Melawan Putus Asa
Pasang surut kondisi kehidupan dapat mempengaruhi psikologi kita, kadang hal itu membuat kita merasa berada dalam titik terendah. Pada saat kita merasa lebih rendah dari pada orang lain rasa putus asa pun datang menghampiri. Pada saat itu, kita merasa putus asa dan apa yang kita lakukan tidak dapat merubah keadaan. Kita merasa letih dengan kondisi yang berulang kita hadapi padahal banyak cara sudah kita tempuh untuk keluar darinya. Titik terendah setiap orang pasti berbeda, misalnya ada yang putus asa lantaran pendidikannya yang kandas atau ada pula yang putus asa lantaran selalu gagal mengubah nasib dan juga ada yang putus asa lantaran proses pendidikan anak selalu gagal. Tentunya masih ada banyak skenario lain yang menunjukkan bahwa siapa pun kita, pasti pernah merasa putus asa.
Merasa Putus Asa itu Alami dan Itulah Alasan Terbaik untuk Bangkit
Merasa putus asa adalah hal alami, setiap manusia memiliki kelemahan, sebuah titipan pesan bahwa ada yang Maha tidak lemah, Maha Kuasa atas Segala Hal. Dalam menjalani hidup kita menentukkan satu ikhtiar dan dilanjutkan dengan ikhtiar yang lain. Ikhtiar yang tidak jarang ternyata kita salah dalam memperhitungkan, kita salah dalam memilih padahal sudah merujuk ke banyak orang sebagai bahan pertimbangan, atau kita tidak salah memilih tapi ternyata anak kita memiliki ciri khasnya sendiri.
Banyak hal yang bisa membuat kita putus asa tapi semua itu kita jadikan modal kita, keputusasaan adalah alasan paling nyata bahwa kita harus bangkit.
Manfaat refleksi hidup dalam mengatasi putus asa
Kita jangan lupa bahwa yang kita tinggali ini adalah dunia fana, dunia yang penuh permainan, dunia yang penuh dengan cobaan. Pada saat rasa putus asa menghampiri kita perlu untuk melakukan refleksi diri. Kita memberikan penilaian atau umpan balik terhadap diri kita sendiri, hidup yang sudah kita jalani, keberhasilan yang pernah kita raih. Dalam melakukan kegiatan refleksi, kita tidak boleh di bawah tekanan atau intimidasi biarkan kira merasa rileks. Jadi kita cari kondisi atau tempat yang bisa membuat kita rileks dan tenang. Bisa pergi ke puncak gunung, pergi ke desa yang jauh dari hingar bingar perkotaan dan semacamnya. Menenangkan diri, ketika kondisi batin tenang pikiran lebih jernih insyaAllah lebih bisa fokus menacari jalan keluar.
Gagal lebih terhormat daripada tidak mencoba
Mencoba dan berusaha semampu kita itu jauh lebih baik, ketika kita pernah mengalami kegagalan itu adalah bukti bahwa kita pernah berusaha dan memiliki semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Jadi kegagalan bukanlah alasan untuk berputusasa sebaliknya kegagalan adalah penyemangat karena itu adalah kesuksesan yang tertunda.
Kalau kita mengalami kegagalan jelas ini jauh lebih mulia dan terhormat dibanding tidak pernah mencoba sama sekali. Kita bukan pecundang yang kalah sebelum bertanding, kita sudah berdarah-darah untuk mengapai kesuksesan yang kita impikan. Kita sudah berusaha keras dengan segenap kemampuan yang kita miliki namun jika masih gagal cukup mencoba lagi dengan cara dan metode yang lain, mencari informasi baru dan bertanya kepada yang bisa dipercaya.
Bantah putus-asamu dengan merayakan kemenangan-kemenangan kecil
Ada hal sederhana untuk melawan keputus asaan yang melanda. Diantara kegagalan besar yang kita hadapi coba kita timbang-timbang, kita ingat kembali dalam kehidupan ini, keberhasilan-keberhasilan kecil atau yang sebelumnya tidak terlihat dimata kita. Perusahaan mungkin colabs tapi keluarga kita masih utuh dan semua dalam kondisi sehat wal afiat, semua dalam kondisi aman tidak ada yang terjerumus dalam dunia hitam narkoba, semua hidup dengan sehat, hidup dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Kamu tidak sendiri
Psychology Today menerangkan bahwa putus asa bisa menjadi epidemi yang menjangkit suatu negara. Putus asa bisa berasal dari masalah ekonomi, ketika ekonomi suatu negara terpuruk, nilai uang turun drastis, ekspor jauh lebih sedikit dibanding Impor. Beberapa hal ini berdampak besar pada kondisi perekonomian masyarakat. Jadi bisa jadi kegagalan kita juga dialami oleh banyak orang.
Merasa putus asa sering menjadi lebih parah karena kita merasa sendirian dalam kegagalan, hanya kita saja yang mengalami keterpurukan. Kondisi kita yang awalnya cukup stabil tiba-tiba drop membuat kita terguncang. Putus asa dan tidak mampu memulai lagi usaha-usaha yang baru.
Sambung silaturahmi dengan keluarga dan teman dekat
Ketika sibuk usaha kadang kita lupa menyambung silaturahmi bahkan dengan kerabat dekat kita. Menyambung silaturahmi bisa membuka peluang-peluang baru, dan kita dalam ajaran agama Islam sangat ditekankan untuk menyambung silaturahmi.
Selain dengan kerabat dan keluarga dekat, kita juga perlu bersilaturahmi dengan teman-teman lama yang sudah lama tidak kita kunjungi, tidak pernah kita sapa.
Tuhan tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan kamu
Kita hidup selalu dalam cobaan tapi perlu kita ingat bahwa semua cobaan yang ada pasti sesuai kemampuan kita, kenapa kita gagal, karena Allah masih ingin melihat kegigihan kita, melihat kita berdoa dan mendekatkan diri padaNya. Kita coba dengan positif thingking, berpikir positif. Selalu ada hikmah dari semua yang terjadi pada kita, hanya saja kita perlu merenung dan berpikir meresapi hikmah dibalik kejadian-kejadian yang kita alami.
Tidak ada orang sukses yang tidak pernah mengalami cobaan hidup
Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang mengalami cobaan hidup paling besar, mengapa beliau sampai pada tingkat paling tinggi kemanusiaan dan penghambaan, karena beliau berhasil melewati cobaan-cobaan besar semasa hidupnya. Sikap keras kepala orang-orang Arab tidak melunturkan kesabaran beliau, kekasaran sikap orang arab tidak membuat beliau berputus Asa.
Tuhan selalu ada kapan pun kamu membutuhkan bantuan-Nya
Allah itu ada dan senatiasa ada, bahkan keberadaan kita adalah seutuhnya bergantung padaNya. Keberadaan kita bagaikan bayangan dalam benak seseorang dimana jika orang itu tidak lagi membayangkan maka bayangan pun akan menghilang, begitulah kebutuhan kita kepada Allah SWT. Kita butuh dimana setiap detiknya jika Allah menghentikan perhatiannya pada kita maka kita akan binasa.
Kita perlu sadar dalam kondisi apapun kita, kita selalu memiliki Allah SWT. Allah selalu siap mendengarkan keluh kesah kita, mendengarkan semua permintaan kita, baik yang masuk akal maupun tidak masuk akal.
Kesabaran selalu berbuah manis, salah satu senjata kita dalam menghadapi keputusasaan adalah bersikap sabar, dan kita harus yakin bahwa semua kesabaran pasti berakhir manis, mungkin tidak kita rasakan di dunia fana, tapi kita rasakan nanti di akhirat kelak.