Keagungan Fathimah as dalam Perspektif Wahyu
Mengenal Sayyidah Fathimah s.a. merupakan hal yang sangat baik dan terpuji. Akan tetapi perlu diakui, manusia tidak akan mampu membahasnya secara utuh dan sempurna; mengingat sesuatu yang terbatas tak akan mampu membatasi sosok yang tak terbatas. Beliau adalah salah satu kalimatullah dan kesempurnan-Nya yang tak berakhir; kesempurnaan yang menurut ungkapan Alquran beliau adalah Kautsar (kebaikan yang melimpah).
Oleh karenanya, betapapun sifat dan atribut yang disandangkan kepada Fathimah sa, analisa dan kajian apapun yang dikemukakan, akan terasa kurang dan kurang. Abu Abdillah a.s., setelah menafsirkan Al-Qadar beliau bersabda:
فمن عرف فاطمة حق معرفتها فقد أدرك ليلة القدر و إنما سميت فاطمة لأن الخلق فطموا عن معرفتها
” Barangsiapa yang mengenal Fathimah sebenar-benarnya maka dia telah mendapatkan lailatul Qadar; karena (pada dasarnya) Fathimah dinamakan demikian karena makhluk tak mampu mengenal siapa sebenarnya beliau.” (Bihar, jilid 43, halaman 65). Begitulah gambaran kemustahilan seseorang untuk mengenal sosok suci Fathimah.
Hanya saja, kemustahilan ini tidak seharusnya membuat seseorang berhenti untuk berusaha mengenal sosok teladan ini, karena sebagaimana hakikat dan waktu lailatul Qadar tidak diketahui. Akan tetapi manusia diharuskan untuk berusaha, menghidupkan dan mengisi malam-malam yang dapat dimungkinkan sebagai malam penuh berkah tersebut dengan doa dan ibadah. Nah, dalam rangka mengenal Sayyidah Fathimah juga harus demikian. Manusia hendaknya tidak berputus asa mencari jalan dan sarana guna mengenal sosok wanita penghulu dunia akhirat ini.
Tanpa diragukan lagi, sarana terbaik untuk memahami hakikat putri Rasul ini adalah menyimak ungkapan Alquran dan selanjutnya sabda-sabda sang ayah dan Ahlulbaitnya yang sama-sama bersumber dari wahyu.
Dengan memperhatikan Alquran akan tampak jelas bahwa Sayyidah Fathimah s.a. memiliki posisi agung dan terhormat, hal itu dibuktikan dengan banyaknya ayat yang turun berkaitan dengan beliau dan keluarganya.
Berikut ini beberapa keutamaan Fathimah menurut penuturan Alquran dan hadis:
- Fathimah s.a., Kautsar Rasulullah Saw
Kautsar memiliki arti yang luas dan beragam, dia berarti sebuah kebaikan yang melimpah. Kebaikan yang diberikan kepada Nabi ini bisa berwujud banyak hal. Akan tetapi, mayoritas ahli tafsir baik Syi’ah maupun Ahli sunah mengakui bahwa mishdaq / personifikasi paling sempurna dari Kautsar ini adalah Sayyidah Fathimah s.a. Wujud suci Fathimah s.a. merupakan berkah yang tiada bandingannya bagi sang ayah. Mengapa tidak? dari beliaulah muncul para sosok penerus pemegang panji Islam yang senantiasa menjaga agama suci yang beliau bawa dari penyimpangan.
Banyak ejekan dan sindiran yang dialamatkan kepada Nabi; tukang sihir, gila, penyair, pembohong, kikir terhadap ajarannya dan lain-lain. Allah membela nabi-Nya dengan dengan menurunkan sebuah ayat. Seperti contoh dalam ayat 41-43 Al-Haqah dan ayat 184 Al-A’raf.
Namun dalam rangka membela Nabi terkait dengan tuduhan mereka bahwa Nabi Saw mandul dan tidak memiliki keturunan, Allah tidak menurunkan ayat, tapi sebuah Surah lengkap. Surah Al-Kautsar.
Dalam sebuah riwayat yang menjelaskan turunnya surah ini disebutkan:”Kaum musyrikin selalu mengolok-olok nabi dengan ungkapan yang sangat menyakitkan hati, bahwa beliau seorang yang tidak memiliki keturunan.
- Nama Fathimah s.a.
Bukan itu saja, nama beliau juga memiliki berkah yang begitu besar. Dalam berbagai hadis yang menyebutkan sebab penamaan beliau dengan Fathimah disebutkan bahwa penamaan ini karena para pengikut dan pecintanya terhindar dari api neraka.
ان ابنتي فاطمة حوراء إذ لم تحض ولم تطمث ، وإنما سماها فاطمة لان الله عزوجل فطمها ومحبيها من النار
Sesunguhnya putriku Fathimah adalah bidadari; tidak mengalami haid dan dia diberi nama Fathimah karena Allah mencegah dia dan para pecintanya dari api neraka.
- Keluarga Fathimah s.a.
Tiada satupun keluarga yang dijamin dari kesalahan dan dosa selain keluarga beliau, Allah Swt berfirman:
إِنَّما يُريدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً
” Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih- bersihnya.” (Al-Ahzab: 33).
- Putra-Putra Fathimah
Putra-putra Fathimah adalah sosok-sosok maksum yang berkat titah Allah Swt mereka mengemban tugas untuk memberikan hidayat kepada umat manusia.
وَ جَعَلْنا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنا لَمَّا صَبَرُوا
Dan Kami jadikan dari mereka, para pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami, setelah mereka bersabar…(As-Sajdah: 24 dan Al-Anbiya’, ayat 73)
- Fathimah di Akhirat
Mayoritas Ahli tafsir sepakat bahwa ayat-ayat awal surah Ad-Dahr turun berkaitan dengan beliau dan keluarga. Di mana karena sedekah penuh ikhlas yang mereka lakukan; memberi makan si miskin, anak yatim dan seorang tawanan dengan santapan buka puasa yang mereka perlukan sendiri. Mereka dijanjikan 15 pahala di sana. Ketenangan, taman-taman surgawi, buah-buahan, dayang-dayang dan imbalan yang lain.
Bahkan dalam riwayat yang disebutkan, Sesungguhnya orang pertama yang akan memasuki surga adalah Fathimah putri Muhammad Saw.
- Kecintaan terhadap Fathimah, Upah Risalah Nabi
Tanpa diragukan lagi, Sayyidah Fathimah merupakan salah satu Qurba, (kerabat dekat) di mana Allah dalam surah Syura ayat 23, berfirman:”katakanlah (wahai rasul) aku tidak meminta upah dari kalian kecuali kecintaan terhadap Qurba.”
Ibnu Hajar, salah seorang ulama Ahli sunah menuturkan sebuah riwayat dalam kitabnya Syawaiqul muhriqah, pasal pertama, bab 11, yang berbunyi:”Saat ayat di atas turun, Rasulullah ditanya: wahai rasul siapakah familimu yang wajib dicintai itu? Beliau bersabda:Ali, Fathimah, dan kedua putranya.”