Peledakan Masjid Nabawi Karena Pengaruh Game Komputer
Wawancara berikut dilakukan oleh Shabestan dengan Hujjatul Islam Muhammad Muslim Wafi salah seorang ahli di Radio Maaref seputar pengaruh destruktif game terhadap sisi keyakinan anak-anak kita. Selamat menikmati.
– Bisakah Anda sebutkan contoh-contoh game komputer yang secara langsung maupun tak langsung menyerang ajaran-ajaran agama kita?
Seluruh kartun dan game Barat mempertontonkan sebuah model kehidupan Barat kepada kita. Jika seluruh masyarakat kita mengenal bahaya dan racun yang terpendam dalam gaya kehidupan orang-orang Barat, niscaya mereka akan menghindari jenis gaya kehidupan seperti ini.
Salah satu yang harus kita perhatikan dalam setiap jenis game ini adalah pengulangan aksi yang ada. Dengan pengulangan seperti ini, aksi-aksi itu lama kelamaan akan menjadi jati diri anak-anak kita. Jika anak-anak kita menyaksikan aksi-aksi tersebut sebanyak 100 hingga 200 kali, maka mereka akan tersihir dengan aksi-aksi tersebut dan akan dengan mudah meresapi kandungannya.
Sebagai contoh, kita ambil saja game Sam Petualang di Perspolis. Setelah memasuki Takht-e Jamsyid, anak-anak kita harus membunuh orang-orang Iran yang memiliki dua kriteria: pertama, tidak berkepala karena mereka tidak berperasaan, dan kedua, memegang dua jenis bunga karena mereka adalah teroris.
Setelah memasuki suasan Islami, anak-anak kita harus menembak sebuah titik. Jika kita zoom, maka kita akan menyaksikan ibarat “ana madinatul ilm wa Ali babuha”. Mengapa anak-anak kita harus menembak titik itu? Karena di atasnya terdapat sebuah raksasa. Untuk membunuhnya, mau tak mau, ibarat itu akan terlihat oleh mata mereka. Dengan pengulangan yang terjadi, anak-anak kita akan secara tidak sadar akan menembak nama-nama para imam maksum dan Rasulullah saw.
Salah satu game lain adalah game Casper. Di salah satu map game ini, anak-anak kita harus membunuh orang-orang yang memiliki tiga kriteria: berikat kepala warna merah, berjenggot, dan memakai celana persis seperti celana Basiji kita. Setelah terbunuh, wajah mereka berubah menjadi buruk. Dalam game ini, Israel ditunjukkan berwajah ramah dan tampan.
Dalam game RGR2, suara asli game adalah suara al-Quran dan anak-anak kita harus memadamkan suara ini. Atau dalam game Ovil 4, pintu yang harus dihancurkan untuk menyelamatkan anak perempuan Presiden Amerika berbentuk pintu Masjid Nabawi.
– Perusahaan manakan yang telah memproduksi game-game seperti ini dan untuk tujuan apa?
Anda bisa melakukan pencarian di internet untuk membuktikan klaim kami ini.
Mayoritas perusahaan dan kompeni yang memproduksi game-game seperti ini adalah Israel dan rezim Zionis. Seperti Walt Disney yang dikepalai oleh Murdock telah mengeluarkan dana sebesar jutaan dolar untuk memproduksi kartun dan animasi dengan tujuan-tujuan khusus guna membentuk anak-anak kita sesuai dengan budaya dan kultur yang ia inginkan.
Tujuan utama produksi game-game semacam itu adalah penelanjangan ajaran agama kita. Sebagai contoh, anak-anak kita cukup sekali bermaim game GTI. Lantaran bentuk pakaian wanita yang ada dalam game ini, anak-anak kita sudah tidak akan lagi memperhatikan hijab Islami.Mereka siap mengeluarkan biaya mahal dan waktu tidak penting bagi mereka. Yang penting bagi mereka adalah kualitas sekalipun sebuah film harus memakan waktu selama 7 hingga 10 tahun.
– Apakah usulan Anda untuk mainan anak-anak yang sesuai?
Satu-satunya jalan terbaik adalah kita didik anak kita sehingga mereka sendiri bisa mengontrol diri mereka. Dengan cara ini, mereka akan terimunisasi dari segala bentuk penyakit.
Sumber ; Shabestan.net