Nilai Penting Ulumul Qur’an dalam Tafsir dan Terjemah Quran
Ulumul Qur’an
AlQuran adalah wahyu ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw baik dari sisi lafadz maupun ma’na. Wahyu ilahi ini tertulis dalam mushaf dan dinuqil secara mutawatir. Quran adalah sanad hidup dan rujukan utama dalam Islam serta mu’jizat abadi dari Allah SWT yang dipersembahkan bagi manusia maupun jin.
Kita ketahui bersama bahwa ulumul Qur’an mencakup pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan al-Qur’an. Jadi dalam cabang ilmu itu terkumpul beberapa ilmu seperti ilmu asbab an-Nuzul ayat Quran, kodifikasi dan tertib urutan penulisan al-Qur’an, penentuan jumlah ayat untuk masing-masing surat dan sebagainya. Semua hal yang penting dan utama untuk mendalami Quran terangkum dalam Ilmu Ulumul Al-Qur’an.
Ulumul Quran sangatalah penting. Para mufasir selain memiliki berabagai basis keilmuan grammer bahasa Arab baik ilmu Nahwu, ilmu Sharf, ilmu ma’ani, ilmu Bayan, Ilmu Mantiq, Ilmu Filsafat, Ilmu Ushul, Ilmu Balaghah, dan semacamnya mereka juga wajib memiliki ilmu ulumul Quran, Ulumul Quran sedemikian penting sehingga diibaratkan sebagai kunci bagi para mufasir. Akan membuka dan mengarahkan cara pandang yang tepat bagi para mufasir dalam memahami makna yang dimaksud Allah Swt dari ayat-ayat AlQuran baik ayat muhkamat maupun mutasyabihat, ayat naskh maupun mansukh dan seterusnya. Seperti disebut Az Zarqoni dalam mengibaratkan ilmu Ulumul Quran.
Beberapa Manfaat mempelajari ‘Ulumul Qur’an adalah:
1. Dengan memiliki ulumul Quran diharapkan Agar para mufasir dapat memahami kalam Allah ‘Aza Wajalla sejalan dengan keterangan yang dikutip oleh Nabi Muhammad Saw, para Imam Ahlul Bayt, Fatimah Az Zahra Sa serta dari para sahabat yang adil. Memahami secara tepat maksud dari Kalamullah dari isyarat dan penjelasan Nabi Muhammad Saw serta Para Imam penerus beliau sebagai orang yang bertanggungjawab menjaga otentitas AlQuran, menggali tentang interprestasi mereka terhadap seluruh ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini akan membuahkan uraian tafsir Quran yang jauh lebih bisa dipertanggungjawabkan dan jauh lebih bermanfaat bagi umat Islam.
2. Dengan memahami ilmu ini kita bisa mengetahui cara dan gaya yang digunakan oleh para ahli tafsir, mengingat para mufasir memiliki kekhasan sendiri dalam uraian tafsirnya, backgroun seorang mufasir sering kali berpengaruh dalam kita tafsir yang mereka tulis. Dari sini kita akan lebih muda memahami usaha para mufasir dalam menjelaskan penjelasan dari riwayat nabi dan maksumin terkait masing-masing ayat sesuai tema bahasan ayat. Pengenalan akan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing mufasir baik mufasir suni maupun syi’i sehingga bisa mendapatkan manfaat lebih banyak dari karya-karya tafsir atau bahkan karya dibidang ulumul Quran yang sudah mereka tulis.
3. Dalam hal ini siapa saja yang mempelajari ulumul Quran juga akan mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan al-Qur’an. Syarat apa saja sehingga orang bisa memiliki legalitas menguraikan al-Quran untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara umum. Hal ini akan mencegah upaya-upaya orang yang ingin menafsirkan al-Quran sesuai pendapat pribadi, golongan, partai, atau kubu mereka sendiri, jadi menafsirkan al-Quran sesuai kepantingan pribadi atau kepentingan kelompok. Upaya-upaya menjual agama secara murah meriah untuk kepentingan urusan duniawi yang fana.
4. Seperti telah disinggung sebelumnya untuk menafsirkan Quran secara lebih bertanggungjawab harus ada syarat-syarat yang dimiliki, selain ulumul Quran serta Grammer bahasa Arab ada juga ilmu-ilmu lain yang juga sangat dibutuhkan dalam menafsirkan al-Qur’an. Sebagai contoh ketika ingin mengungkap tafsir Quran seputar ilmu Ekonomi, perbankan, pendidikan berdasarkan basis industri, pendidikan praktik filsafat untuk remaja menurut ayat Quran, hal ini jelas dibutuhkan pengetahuan yang cukup detail terkait ilmu-ilmu itu selain ilmu tafsir serta ulumul Quran dan Grammer bahasa Arab.
5. yang pertama dan paling utama tujuan mempelajari Ilmu Ulumul Quran adalah mengenal secara benar maksud dari ayat-ayat Quran, maksud yang memang diinginkan oleh Allah Swt sebagai pihak yang mengirimkan Wahyu al-Quran.
6. Dengan ulumul Quran, kitab tafsir seorang mufasir akan lebih tinggi juga nilainya. Mengingat semua ayat Quran sebenarnya hanya bisa dipahami jika mufasir benar-benar handal dalam ilmu hadis dan riwayat serta dalam ilmu ulumul Quran tentunya. Tafsiran yang dituangkan akan lebih mendekati kebenaran, yakni lebih mendekati maksud sebenarnya dari yang mewahyukan.
7. Menerjemahkan al-quran dan mempertahankan kesucian dan kebenaran al-Quran bukanlah perkara mudah dan sederhana. Menerjemahkan al-Quran tidak hanya harus memiliki kemampuan berbahasa Arab dan menguasai grammer bahasa arab saja, dua kemampuan ini adalah kemampuan sekunder, kemampuan yang harus pertama dimiliki adalah pengenalan luas terhadap ilmu ulumul Quran, sebab sebenarnya menerjamahkan Quran jauh lebih sulit dibanding menafsirkan al-Quran, menerjemahkan al-Quran adalah menafsirkan Quran dengan bahasa yang sangat ringkas, padat tapi benar-benar bisa mewakili makna yang dimaksud dari masing-masing ayat. Semakin luas pengetahuan ulumul Quran seorang mutarjim al-Quran maka hasil dari terjemah yang ditulis akan semakin bagus. Kualitas terjemahnya pun pasti jauh lebih tinggi dari terjemah al-Quran yang ditulis mufasir dengan pengetahuan ulumul Quran yang kurang dalam.