Contoh Gambaran Buruk dan Bahayanya Bisikan dalam Hati
Mengkaji Surat An Nas Secara Ringkas Bagian 2
Pada ayat-ayat sebelumnya kita disuruh berpegangan dengan tiga sifat Allah, ini jelas bukan tanpa alasan, pada ayat-ayat selanjutnya kita dapati kita disuruh berlindung dari apa, kita disuruh berlindung dari bahaya yang menyerang dari dalam, dari bagian inti manusia, melalui hati manusia. Perintah berpegangan dengan tiga sifat ini menunjukkan bobot bahaya dari bisikan-bisikan lembut yang sampai kedalam hati, dampak dari perubahan hati seseorang akan sangat bermanfaat atau sebaliknya akan sangat berbahaya. Lebih berbahaya dibanding keburukan minsyarri ma khalaq.
Contoh gambaran buruk dan bahayanya bisikan dalam hati.
Gambaran betapa besar bahaya bisikan buruk kedalam hati bisa kita lihat dalam contoh ini.
Misalnya kita terlambat pergi ke Masjid, biasanya shalat di Masjid itu selalu dilaksanakan diawal waktu, nah ketika kita sampai disana, karena Imam Shalat jamaah agak terlambat, kita akhirnya juga bisa ikut shalat berjamaah. Dalam kondisi ini bisikan untuk berbahagia atas keterlambatan Imam dimana karena itu kita tetap bisa ikut shalat berjamaah adalah bisikan setan. Shalat yang dilakukan dalam kondisi ini adalah shalat dengan dasar untuk kepentingan diri sendiri, bukan karena mencari ridha Allah SWT.
Contoh kedua, ketika kita shalat berjamaah, kita memilih dekat dengan seorang bupati dan tidak mau berdampingan dengan orang-orang sipil tukang kayu, tukang ojol dan semacamnya. Shalat yang dilakukan sudah menyimpang dari jalur, hatinya sudah ditupu secara halus, dan kita tahu tidak ada perintah dalam agama untuk shalat disamping si A atau si B dengan kriteria tertentu. ketika Inilah mengapa keburukan bisikan dari dalam lebih kuat dan lebih utama untuk diperhatikan, bisikan dari dalam lebih berbahaya dampaknya, lebih kuat dari min syarri ma khalaq. Orang yang sedang melakukan perbuatan sesuai keridhaan setan bisa jadi merasa sedang menjalankan amalan utama, dalam rangka mencari ridha Allah swt.
Karena itu kelak dihari kiamat akan ada orang-orang yang matanya terbelalak, orang yang sangat kaget ketika melihat buku catatan amal mereka. Mereka merasa sudah diatas awan, merasa sudah banyak beramal baik dan mulia, merasa pemilik kunci-kunci pintu surga namun ternyata, pihak yang diberikan keridhaannya bukan Allah tapi orang lain atau bahkan dirinya sendiri, demi kepuasan diri pribadi.
Baca juga :
Renungan Singkat Surat Annas Makna Audzu
Kecenderungan mencari yang paling kuat dan terpercaya untuk berlindung
Mengapa berlindung kepada Allah SWT? Secara fitrah, memiliki kecenderungan untuk meminta perlindungan. Semua manusia tanpa terkecuali baik yang beriman atau yang ateis selalu punya pihak yang dijadikan sebagai pelindung, pelindung sangat beragam mungkin itu berupa pedang, tameng, tangan yang tangkas, kaki yang kuat, otak yang lihai, atau kekuatan dalam bentuk lain. Kenyataan lain manusia ketika mencari perlindungan tentu mencari tempat, sesuatu atau pihak yang kuat yang diyakini bisa menyelesaikan kebutuhan yang dia miliki. Allahlah yang memiliki kriteria untuk menjadi tempat berlindung, semua kekuatan tunduk dihadapan Allah SWT. Semua kekuatan berasal dari Allah SWT.
Setan itu tersembunyi baik sosok maupun prilakunya. Bisikan setan kadang kita sangka sebagai isyarat kebaikan tapi ketika kita jeli, melihatnya dari sudut pandang yang berbeda yang lebih luas ternyata itu adalah jebakan. Inilah mengapa kita diingatkan untuk senantiasa berpikir, bertafakur, menelaah, mengoreksi lagi dan lagi. Tujuannya agar kita tidak tertipu oleh tipu daya dan bisikan buruk setan.
Bisikan Setan dan Hoaks
Salah satu ciri bisikan setan adalah dorongan untuk berbuat yang tidak baik, yang buruk, yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Setan sangat senang ketika manusia berlumuran dosa, baik manusia yang berjubah baju keagamaan atau berjubah ateis. Baik yang beragama islam maupun non muslim. Semua orang tanpa terkecuali adalah target bidik misi setan.
Kita harus waspada karena tidak semua non muslim itu setan, tidak semua yang mengaku muslim itu bukan setan. Jadi yang akan membisikkan kedalam hati kita tidak dibatasi apapun, bisa jadi istri atau suami kita, anak kita, orang tua kita. Bisikan itu bisa jadi dilakukan secara sadar bisa juga dilakukan tanpa sadar bahwa hal itu akan menjerumuskan kita, bisikan bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Bisikan setan tidak dibatasi ruang dan waktu, manusia harus sigap setiap saat setiap waktu agar tetap terlindungi. Inilah manfaat kita berlindung kepada yang Maha Melindungi, Yang Maha Mengayomi, Dia yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu.
Bisikan setan tidak selalu berupa suara, bahkan dalam bentuk gambar dan tulisan. Setan akan membisikkan kita untuk menyebarkan tulisan, gambar, atau meme hoaks, berita seolah agamis tapi berisi kebohongan.
Berlindung kepada Allah harusnya menjauhkan kita dari membuat hoaks, ataupun menjadi agen penyebar hoaks.
Setan tidak pernah putus asa
Setan memegang teguh janjinya. Jadi ini semestinya jadi penyemangat kita untuk tidak berputus asa, putus adalah harapan setan, putus asa adalah kemenangan setan. Kita harus menang dalam pertarungan ini.
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Baca juga:
Minsyarril was wasil khannas
Kita tidak hanya berlindung dari bisikan setan tapi juga dari buruknya perbuatan setan.
Setan disini disebut bahwa mereka berasal dari golongan jin dan manusia. Dan manusia disini tidak dibatasi apakah dia dari kalangan orang miskin atau kaya, dari kalangan bangsawan atau rakyat jelata, dari orang berpendidikan atau tidak berilmu, dari orang yang sibuk berkerja atau pengangguran. Jadi dari semua jenis manusia dan jin ada kemungkinan untuk menjadi setan, berada dalam barisan Iblis.
Kepemimpinan Dalam Surat Annas | Ikmal Online
5 May 2019 @ 9:35 pm
[…] Contoh Gambaran Buruk dan Bahayanya Bisikan dalam Hati […]