timur tengah, kawasan Asia Barat. Ini karena ada respon bagus dari negara dan masyarakat di kawasan itu pada Islam. Juga terdapat kesadaran yang mulai dipupuk bahwa kepemimpinan Amerika misalnya sebagai polisi dunia itu tidak ada gunanya sama sekali. Kepentingan yang dibela bukan kepentingan umat manusia tapi kepentingan mereka sendiri, politisi dan negararawan Amerika saja.
Kita baru saja mendengar dan membaca bagaimana Presiden Amerika menilai Arab Saudi itu adalah sapi perah mereka, karena alasan itu hubungan Amerika Arab Saudi harus dijaga.
Beberapa tahun Arab Saudi menyerang Negara Miskin Yaman menggunakan senjata yang dibeli dari Amerika dan Israel. Walau atas kehendak-Nya, serangan ini mentah dan sampai sekarang rakyat Yaman terus bertahan membela harga diri tanah air mereka. Yaman akan menang, Palestina yang setiap tahun kita dengungkan kemerdekaannya akan menang dan umat Islam bisa shalat jumat dengan merdeka disana. Palestina akan menang di Negaranya sendiri begitu juga Yaman. Tentara Arab Saudi menyerang bukan karena membela keluarga, atau negaranya, berbeda dengan rakyat Yaman maupun Palestina. Kekuatan mereka jauh lebih besar, potensi mereka untuk menang jauh lebih besar. Alasan mereka untuk berperang lebih manusiawi dan lebih diterima dibanding lawan yang menyerang mereka.
Ini juga sudah pernah terjadi di Iran, masyarakat Iran memiliki posisi yang sama, mereka harus melawan serangan dari berbagai penjuru, tanpa memiliki sekutu kecuali keyakinan atas pertolongan Allah Swt, negara yang baru merdeka harus berperang selama 8 tahun berturut-turut, Irak yang dibantu oleh sekutu-sekutu Amerika tidak bisa memadamkan semangat juang masyarakat Iran. Sekali lagi ketika masyarakat yang berbicara demi harga diri keluarga dan bangsa maka pasukan sehebat apapun akan tunduk dihadapannya. Dengan semangat itu, negara Iran juga mengalami perkembangan pesat hingga kini di berbagai lini kehidupan.
Ketika masyrakat Dunia ingin merdeka dari rongrongan Amerika maka harus menjawab seruan Nabi Muhammad Saw. Menjadi negara mandiri, menjadi negara cerdas, menjadi Negara yang terus berproses menyambut berbagai kemajuan, Membela kaum tertindas, dan menjadi negara optimis bukan negara pesimis.
Salah satu seruan Nabi saw adalah membela kaum tertindas, seruan ini juga diteruskan oleh anak dan cucu beliau, akhirnya disampaikan secara luas keberbagai penjuru dunia oleh Imam Khomaini melalui Revolusi Islam Iran, seruan membela kaum tertidas khususnya masyrakat Palestina dan sekarang ini bukan hanya masyarakat Palestina tapi juga Negara Yaman yang terus menerus digempur Kerajaan Khadimul Haramain Mekah dan Madinah, sebagai korban dari new kapitalisme yang diusung Barat.
Setiap Jum’at akhir bulan ramadhan diseluruh penjuru dunia, baik daerah negara muslim maupun non muslim memiliki hari Quds, begitu juga Indonesia, rangkaian seminar, diskusi ilmiah, diadakan diberbagai tempat sebelum hari pembelaan masyarakat Palestina digemakan bersama-sama setiap tahunnya. Menjadi muqadimah sehingga semakin banyak para mahasiswa yang sadar bahwa pembelaan terhadap bangsa Palestina adalah sebuah kemestian.
Siapa saja yang mendukung penyerang Palestina yakni Israel, Inggris dan Amerika maka harus dibaned, Israel adalah negara yang bukan negara, mereka hanya sekumpulan warga asing yang datang ke Palestina dan mengambil tanah warga Palestina dengan paksa. Arab Saudi terang-terangan bekerjasama dengan Amerika maupun Israel, membeli senjata dari dua negara ini dan digunakan untuk menyerang Yaman. karena alasan ini logis jika ada ulama yang berfatwa untuk melakukan ziarah haji sekali saja, hanya haji dan umrah wajib saja, karena setiap kali melakukan ibadah ini maka ada pemasukan bagi pemerintahan Arab Saudi. Ini tidak lain melainka karena income yang dimiliki sebagian dipakai untuk menyerang masyarakat lemah Yaman.
Menurut hemat penulis fatwa ini layak dilakukan oleh umat muslim sedunia, melakukan haji tidak perlu berkali-kali. Cukup sekali saja, bukan berarti tidak rindu baitullah, tapi kepedulian kita umat muslim ini mampu membantu menjaga kehormatan darah dari saudara kita sesama muslim di Yaman. Dari sisi sejarah Nabi Muhammad Saw sendiri seumur hidup hanya melakukan haji sekali, dan melakukan umrah empat kali.
#Sebagian diambil dan disarikan dari pidato Rahbar Ganjine 93-94-95