Telaah Ayat Ali Imran Ayat 169 Dan Keselarasannya Dengan Masih Utuhnya Jasad Para Syuhada
وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذينَ قُتِلُوا في سَبيلِ اللهِ أَمْواتاً بَلْ أَحْياءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki[1]
Semua agama memiliki seorang yang diandalkan untuk menjadi pemimpin adil di dunia ini. Semua memiliki simpanan harapan bahwa suatu ketika dunia ini akan penuh keadilan dan kemakmuran. Semua orang akan lelah dengan banyaknya kezaliman dan ketidakteraturan masyarakat. Hal ini dimiliki semua orang dalam file yang sudah dibawa sejak lahir, sebuah penilaian bahwa normalnya dunia ini penuh dengan keadilan, manusianya saling menghormati, tidak ada saling menindas, semua hak dipenuhi, tidak ada yang melanggar hak orang lain. Dunia terlepas dari para tiran dan penindas tak memiliki hati nurani.[2] Tema yang sangat dekat dengan tema Imam Mahdi atau satria piningit dalam versi kepercayaan budaya jawa adalah tema raj’ah. Pada kesempatan ini kita akan ulas sedikit banyak tentang raj’ah. Devinisi dan dalil-dalil yang mendukungnya. Raj’ah yang kami maksud disini adalah kembalinya sebagian manusia dari alam kubur, dihidupkan kembali. Bukan raj’ah dalam arti bahwa Imam Mahdi dibangkitkan dari kematian, atau Imam Mahdi as ketika disebut zuhur bukan ketika beliau lahir, tapi zuhur dari keghaiban kubro beliau. Ini sudah dikupas dalam artikel maupun buku yang membahas dalil keharusan adanya Imam disetiap zaman, sejak Imam Hasan Asykari hingga sebelum hari kiamat Imam yang bertugas adalah Imam Mahdi af.
Imam Mahdi as setelah zuhur nanti juga akan memiliki berbagai karomah, hal-hal yang membuktikan keimamahan beliau dihadapan umat manusia. Salah satu karomah yang dimiliki adalah menghidupkan orang yang mati. Bangkitnya sebagian orang ini dimasa Imam zuhur inilah yang kami maksud dengan raj’ah.[3]
Dalam kehidupan kita, adakalanya kita dapati beberapa jenazah itu ditemukan masih utuh padahal jasad tersebut sudah dikubur selama bertahun-tahun. Jasad-jasad sebagian tentara Iran yang syahid semasa perang Irak Iran, perang dimana Irak waktu itu dengan bantuan Amerika dan sekutunya berambisi menghancurkan Iran dalam seminggu namun setelah delapan tahun peperangan mereka akhirnya harus menyerah kalah. Banyak yang harus berkalang tanah, sebagian dari mereka baru ditemukan setelah 20 tahun, atau bahkan setelah 30 tahun pasca peperangan berakhir. Hal yang menakjubkan adalah sebagian jasad tentara yang ditemukan memiliki kondisi yang masih utuh segar, seperti orang yang tertidur saja, tidak terlihat kalau jasad itu adalah jasad orang yang sudah meninggal.
Untuk mempermudah mari kita simak langsung salah satu ayat Al Quran yang berhubungan dengan tema yang sedang kita bahas.
وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذينَ قُتِلُوا في سَبيلِ اللهِ أَمْواتاً بَلْ أَحْياءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki[4]
Ayat ini secara gamblang menjelaskan bahwa orang yang gugur dijalan Allah itu tidak mati seperti matinya manusia pada umumnya, bahkan mereka setelah gugur masih tetap mendapatkan rizki dari Allah.
Rizki yang diberikan Allah ada dua jenis, rizki berupa nikmat ruhi, seperti ketenangan, kebahagiaan, kepuasaan dll. Rizki juga ada yang berupa rizki untuk ragawi. Rizki yang diberikan dan dirasakan oleh jasad.
Ayat Allah diatas tidak disebutkan sebagai rizki ruhani semata atau rizki ragawi tapi bersifat umum, jadi meliputi rizki ruhani maupun ragawi. Dari sini kita kembali ke pembahasan kita bahwa beberapa orang yang gugur, atau bahkan meninggal tidak di medan perang ada yang memiliki jasad yang masih utuh segar.
Ini menunjukkan bahwa benar bahwa mereka adalah contoh nyata dari orang-orang yang dimaksud oleh ayat jihad diatas, mereka walau sudah gugur masih tetap mendapatkan rizki baik berupa rizki ruhani yang mereka rasakan dialam barzah, mereka berada di surga alam barzah, dan jasad yang masih di dunia juga mendapatkan rizki sebagaimana ketika dia masih hidup, bahkan lebih dari itu karena ketika sebelum gugur dia harus makan, sementara setelah gugur dijalan Allah rizki itu dikirim Allah langsung tanpa proses makan dan minum, dengan cara yang penulis belum mengetahui seperti apa itu.
Apa tujuan Allah Swt menjaga jasad-jasad ini?
Jasad-jasad yang masih utuh adalah jasad orang-orang yang telah berjuang dijalan Allah Swt, jasad ini masih akan tetap segar seperti ketika masih hidup, jika setelah bertahun-tahun mereka dikubur lalu dilukai maka tubuh mereka akan tetap mengeluarkan darah segar.
Apakah hikmah [5]dari kejadian ini. Menurut yang penulis pelajari, ada dua pendapat, ada yang mengatakan bahwa mereka tetap dijaga karena mereka nantinya akan dibangkitkan lagi, akan hidup lagi. Kedua pendapat memiliki kesepakatan sampai disini sementara ketika tujuan selanjutnya ada sedikit perbedaan, ada yang mengatakan bahwa mereka dibangkitkan untuk berjuang bersama Imam Mahdi afj, sementara pendapat kedua mengatakan bahwa mereka memang akan dibangkitkan yaitu untuk menjadi masyarakat yang dipimpin Imam Mahdi ajf, mereka akan menikmati kehidupan dunia yang penuh keadilan.
Jadi ayat ini sebenarnya menjadi salah satu pendukung bahwa raj’ah adalah hal yang logis dan mungkin sekali terjadi, raja’ah menjadi salah satu karomah atau bukti imamah dari Imam Mahdi afj.
Wallahu A’lam.
[1] Qs Ali Imran[3]: 169
[2] Manusia paling utama, paling sempurna yang mampu memimpin dunia ini secara adil.
[3] Dapat dirujuk pada artikel seputar raj’ah.
[4] Qs Ali Imran[3]: 169
[5] Lafal Raj’ah memiliki beberapa asal kata yang bisa ditemukan dalm Quran maupun riwayat Nabi Saw. Seperti dari kata (رجعت) (کره) (رد) (حشر) Raj’ah, karaha, rodda, maupun hasyaro semua memiliki persamaan dalam makna. Hal ini dapat kita temukan dalam Quran maupun hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Makna dari Raj’ah adalah bangkit kembali, dibangkitkan dari kematian.