Pesan Rahbar Kepada Alumni Jamiah Almustafa
Ringkasan Pesan Sayyidul Qa’id Imam Ali Khamenei kepada Alumni Jamiatul Mustafa (Disampaikan pada tanggal 24 Februari 2014)
1. Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada para alumni Jamiatul Mustafa yang konsisten menjalankan tugas dakwahnya di negara masing-masing.
2. Saya memberikan kabar gembira kepada mereka yang tulus dan konsisten melaksanakan amanah tersebut, bahwa usaha mereka pasti akan mencapai tujuannya. Ini pada dasarnya adalah janji yang diberikan Allah kepada para pejuang kebenaran, dan Allah mustahil menyalahi janjinya. Karena itu, jangan pernah merasa gentar dengan segala macam gangguan yang datang menghadang. Gangguan dan kesukaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah perjuangan menegakkan kebenaran.3. Alumni Jamiatul Mustafa adalah mereka yang pernah mereguk ilmu dan spiritualitas di tempat yang benar dan sejati. Upaya untuk menegakkan kebenaran di dunia dan melakukan perlawanan terhadap kezaliman musuh agama hanya akan berhasil jika perjuangan itu diemban oleh mereka yang memiliki akses kepada ajaran agama yang sejati. Dari sisi ini, alumni Jamiatul Mustafa selalu memiliki tugas dan posisi yang sangat spesial.
4. Beberapa nasehat saya kepada para alumni Jamiatul Mustafa:
· Para alumni Jamiatul Mustafa harus menjaga persatuan di antara sesama mereka. Tanpa kebersamaan, mustahil akan dicapai keberhasilan.
· Meskipun sudah berada di negara masing-masing dan sibuk dengan aktivitas dakwah, jangan pernah berhenti menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah kebaikan, dan tidak ada “batas-cukup” dalam melaksanakan kebaikan.
· Meskipun berada di tempat yang jauh dari hauzah di mana ia pernah belajar, para alumni hendaknya tetap memelihara komunikasi dengan Jamiatul Mustafa. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menjaga komunikasi dengan perwakilan Jamiatul Mustafa. Seandainya tidak ada perwakilan, tetap saja hal itu bisa dilakukan mengingat pada zaman sekarang teknologi sudah sangat maju. Para alumni Jamiatul Mustafa minimalnya bisa mengikuti perkembangan ilmu dan aktivitas dakwah Jamiatul Mustafa melalui internet.
· Terus-menerus melakukan tahdzibun-nafs, khususnya dalam tingkatan pertama, yaitu menjauhi dosa. Allah hanya akan memberikan pertolongan kepada mereka yang terus berupaya menyucikan dirinya.
· Waspada dengan godaan duniawi, karena cinta kepada dunia adalah biang segala macam kesalahan dan dosa.
· Melaksanakan apa yang dikatakan. Jangan sampai alumni Jamiatul Mustafa tidak melaksanakan apa yang disampaikan saat berdakwah. Tentu menjadi sangat buruk jika apa yang dilakukan ternyata malah bertentangan dengan apa yang dia katakan.
· Memperhatikan betul aspek akhlak saat berdakwah. Betapa banyak kesuksesan dalam berdakwah bisa diraih justru bukan dengan kata-kata, melainkan dengan akhlak.
· Terus berupaya menerjemahkan atau menyampaikan karya para ulama yang muktabar. Masih banyak karya brilian para ulama semisal Ayatullah Muthahhari yang belum diterjemahkan atau disampaikan kepada masyarakat.
5. Terakhir, yakinlah bahwa saya selalu berdoa untuk kesuksesan para alumni Jamiatul Mustafa dalam menjalankan amanahnya.
Catatan: Jamiatul Mustafa adalah nama resmi yang baru untuk hauzah ilmiah yang berpusat di Qum. Jadi, ketika Sayyidul Qaid menyebut alumni Jamiatul Mustafa, maksud beliau adalah seluruh alumni hauzah atau mereka yang pernah belajar di hauzah ilmiah. Dan itu mencakup mereka yang belajar di Qum, Isfahan, Mashad, Suriah, dan lain-lain.