Mudir Jamiah Almustafa Ayatullah Arafi: Pelajar Hauzah Emban Tanggung Jawab Besar
Situs Rasa News menulis, Pemimpin Jamiatul Mustafa al-Alamiyyah, Hojatul Islam wal Muslimin Ali Reza Arafi menegaskan bahwa Hauzah Ilmiyah telah melembaga di Qom. Oleh sebab itu, penyebaran agama Islam keseluruh belahan dunia yang merupakan tugas para pelajar agama akan terealisasi.
Dalam seminar perayaan tahun pertemuan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bersama para pelajar Jamiah tersebut, Hojatul Islam wal Muslimin Arafi mengucapkan selamat kepada mereka dan mengatakan, “Tujuan adanya seminar ini adalah untuk mengulas kembali dan mengungkapkan tekad yang kuat guna menindaklanjuti permintaan Rahbar.”
Hojatul Islam wal Muslimin Arafi menilai, parameter hauzah ilmiyah menurut pandangan Imam Khameini dan Rahbar sebagai tempat untuk memproduksi pemikiran dan penyebaran ilmu. Berkaitan hal itu, beliau mengatakan, “Dengan melembaganya hauzah di Qom maka penyebaran Islam ke seluruh dunia yang merupakan tanggung jawab bagi para pelajar agama akan terealisasi.”
Beliau menambahkan, Hauzah Ilmiyah Qom memikul tanggung jawab yang besar. Oleh sebab itu, peran hauzah di dunia Islam harus dikaji ulang dan dijadikan sebagai jantung penggerak pendidikan agama yang menyebar ke seluruh dunia.
Seraya menyinggung bahwa model dan figur hauzah harus disampai ke seluruh belahan dunia, Arafi menegaskan, “Melalui kalianlah (pelajar asing) hal itu dapat terwujudkan. Jika figur hauzah dapat sampai ke seluruh belahan dunia, maka akan sangat berguna bagi masyarakat, umat Islam dan semua orang yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan.” Beliau menambahkan, “Para staf dan koordinator hauzah, khususnya mereka yang mengemban tugas di Jamiatul Mustafa juga mempunyai tugas yang sama dengan mereka. Hal itu guna menindaklanjuti permintaan Rahbar dan para pelajar Jamiah ini.”
“Salah satu permintaan Rahbar adalah hauzah dituntut untuk kreatif dan menjadi lembaga pendidikan yang mendasar sehingga mampu menunjukkan dirinya pada puncak poros keilmuan dunia,” tandas Arafi.
Meyinggung permintaan Rahbar yang lain tentang peran hauzah, Arafi mengatakan, “Hauzah harus bergerak maju selangkah demi selangkah, bahkan harus lebih cepat dari zamannya. Hauzah harus mengenal serta mampu menghadapi serangan budaya musuh.”
Saat ini negara-negara dunia khususnya negara Islam memerlukan produk pemikiran hasil didikan hauzah. Kurangnya pemikiran dan pandangan Islam adalah salah satu kekhawatiran yang akan mengancam kebangkitan Islam saat ini. Sehingga kewajiban hauzah semakin berat.
Di akhir pidatonya, Arafi menilai salah satu kebanggaan Hauzah Ilmiyah adalah independen dalam mengambil keputusan. Beliau mengatakan, “Hauzah yang independen bukan berarti sama dengan pemerintah dan revolusi. Namun hauzah memposisikan dirinya dalam kerangka revolusi Islam, tapi independen dalam mengambil keputusan.” sumber diambil dari www.indonesia.irib.ir