Petunjuk Suluk Bagi Pengembara Spiritual (Bag.1)
Beberapa ulama yang tercerahkan mengungkapkan petunjuk-petunjuk berikut yang harus dikerjakan oleh seorang pengembara spiritual sebelum memulai perjalanan spiritualnya:
Pertama, sebelum memulai sesuatu seorang murid harus membersihkan diri dari dosa dan keburukan moral dengan jalan bertobat. Diawali dengan niat meminta ampunan (tobat), kemudian mandi, dan selama mandi memikirkan dosa-dosa dan kekotoran batin yang telah lampau, kemudian dengan rasa malu mengajukan diri di hadapan Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun dengan mengucapkan : “Ya Allah ! Aku bertobat dan kembali kepada-Mu. Aku telah mengambil keputusan tegas tidak akan lagi melakukan dosa. Sebagaimana aku membersihkan diriku dengan air ini, aku juga membersihkan diriku dari dosa.”
Kedua, yakini bahwa Allah senantiasa mengawasi setiap waktu. Cobalah mengingat Allah semampunya di setiap keadaan. Jika suatu saat berada dalam kelalaian segeralah berusaha kembali kepada ikrar semula.
Ketiga, jagalah jiwa agar tidak terkotori dosa. Selama 24 jam setiap hari, seseorang harus menyediakan satu saat untuk menghitung diri (muhasabah), memperhatikan perbuatannya dengan teliti dan menjaga dirinya dengan serius.
Keempat, lebih baik berdiam diri dan bicaralah ketika benar-benar dibutuhkan.
Kelima, makanlah seperlunya untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan hindarilah sekuat mungkin makan berlebihan dan menjadi budak perut.
Keenam, biasakan agar tetap dalam keadaan suci setiap saat. Jika batal wudhu, segeralah berwudlu kembali. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis, “Allah berfirman : “Barang siapa setelah batal wudlu dan dia tidak berwudhu lagi, berarti tidak beriman kepada-Ku; barangsiapa setelah wudhu tidak mengerjakan salat dua rakaat, berarti telah melakukan perbuatan aniaya. Barangsiapa setelah wudhu kemudian menunaikan salat sunat, lalu meminta kebutuhan dunia dan akheratnya, maka jika aku tidak mengabulkannya berarti Aku telah menzaliminya, tetapi Aku bukanlah Tuhan yang zalim.” (Wasail , jilid 1, hlm. 298)
Ketujuh, sediakanlah satu waktu dalam 24 jam, lebih baik pada waktu malam sebelum subuh untuk berkonsentrasi dan menghadirkan hati. Caranya : duduk sendiri di tempat sepi, tundukkan kepala, konsentrasikan semua indera kepada wajah, dan singkirkan semua hal dari luar yang memasuki memori dan pikiran. Tetaplah dalam keadaan ini selama beberapa waktu. Diharapkan dari sikap itu akan menghasilkan kontemplasi spiritual bagi seorang pengembara spiritual.
Kedelapan, ucapkan zikir : “Wahai yang Mahahidup, wahai yang Mahaabadi, tidak ada tuhan selain Engkau,” (ya hayyu, ya qayyum, ya man la ilaha illah anta). Bacalah beberapa kali disertai dengan kehadiran hati yaitu, apapun yang diucapkan lidah, juga dipikirkan dalam hati.
Kesembilan, selama satu waktu dalam 24 jam lakukanlah sujud syukur dengan konsentrasi dan kehadiran hati sesuai dengan kesanggupan dan bacalah zikir ini beberapa kali : “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zalim.” (la ilaha illa allah subhanaka inni kuntu min azh-zhalimin). Syukur dalam sujud telah terbukti dengan efektif dan menghasilkan peningkatan spiritual yang baik. Beberapa pengembara spiritual dikisahkan selalu membaca zikir ini sebanyak 4.000 kali dalam satu sujud syukur.
Kesepuluh, sediakan satu waktu dalam 24 jam-disertai kehadiran hati-untuk mengucapkan zikir ini : “Wahai Engkau yang bebas dari kebutuhan. Wahai Engkau yang Mahamenjamin kebutuhan kami.” (ya ghani ya mughni).
Kesebelas, bacalah Alquran disertai kekhusyuan pikiran, khususnya dalam keadaan berdiri dan hendaknya memikirkan setiap makna dari ayat-ayat Alquran yang dibaca.
Keduabelas, bangunlah sedikit sebelum azan shubuh. Kemudian berwudhu untuk salat malam. Setelah itu bacalah beberapa ayat dari surah (tempat yang tinggi) berikut ini disertai dengan kehadiran hati yang berguna untuk mencapai keikhlasan dan menolak pikiran-pikiran dari luar :
Sungguh Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan syurga dan bumi dalam 6 hari, kemudian bertahta dalam singgasananya. Dia menutup malam dengan siang yang selalu mengikutinya. Dia telah menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk di bawah perintah-Nya. Sungguh semua makhluk dan perintah adalah milik Allah, Mahasuci Allah, Penguasa alam semesta.
Wahai manusia, berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan sembunyi-sembunyi. Sungguh Dia tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas dan jangan melakukan kerusakan di muka bumi setelah perbaikannya, dan serulah Dia dengan rasa takut dan harap. Sungguh rahmat Allah lebih dekat kepada kebaikan. (QS 7:54-56)
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, ajaran-ajaran yang telah disebutkan di atas harus dipraktekkan selama 40 hari. Mungkin saja seorang pengembara spiritual berhasil mendapat perhatian dari Allah dikaruniai kontemplasi spiritual. Tetapi, jika lewat 40 hari seseorang tidak cukup beruntung menerima karunia itu, jangan merasa kecewa. Ulangilah program itu, lagi dan lagi hingga hasil yang diinginkan tercapai. Tanpa menyerah, terus mengerjakan dengan serius dan berusaha keras, seorang pengembara spiritual harus teguh dalam hijrah spiritualnya dan mencari karunia Allah Yang Maha Pengasih. Setiap kali ia mengembangkan kebaikan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menerima rahmat Allah, maka rahmat itu akan dianugerahkan kepadanya.