Masjid: Tauhid dan Ilmu Pengetahuan
Dalam pertemuan pertama dibahas bahwa perang kebudayaan meniscayakan adanya strategi. Strategi efektif dalam meraih kemenangan dalam pertempuran kebudayaan adalah memperkuat basis pendidikan yang ditopang oleh kekuatan lembaga pendidikan. Membangun lembaga pendidikan merupakan upaya dalam membendung dan mempertahankan budaya.
Masjid sebagai lembaga pertama dibentuk dalam rangka membangun budaya dan peradaban Islam dalam berbagai dimensi. Ketika Rosul akan menciptakan budaya dan peradaban baru di Madinah Rosul menyiapkan Masjid sebagai tempat berkumpul, tempat ibadah, dan sekaligus tempat pemerintahan serta tempat tinggal beliau dan para Istrinya.
Masjid menjadi tempat dan fasilitas perkembangan budaya dan peradaban Islam juga dilakukan oleh para wali songo penyebar Islam di Indonesia. Salah satu karya monumental peninggalan budaya wali songo adalah tata letak kantor Pemerintahan daerah (pendopo) yang selalu berdampingan dengan Masjid, dan alun-alun.
Masjid Pertama dalam Sejarah
Masjid pertama didirikan oleh Nabi Ibrahim AS. Yaitu Masjidil Haram. Masjidil Haram merupakan tempat ibadah haji umat Islam diseluruh dunia dari berbagai mazhab Islam. Di lingkungan Masjid terdapat benda-benda dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah yang patut diketahui oleh kaum muslimin, yaitu:
Tempat pertama yang didirikan oleh Nabi Ibrahim AS bersama Nabi Ismail As adalah Ka’bah, walaupun ada yang berpendapat bahwa Nabi Adam AS yang pertama mendirikannya. Setelah Ibrahim AS membangun Ka’bah kemudian Ia meninggalkan kota Mekah dan pengelolaan Ka’bah diserahkan pada anakNya Islamil AS.
Kedua adalah bukit Shafa dan Marwah merupakan tempat bersejarah peristiwa Ismail AS dan Siti Hajar yang ditinggalkan Ibrahim AS. Atas perintah Allah SWT. Ibrahim AS membawa Hajar dan Ismail AS ke padang gersang dan meninggalkan mereka dengan berbekal air minum dan makanan. Peristiwa ini menjadi ritus bagi perjalanan Haji seorang Muslim yang disebut sa’i. Kaum Muslimin sebagaimana yang diungkapkan Ali Syariati berperan sebagai Hajar dalam upaya meraih ridlo Ilahi. Mereka berlari kecil antara Shofa dan Marwah.
Ketiga adalah Hijr Ismail merupakan tempat ditinggalkannya Sayidah Hajar dan Nabi Ismail AS. Letak Hijr Ismail ada disekitar ka’bah, yang menjadi tempat thawaf haji bagi kaum muslimin. Keempat adalah Rukun Yamani, kelima sumur Zam-Zam, ke enam Maqom Ibrahim merupakan bekas kaki Nabi Ibrahim AS. Dan Hajar Aswad.
Masjid al Aqsho Masjid Kedua
Masjidil Aqsho merupakan qiblat pertama umat Islam. Selama kurang lebih 16 sampai 17 bulan umat Islam berkiblat ke Masjidil aqsho setelah hijrah ke Madinah. Masjidil Haram dan Masjidil Aqsho merupakan tempat perjalanan Isro Mi’rojnya Rosul SAW. Sebagaimana tercantum dalam surat al Isro ayat pertama.
Masjidil Aqsho terletak di daerah Palestina. Tempat dan lokasi ini merupakan tempat peribadahan agama Abrahamik yaitu Islam, Nasrani, dan Yahudi. Kaum Nasrani meyakini bahwa yang dikurbankan oleh Ibrahim adalah Ishaq AS. Dan tempat pengurbanannya di sekitar Baitul Maqdis atau Masjidil aqsho.
Masjidil Aqsho didirikan oleh Nabi sulaeman AS atau oleh Nabi Daud AS. Disekitar Masjid ini diduga terdapat kuburan para Nabi dan Rosul. Masjid ini di klaim sebagai peninggalan Nabi Sulaeman dan oleh kalangan Yahudi disebut Kuil Solomon.
Masjid di Zaman Rosulullah SAW
Pada tulisan terdahulu telah disinggung bahwa lembaga pendidikan Islam dari masa ke masa berkembang dan tumbuh berawal dari Masjid.
Masjid di zaman Rosulullah didirikan di daerah dekat Madinah yaitu Masjid Quba. Masjid berikutnya adalah Masjid Jum’at atau Masjid pertama yang didirikan untuk menunaikan shalat jum’at. Dan kemudian Masjid Nabawi yang dipersiapkan untuk pusat kegiatan bagi kaum Muslimin dalam pemerintahan dan kemasyarakatan.
Masjid Nabawi didirikan langsung oleh tangan Rosulullah SAW. Dengan sangat sederhana . Kesederhanaan Masjid bukan berarti kekurangan bahan bangunan. Penduduk Madinah banyak yang akan menyumbangkan berbagai bantuan namun Rosulullah menolak dengan lembut.(1)
Masjid Quba dan Masjid Nabawi didirikan atas dasar taqwa (9: 108). Penolakan Nabi atas berbagai bantuan tentu juga atas dasar taqwa. Masjid didedikasikan untuk keperluan seluruh umat Muslim dan bukan hanya untuk golongan Muhajir atau Anshor. Masjid memiliki fungsi adalah untuk mengenal Allah SWT dan ketaatan pada Allah SWT. Salah satu fungsi Masjid adalah untuk kesejahteraan dan pusat pemberdayaan Umat.
Perkembangan Fungsi dan Peran Masjid
Pemberdayaan umat terkait dengan pemberdayaan bidang intelektual dan bidang ekonomi umat. Pengembangan fungsi Masjid berawal dari kebutuhan umat akan perlunya ilmu pengetahuan baik yang bersifat duniawi maupun ukhrowi. Ilmu kedokteran yang berkembang kini merupakan budaya ilmu yang lahir di Masjid.
Muhammad bin Zakaria ar Razi sekitar tahun 311 Hijriah pernah mengelola dan memimpin Maristan di Baghdad. Pola pendidikan yang dikembangkan dilakukan dengan cara membagi mahasiswa pada tiga kelompok sebagai berikut:
- Halaqoh pertama tugas mahasiswa untuk mendiagnosa dan meneliti penyakit pasien. Lalu memberikan obat-obatan.
- Halaqoh kedua bertugas untuk mendiskusikan masalah aktual yang timbul dan jika tidak ditemukan solusi maka mahasiswa tingkat ke tiga yang akan menyelesaikannya.
- Halaqoh ketiga melibatkan Ar Razi dalam menyelesaikan masalah yang timbul. Pada tingkat tiga ini berbagai penelitian dan observasi dilakukan secara lebih teliti.(2)
Masjid telah menjadi pusat tumbuh kembangnya budaya dan peradaban Islam berdasarkan tauhid dan ketaatan pada Allah SWT.
(1). Ghani, MIA (2004), Tarikh Masjid Nabawi , Madinah King Saudi arabia
(2). Jumbulati, A dan Tuwaanisi, A.F (1994), Dirosatun Muqooranatun fi Tarbiyatil Islamiyah,(terjemah), Jakarta: PT Asdi Mahastya