Jika Laki-Laki Mendapatkan Bidadari, Perempuan Mendapat Apa?
Euis Daryati, LC.MA__Cukup viral salah satu ceramah seorang Ning tentang balasan laki-laki mukmin di surga dan balasan perempuan mukminah setelah dikomentari seorang pegiat media sosial. Sebagian orang ketika mendengar tentang bidadari di surga, atau mungkin karena jengahnya sering mendengar alasan seseorang misalnya melakukan bom bunuh diri agar mati syahid yang akan disambut oleh 72 bidadari di surga. Atau juga ada seorang Ustad di TV yang pernah mengatakan tentang balasan atau kenikmatan surga itu seperti pesta seks, hal tersebut menjadikan sebagian orang berpandangan dan mengatakan bahwa balasannya itu tidak jauh dari ‘bawah selangkangan’. Jadi agak sensitif ketika mendengar kata ‘bidadari’.
Sebenarnya Ning tersebut tengah menjelaskan tafsir ayat 14 surah Ali Imran berikut:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran:14)
Berdasarkan ayat tersebut bahwa kecenderungan pertama laki-laki adalah ketertarikan atau cinta terhadap perempuan. Dengan kata lain ujian pertama laki-laki dan godaan bagi laki-laki adalah perempuan. Baru pada tahapan selanjutnya cinta terhadap anak, harta dan lainnya.
Sementara kecenderungan perempuan pertama itu kepada harta atau perhiasan. Maksudnya perempuan kebanyakan tidak tahan terhadap godaan harta atau perhiasan. Dan hal ini juga telah disinggung dalam ayat Al-Quran.
أَوَمَن يُنَشَّؤُا۟ فِى ٱلْحِلْيَةِ
“Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan…” (QS. Az-Zukhruf:18)
Dikarenakan kecenderungan perempuan dan laki-laki berbeda, maka salah satu balasan dan motivasi yang diberikan kepada lak-laki agar melakukan kebaikan adalah bahwa di surga akan mendapatkan bidadari. Tentunya itu salah satu balasan, bukan satu-satunya balasan dan juga bukan balasan tertinggi.
Dan tentunya juga kita tidak dapat membayangkan kenikmatan surga persis seperti di alam dunia karena surga adalah alam akhirat yang tidak mungkin sama persis dengan alam dunia. Dalam sebuah hadis qudsi juga disebutkan bahwa kenikmatan surga di akhirat nanti tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan di dunia.
(أَعْددْتُ لعِبادِیَ الصَّالحِینَ مَا لاَ عیْنٌ رَأَتْ ، ولاَ أُذُنٌ سَمِعتْ ولاَ خَطَرَ علَى قَلْبِ بَشَرٍ)
Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT telah berfirman, “Aku telah menyediakan surga sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak terbesit dalam hati manusia.”
Jika kecenderungan laki-laki dan perempuan itu berbeda, laki-laki kecenderungan terhadap perempuan, dan perempuan kecenderungan ke harta atau perhiasan, nah bagaimana dengan balasan untuk perempuan di surga? Apakah akan mendapatkan balasan ‘hur al-‘ain’ juga, ataukah bagaimana?
Terkadang juga muncul pertanyaan, kenapa terkait balasan akhirat dan tentang surga, mayoritas audiennya laki-laki, diperuntukkan bagi laki-laki, apakah itu menunjukkan diskriminasi?
Pertama, Allah SWT Maha Adil akan memberikan balasan kepada laki-laki dan perempuan atas perbuatan mereka, maka balasan di surga pun diperuntukkan bagi laki-laki juga perempuan.
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ نَقِيْرًا
“Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisa:124)
Kedua, Syahid Muthahari menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai sumber ilmu kalam dan hadis bahwa di akhirat nanti jika suami perempuan mukminah tersebut penghuni surga, maka ia akan bersama suaminya di surga dan mendapatkan berbagai kenikmatan surga bersama pasangannya.
اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ
.”Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan.” (QS. Az-Zukhruf:70)
هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ
“Mereka dan pasangan mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (QS. Yasin:56)
Bahkan dalam hadis disebutkan bahwa perempuan penghuni surga lebih mulia dari bidadari surga, itu karena kesalehan dan ibadah mereka di dunia.
Dalam sebuah hadis juga disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW terkait balasan di surga, beliau menjawab,
لبنة من ذهب و لبنة من فضة
“Akan mendapatkan bata dari emas dan bata dari perak.”
Hadis tersebut menjelaskan tentang balasan di surga yang disediakan bagi perempuan itu sesuai kecenderungan perempuan, tertarik pada harta dan perhiasan.
Namun jika suami perempuan mukminah tersebut penghuni neraka, maka akan dipilihkan seorang laki-laki surgawi sebagai pasangannya di surga.[1]
Bahkan menurut pendapat Ayatullah Makarim Syirazi hurr al-a’in itu tidak diartikan khusus bidadari yang perempuan, namun perempuan juga laki-laki.[2]
Dari beberapa jawaban tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan penghuni surga selain akan mendapatkan balasan harta dan perhiasan, berbagai kenikmatan surgawi, juga akan mendapatkan pasangan surgawi jika suaminya bukan penghuni surga. (Wallahua’lam)
[1] Majmueye Asar, Syahid Muthahari, jil. 19, hal. 113.
[2] https://hawzah.net/fa/Question/View/65646/%D8%AC%D9%86%D8%B3%DB%8C%D8%AA-%D9%85%D9%84%D8%A7%D8%A6%DA%A9%D9%87-%22-%D9%81%D8%B1%D8%B4%D8%AA%DA%AF%D8%A7%D9%86-%22-%D9%88-%D8%AD%D9%88%D8%B1%DB%8C%D8%A7%D9%86