Tidur Berkualitas Dan Pengaruhnya Pada Kualitas Ibadah Seseorang 2 Selesai
Tubuh Memiliki Ritmenya Sendiri
Tubuh manusia adalah ciptaan yang unik, penuh misteri bahkan tidak kalah unik dibanding semesta raya. Organ tubuh baik organ luar maupun organ dalam masing-masing memiliki kekhususannya, manusia ketika mengenali kekhususan, kebutuhan dan apa-apa yang harus dihindari agar organ itu tetap sehat dan terjaga.
Tubuh ini juga bisa diajari dan dilatih, seperti halnya dilatih agar ototnya menjadi kuat, menjadi besar, menjadi lebih tinggi, tubuh juga bisa dilatih dengan ritme keteraturan tertentu. Bisa karena terbiasa, bisa karena dibiasakan.
Istihbab Bangun Salat Tahajud
Dalam ajaran Islam ada ajaran mustahab untuk melakukan salat tahajud, dimana waktu terbaik untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam. Dari sini dapat diambil pemahaman bahwa tidur pada sepertiga akhir malam bukanlah tidur terbaik bagi tubuh manusia. Jadi bisa dihindari dengan memajukan waktu memulai jam tidurnya, misal ingin tidur selama 6 jam, maka tidur sejak jam delapan lalu bangun jam 02:00, dua jam lainya dilakukan pada siang hari jika ingin tidur selama 8 jam setiap harinya.
Di jepang perusahaan-perusahaan menyediakan ruang tidur di kantor-kantor mereka, sehingga karyawan bisa tidur melepas lelah untuk 30 sampai 60 menit, sehingga bisa fresh bekerja kembali setelahnya. Tidur ditempat kerjsa disebut dengan inemuri. Istilah inemuri mulai populer setelah dikaji oleh Brigitte Steger (dosen senior dari Downing College, Cambridge) yang pernah tinggal di Jepang pada akhir periode 1980-an.[1]
Karahah Tidur Setelah Salat Subuh
Sebaiknya sejak dari spertigamalam tidak tidur hingga matahari terbit. Jadi sepertiga malam karena adanya amalan sunah melakukan salat tahajud sampai salat subuh, setelah salat subuh tidak tidur karena hukumnya makruh tidur setelah subuh.
Dengan adanya hukum ini maka memberi gambaran bahwa tidur sejak sepertiga malam hingga terbit matahari adalah waktu kurang berkualitas. Jadi agar mendapatkan tidur berkualitas waktu ini bisa dihindari. National Sleep Foundation menyarankan bahwa jam tidur yang baik dimulai pukul 08.00 malam hingga tengah malam.[2]Pernyataan ini mendukung pernyataan kita bahwa tidur dari sepertiga malam atau bahkan juga pada waktu untuk melakukan salat tahajud hingga terbit matahari sebagai waktu yang kurang baik untuk tidur.
Karahah Tidur Menjelang Maghrib
Di Indonesia ada sebuah budaya turun temurun yakni mengaji sebelum salat Maghrib, jadi belajar sore atau belajar membaca Quran itu dilakukan setelah salat Asar hingga menjelang salat Maghrib. Disebutkan bahwa tidur pada waktu ini bisa berakibat pada kegilaan. Kegilaan disini bisa jadi tidak menjadi orang gila sebagaimana umum dipahami, gila adalah kondisi stress, jadi tidur pada waktu menjelang maghrib ini akan membuat orang alih-alih menjadi segar dan fresh sebaliknya malah membuat kepala pusing dan stress.
Tidur Berlebihan
Tidur berlebihan adalah efek dari terlalu banyak minum, terlalu banyak minum adalah efek dari terlalu banyak makan. Hal ini membut diri seseorang terasa berat, hati pun menjadi lelah, untuk beribadah juga terasa berat, ini juga berdampak pada berkurangnya kemampuan berpikir seseorang[3], kemampuan untuk memiliki basyirah (ketajaman hati).
Mengurangi Jumlah Tidur
Ada beberapa orang yang memiliki jumlah tidur yang lebih tinggi dari rata-rata, mereka bisa tidur pulas kapan pun mereka mau, asalkan ada sandaran maka mereka bisa tidur dengan nikmat.
