Menelaah Ayat 03 Surat Al A’raf, Berlepas dari Kepemimpinan Selain-Nya
Allah Swt berfirman
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). [1]
Ayat ini memberi gambaran bahwa manusia senantiasa memiliki pilihan selama hidup di dunia ini. Pilihan untuk mengikuti apa yang diturunkan Allah atau untuk mendustakannya.
Informasi kedua dari ayat ini adalah bahwa setiap saat manusia selalu memiliki apa yang diturunkan Allah. Jadi tidak pernah ada waktu kosong dari hujjah Allah, atau dalil dari-Nya berupa kitab petunjuk dan juga pembawa panji kitab petunjuk, manusia yang ditugaskan sebagai rujukan jika ada yang tidak dipahami atau disalah pahami dari kitab petunjuk yang ada.
Setiap saat manusia juga punya potensi untuk salah memahami panduan yang sudah diberikan Allah Swt. Hal ini dipengaruhi adanya hawa nafsu yang mereka miliki. Karena alasan ini maka keberadaan seorang pemberi petunjuk harus selalu ada sepanjang zaman. Pemberi petunjuk inilah yang layak menjadi pimpinan. Karena mereka tidak lain adalah manusia-manusia pilihan Allah. Bukan hasil musyawarah mufakat manusia sebab manusia tidak memiliki parameter untuk mengetahui siapa yang paling beriman diantara mereka. Hanya Allah saja yang mengetahuinya. Jadi pemimpin ini jelas Allah yang memilihkan bagi manusia-manusia sehingga tepat kiranya Allah memerintahkan untuk taat mutlak kepada pemimpin semacam ini. Jika pemimpin itu hanya pilihan mutlak dari manusia entah bagaimana cara manusia melakukan pemilihan. Maka hal itu tidak selaras dengan perintah mutlak Allah untuk mentaati manusia ini sebagai pimpinan yang mewakili Allah dimuka bumi. mentaatinya menjadi presentasi ketaatan kepada Allah.
Poin lain adalah bahwa pemimpin-pemimpin sesat selalu ada juga. Janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya ungkapan ini bersifat berkesinambungan. Seperti kita dapati dalam sejarah bahwa di Jaman Nabi ada Abu Lahab, di Jaman Imam Ali dan Imam Hasan alaihima salam ada Muawiyah, di jaman Imam Husain As ada yazid bin Muawiyah.
Poin ini juga menjelaskan bahwa manusia harus mengenali siapa pemimpin-pemimpin selain-Nya. Jika tidak mengenali pemimpin itu jelas manusia tidak bisa melakukan mentaati pemimpin yang dipilih Allah bagi manusia.[2] Jika kita tidak mengenali maka bisa keliru dengan pemimpin-pemimpin yang sebenarnya tidak diridoi Allah Swt.
Selain itu dapat dipahami bahwa dengan ungkapan pemimpin selain-Nya bahwa pemimpin utusan Allah adalah representasi dari Allah sendiri, mentaati utusan Allah dalam hal ini Imam zaman Afs adalah bentuk ketaatan mutlak kepada Allah Swt. Kebalikan dari selain-Nya adalah dari-Nya. Pemimpin dari Allah mengandung makna pemimpin yang diridoi Allah, pemimpin yang dipilih sendiri oleh Allah sebagaimana para Nabi dan Rasul terdahulu. Ini juga menjadi hujjah bahwa semua pemimpin sepanjang zaman hanya dan pasti pilihan Allah bukan dipilih manusia secara mandiri.
Janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya
Di ayat ini tidak disebutkan taatilah ulil amri diantara kalian. Bisa jadi ini sebagai bentuk penekanan. Umumnya manusia akan memilih pemimpin apa adanya tanpa meneliti apakah pemimpin itu dari Allah atau bukan. Parameter yang dipakai pun hal material seperti kekuatan dan kemampuan untuk menindas orang lain. Yang kuat yang memimpin. Yang memiliki uang (harta benda) yang memimpin. Disini manusia diingatkan untuk meninggalkan semua bentuk pemimpin selain pilihan Allah Swt. Mendukung perintah untuk taat kepada ulil amri diantara orang-orang beriman.[3]
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).
Efek dari sedikitnya mengambil pelajaran manusia akan keliru dalam mentaati pemimpin. Mentaati pemimpin bukan dari pilihan-Nya akibat kurang mengambil pelajaran. Mengambil pelajaran juga bermakna belajar. Jadi untuk bisa melakukan taat kepada pemimpin maka harus bersungguh-sungguh dalam belajar.
Orang-orang yang mentaati Allah adalah para pembelajar. Mereka bukan tipe pemalas. Dengan semangat mengambil ajar inilah yang menjadikan mereka sampai kepada level taat kepada Allah dengan mentaati ulil amri-Nya. Seperti pernah dilakukan oleh sahabat Nabi, Salman Alfarisi. Dia mengembara dari satu tempat ke tempat lain dalam rangka mencari kebenaran. Dijaman ini dapat kita pelajari dari penulis terkenal pecinta Ahlul Bait Syaikh Tijani penulis buku akhirnya kutemukan kebenaran.
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).
Dipahami disini bahwa orang-orang yang mentaati Allah jumlahnya tidak banyak. Kebanyakan manusia tertipu oleh tipu daya duniawi. Sebagian ulama su’, mereka termakan gemilau dunia. Ilmu yang mereka miliki tidak dipakai dijalan-Nya. Mereka membuat ribuan hadis palsu yang mendukung penguasa dijamannya. Hadis politik demi melanggengkan kekuasaan yang membuat generasi setelahnya menjadi kebingungan.
Beberapa orang masih berpikir yang banyaklah yang menang. Yang banyaklah yang benar. Padahal jika 99 % penduduk bumi berkata minuman keras itu tidak memabukkan, hal itu tidaklah merubah minuman keras menjadi tidak memabukkan. Kebenaran adalah kebenaran, banyak sedikitnya pengikut tidak menjadi validiasi kebenaran suatu hal.
Menjadi bagian yang sedikit tapi kelompok yang sudah diteliti dan memiliki hujjah paling kuat adalah kebanggaan. Ini bukanlah kekurangan, parameter utama adalah menjadi bagian yang diridoi Allah Swt. Menapaki siratal mustaqim, jalan yang lurus. Keridoan Allah tentu sangat mahal. Hanya segilintir orang saja yang akan bertahan dijalan ini. Banyak cobaan dan ujian yang menggempur para pejalan di jalur ini. Semakin banyak ujian maka semakin teruji bahwa mereka benar-benar berada di jalan yang lurus. Merakalah Orang-orang yang tegar, tangguh dan beruntung.
[1] A’raf ayat : 03
[2] Taatlah kepada Allah dan kepada Rasul dan ulil amri diantara kalian.
[3] Pemimpin dalam kepemimpinan disini bukan presiden, bupati, camat dan semacamnya. Pemimpin disini lebih ke pemimpin seperti memimpinnya Imam syafi’i atas umat Islam di Indonesia. Sama sekali tidak berseberangan dengan kepemimpinan yang ada di Indonesia sekarang ini.