Keagungan Bangsa Yaman
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال : أشار رسول الله بيده نحو اليمن فقال ( الإيمان ها هنا .. ألا إن القسوة وغلظ القلب في الفدّادين عند أصول أذناب البقر حيث يطلع قرنا الشيطان في ربيعة ومُضر ) متفق عليه
Sahabat mulia Ibn Mas’ud—radhiyallah ‘anhu wa ardhah—meriwayatkan: Rasulullah saw mengisyaratkan tangannya ke arah Yaman sembari bersabda: Iman ada di sini.. Sedangkan kekakuan dan kekerasan hati ada pada kaum al-Faddadin, yaitu mereka yang berurusan dengan ekor sapi dan tanduk setan akan keluar pada Rabi’ah dan Mudhar. (Muttafaq ‘Alaih/riwayat yang disepakati).
والحديث موجود في الصحيحين
Hadis tersebut terdapat dalam kitab ash-Shahihain (Bukhari dan Muslim).
الأقوال في المقصود بالفدادين الواردة في سياق الذم في الحديث
Pelbagai pendapat terkait dengan siapa yang dimaksud dengan kaum al-Faddadin sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di atas:
من يعلو صوته في إبله وخيله وحرثه. ذكره الخطابي
1-Orang yang meneriaki ontanya (mungkin maksudnya saat menggiring/mengembalanya), kudanya dan binatang peliharaan yang dipakai untuk membajak. Pendapat ini disampaikan oleh al-Khitabi.
-من يسكن الفدافد وهي الصحاري، حكاه الأخفش
2-Orang yang tinggal di al-fadafid, yaitu gurun sahara. Ini pendapat yang dikemukakan oleh al-Akhfasy
3- أصحاب الإبل الكثيرة من المائتين إلى الألف ، حكاه أبو عبيدة معمر بن المثنى
3-Para pemiliki onta yang cukup banyak dari dua ratus sampai seribu onta (mungkin memaksudkan kaum yang kaya dan bergelimangan harta)
الرعاة والجمالون، قاله أبو العباس
4-Para pengembala dan pemilik onta. Ini pendapat Abu Abbas
البقر التي يحرث عليها
5-Sapi yang digunakan untuk membajak tanah
Fokus tulisan ini bukan pada mencari dan menemukan siapa gerangan yang dimaksud dengan kaum al-Faddadin? Kita tidak terlalu peduli siapa kaum al-Faddadin yang dicela Nabi saw yang ciri mereka berhati keras dan bersikap kaku, namun fokus tulisan ini berusaha mengungkap fakta pujian dan sanjungan luar biasa Baginda Nabi saw terhadap bangsa Yaman.
Ya, bangsa Yaman dan umat Islam di Yaman mendapat tempat yang istimewa di hati Nabi saw. Dalam riwayat lain disebutkan:
وجا في مسند احمد قوله صلى الله عليه وسلم : نفس الرحمن من ارض اليمن
Nafas ar Rahman (Allah Yang Mahakasih) berasal dari negeri Yaman (Musnad Ahmad bin Hanbal).
عن جُبير بن مطعم عن أبيه قال : بينما كنا نسير مع رسول الله بطريق مكة إذ قال ( يطلع عليكم الآن أهل اليمن كأنهم السحاب هم خيار من في الأرض ) رواه احمد بإسناد صحيح
Jubair bin Muth’im meriwayatkan dari ayahnya yang berkata: Ketika kami berjalan bersama Rasulullah saw menuju ke Mekkah, tiba-tiba beliau bersabda: Akan datang pada kalian sekarang penduduk Yaman. Mereka bagaikan awan. Mereka adalah penduduk bumi terbaik. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang sahih).
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم جاء أهل اليمن. هم أرق أفئدة. الإيمان يمان. والفقه يمان. والحكمة يمانية
Abu Hurairah ra. Meriwayatkan, Rasulullah saw bersabad: Telah datang penduduk Yaman. Mereka adalah orang-orang yang hatinya lembut. Iman itu terdapat di Yaman.Fikih di Yaman dan hikmah juga ada di Yaman.
Cukuplah hadis-hadis tersebut menjadi bukti akan kehebatan dan kemuliaan serta keagungan bangsa Yaman yang hari-hari ini disepelekan dan dihinakan oleh sebagian orang. Padahal Yaman adalah salah satu tempat lahirnya peradaban dunia. Kerajaan Bilqis yang megah dibangun di Yaman. Saat buday dan peradaban bangsa dan masyarakat lain kedodoran dan belum tampak bentuknya, bangsa Yaman sudah memiliki budaya dan peradaban yang melejit dan mapan. Bangsa Yaman adalah bangsa Arab yang paling orisinil.
Dari bangsa inilah lahir sahabat, tabi’in dan tabi’u tabi’in yang hebat dan mulia. Siapa yang tidak kenal nama Uwais al-Qarni, pecinta Nabi saw dari Yaman. Meskipun status kesahabatannya—karena tidak pernah bertemu secara fisik dengan Rasulullah saw—diperdebatkan namun tidak ada yang mempersoalkan status ketinggian keimanannya dan ketulusannya dalam mencintai Nabi saw. Bahkan dalam sebagian riwayat yang sering dikutip kaum sufi, Nabi saw pernah memuji Uwais dan menyebutnya sebagai “aroma nafas ar Rahman dari Yaman”.
Kembali kepada hadis di atas, Nabi saw menyebut bangsa Yaman sebagai bangsa yang beriman dan bertauhid. Maka bangsa-bangsa lain perlu belajar keimanan dan ketauhidan dari Yaman. Jangan mengajari bangsa Yaman dalam masalah keimanan dan ketauhidan karena mereka mempunyai tradisi yang panjang di bidang ini dan Nabi saw telah menyanjung mereka sebagai bangsa yang beriman dan konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan membela keadilan.
Yaman secara bahasa berasal dari akar kata “yumn”yang bermakna kebaikan dan keberkahan. Maka kita saksikan hari ini kebaikan dan keberkahan luar biasa pada Yaman.Dan salah satu keberkahan itu tampak pada ejawantah surah al-Kautsar di Yaman. Mengapa dan bagaimana? Salah satu tempat di dunia ini yang dihuni oleh banyak keturunan Rasulullah saw yang di sana akrab dipanggil habib dan habaib adalah Yaman. Para habaib di sana menjadi penggerak utama kegiatan pendidikan dan keagamaan. Dan salah satu makna al-Kautsar adalah “al-khair al-katsir” (kebaikan yang banyak). Yaman di samping di sana banyak terdapat Alawiyyin (keturunan Ali bin Abi Thalib), di sana pun terdapat kebaikan dan keberkahan yang luar biasa. Karena banyak pembela dan penyebar agama Islam di sana dari para nabi, aulia dan shalihin—radhiyallah ‘anhum.
Dengan segala kebaikan, keberkahan, dan utamanya pujian Rasulullah saw terhadap bangsa Yaman maka siapapun dan apapun yang menggangu Yaman harus berhadapan dengan Rasulullah saw dan mempertanggung jawabkan amalannya di hadapan Allah Swt.
Salam kepada penduduk Yaman! Salam kepada aulia Yaman! Salam kepada anak-anak Yaman! Salam kepada wanita-wanita Yaman! Salam kepada nafas ar-Rahman dari Yaman!
Yamin Yamani