Bagi para santri waktu sangatlah berharga, memanfaatkan waktu selama belajar materi-materi agama secara efektif dan efisien akan membantu kemampuan santri untuk menjadi lebih baik dalam waktu lebih singkat.
Untuk mengurangi jumlah tidur seseorang pernah bertanya kepada Ulama Irfan almarhum Ayatullah Bahjat Quddisa sirruh.
Suatu ketika Ayatulllah Bahjat ditanya bagaimana agar bisa sedikit tidur, beliau menjawab tidurlah dalam posisi duduk. Anak Ayatullah Bahjat mengisyaratkan pada sebuah kursi yang merupakan kursi tidur milik Ayatullah Bahjat[4]
Jadi agar bisa sedikit tidur atau bisa bangun tidur dengan mudah dan tidak bermalas-malasan maka bisa menggunakan cara ini, dengan cara tidur posisi duduk.
Sebenarnya kita bisa merasakan pengalaman ini ketika kita naik kereta api ekonomi, kita hanya menempati kursi selama perjalanan. Dalam perjalanan kita bisa dengan mudah terbangun walau sebenarnya sangat mengantuk, salah satu alasan mengapa kita dengan sangat mudah bisa terbangun sesuai nasihat Ayatullah Bahjat adalah karena posisi tidur kita. Karena kita tidak tidur telentang, dimana ketika kita tidur telentang maka kita harus memiliki semangat lebih banyak untuk bisa sampai posisi duduk, jika berhasil sampai duduk dengan lebih mudah kita bisa bangun dari tidur.
Ini adalah saran yang sangat sederhana namun sangat berharga, utamanya bagi orang yang ingin mengurangi kemalasan, awalnya sangat suka berlama-lama tidur lalu ingin mengatur waktu tidur sesuai yang diinginkan. Misal ingin bangun pada sepertiga malam, sementara jika tidur dengan telentang maka kemungkinan besar tidak bisa bangun, hal ini bisa menggunakan solusi dari ayatullah Bahjat agar berhasil bangun pada sepertiga malam.
Sebuah kenyataan adalah para maksumin merupakan orang-orang yang menghidupkan malam dengan ibadah. Jelas mereka pasti pada sepertiga malam pasti tidak tidur, mereka sibuk melakukan salat dan doa. Jika tidak ada juga yang berkeliling kota membagi-bagikan sembako bagi keluarga yang tidak mampu, sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad Saw dan juga Imam Ali AS.
Dokter yang mengawal ayatullah Bahjat menyebutkan bahwa tubuh beliau sehat tapi agak terdengar suara berisik, anak beliau menjawab, itu karena beliau tidak terlalu banyak makan dan minum.
Jadi beliau mengamalkan makanlah dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan.
Kesimpulannya. Tidur seseorang sangatlah penting, untuk memiliki tidur berkualitas maka beberapa hal harus diketahui, seperti cara tidur, waktu tidur terbaik, kuantitas tidur dll. Dengan tidur berkualitas maka seseorang bisa menaikan kualitas kehidupannya, bisa menaikkan kualitas ibadahnya, dengan tidur berkualitas tubuh juga akan lebih fit dan bugar, jelas tubuh lebih siap untuk beribadah mengabdi kepada Allah SWT. Tidak berlebihan dalam makan dan minum membuat tidur menjadi berkualitas, sehingga badan bisa digunakan untuk beribadah secara lebih optimal.
[1] https://kumparan.com/absal-bachtiar/inemuri-tradisi-tidur-saat-bekerja-di-jepang-1536421221191198967
[2] https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/24/213120520/berapa-durasi-jam-tidur-yang-baik-sesuai-kelompok-usia?page=all. Dilihat pada 02 07 2020 01:05.
[3] Hujjatul Islam wal muslimin Agaye Panahiyan pada ceramah malam bulan muharam di Universitas Teheran, Iran.
[4] http://www.qudsonline.ir/news/87224/راهکار-آیت-الله-بهجت-برای-کم-خوابیدن