Pengabdian Iran kepada Islam (2)
Pengabdian Iran kepada Islam (2)
Pada masa kelahiran Rasulullah saw, sekelompok orang Iran tinggal di Yaman, Adn, Hadramaut dan pesisir Laut Merah. Mengapa orang-orang Iran ini hijrah ke Yaman?
Di masa Anusyirwan, Habasyah melalui jalur laut menyerang Yaman hingga menguasainya. Lalu Saif Dzibazan raja Yaman datang ke istana Anusyirwan, meminta bantuan kepadanya untuk mengusir orang-orang Habasyah dari Yaman. Saif, bermukim di Tisfun (Madain) selama tujuh tahun hingga mendapat izin untuk bertemu dengan Anusyirwan.
Saif menyampaikan, Bantulah saya dalam perang melawan orang-orang Habasyah. Mohon kirim sejumlah prajurit bersama Saya untuk merebut kekuasaan kami.
Anusyirwan mengatakan, Dalam ajaran kami, tidaklah patut Saya memperdaya lasykar saya dengan mengirim mereka untuk membantu orang-orang yang tidak satu keyakinan dengan Saya.
Setelah bermusyawarah dengan para pejabat istana dan penasihatnya, diputuskan agar mengirim sejumlah tawanan yang dikenai hukuman eksekusi bersama Saif bin Dzibazan ke Yaman, untuk mengusir orang-orang Habasyah. Kebijakan ini disahkan untuk dilaksanakan.
Dikatakan, kelompok itu berjumlah sekitar seribu orang. Walau tak sebanding dengan jumlah orang-orang Habasyah yang mencapai lebih dari tigapuluh, kelompok ini mampu membinasakan mereka. Pimpinan orang-orang Iran tersebut di Yaman bernama Wahraz, asal Iran yang nama aslinya adalah Kharzad. Di Yaman ia memerintah dan tunduk pada kekuasaan Iran.
Ketika Islam lahir dan Nabi saw memulai dakwahnya, kekuasaan Yaman pada saat itu di tangan Badzan bin Sasan. Pada masa dia inilah Rasulullah saw berperang melawan suku-suku Arab dan musyrikin Quraisy. Badzan memerintah Yaman atas titah Khosrou Parwiz. Ia pun mengamati negeri Hijaz dan Tahamah, dan memberi laporan tentang Nabi saw kepada Khosrou.
Badzan Masuk Islam
Pada tahun enam hijriah, Rasulullah saw menyeru Khosrou Parwiz kepada agama suci Islam. Khosrou merasa keberatan dan merobek surat beliau saw. Badzan melalui bawahannya di Yaman menulis surat untuk diantarkan kepada tuannya itu. Ia juga mengirim dua orang Iran bernama Babuweih dan Khosrou ke Madinah untuk menyampaikan pesan Khosrou Parwiz kepada beliau saw. Inilah awal hubungan resmi orang-orang Iran dengan Rasulullah saw.
Ketika ada kabar (isu) bahwa Rasulullah dipanggil ke Iran, musyrikin Quraisy merasa gembira sekali. Mereka mengatakan, Muhammad tidak akan punya jalan keluar lagi. Karena raja Khosru Parwiz telah berhadapan dengannya dan akan menghabisi dia.
Delegasi Badzan dengan membawa perintah telah sampai di Madinah menemui Rasulullah saw, dan mengutarakan maksud kedatangan mereka. Rasulullah berkata: Besok, datanglah kemari! Kalian akan mendapatkan jawabannya.
Esoknya mereka datang. Beliau berkata, Syirwieh, semalam menikam perut ayahnya, Khosrou Parwiz, dan membunuhnya.
Beliau saw menambahkan, Allah swt memberitahuku bahwa raja kalian telah dibunuh, dan kekuasaan kalian dengan segera akan berada di tangan muslimin. Sekarang, kalian pulang ke Yaman dan sampaikan kepada Badzan, agar dia memilih Islam. Jika dia masuk Islam, maka pemerintahan Yaman menjadi miliknya.
Setelah Nabi saw memberi dua orang tersebut cinderamata, mereka berangkat kembali ke Yaman. Mereka sampaikan apa yang terjadi kepada Badzan. Ia berkata, Kita tunggu beberapa hari, jika benar apa yang terjadi, maka jelas bahwa dia (Muhammad saw) adalah seorang nabi dan mengatakan dari sisi Tuhan. Lalu kita akan membuat rencana.
Beberapa hari telah berlalu, pembawa kabar dari Tisfun datang membawa surat dari Syirweih kepada Badzan. Dengan sikap resmi ia membacanya, di dalam surat itu Syriweih menjelaskan kepada Badzan tentang sebab dirinya membunuh ayahnya sendiri. Syirweih menulis, yang isinya menyeru rakyat Yaman agar berada di bawah naungan dia. Mengenai seorang yang di Hijaz mengaku nabi, lepaskan dia dan jangan berbuat hal-hal yang mengganggu dirinya!
Badzan pada saat itu juga masuk Islam, disusul sejumlah orang Iran yang mereka sebut dengan Abna (generasi penerus) dan Ahrâr (kaum merdeka). Mereka inilah orang-orang Iran pertama (secara kelompok) yang masuk agama suci Islam.
Rasulullah saw menetapi Badzan sebagai yang memerintah Yaman. Badzan memerintah di pihak Rasulullah, menyebarkan Islam dan menentang para penentang. Ia kemudian wafat di masa Rasulullah saw, dan pemerintahannya menuruti beliau digantikan oleh putranya, Syahar bin Badzan. Ia pun mengikuti jalan ayahnya dan melawan musuh-musuh Islam.
Referensi:
Khadamate Mutaqabele Islam wa Iran/Syahid Mutahar