Keluasaan Syafaat Sayidah Fathimah as
Tidak ada yang dapat memberikan syafaat kecuali dengan ijinnya.[1] Oleh karena itu, Allah Swt telah memberikan ijin kepada beberapa golongan manusia juga lainnya untuk memberikan syafaat di akhirat kelak seperti para nabi, para washi, para mukmin sejati, para malaikat sebagaimana telah dikatakan Rasulullah saw, “Syafaat itu milik para nabi, para washi, para mukmin sejati dan para malaikat.”[2]
Juga, ijin tersebut diberikan kepada Ahlulbait as dan para pecinta sejatinya. Imam Ali as berkata, “Syafaat adalah milik kami juga para pecinta kami.”[3] Dalam riwayat lain, para syuhada, para ulama sejati, al-Quran juga mendapat ijin untuk memberikan syafaat. Rasulullah saw bersabda, “…Maka mereka akan memberikan syafaat yaitu para nabi, kemudian para ulama, dan kemudian para syuhada.”[4] “Pelajarilah al-Quran maka sesungguhnya ia akan memberikan syafaat di hari Kiamat.”[5]
Namun, dari semua itu, di antara yang dapat memberikan syafaat di hari Kiamat, nama Sayidah Fathimah as merupakan nama yang paling menonjol dan bersinar bagaikan sinar mentari. Karena banyak riwayat mu’tabar dari Rasulullah saw dan para imam as yang telah menjanjikan syafaat tak terhingga beliau. Syafaat yang sangat luas yang akan diberikan bukan hanya kepada para pecintanya dan para pecinta keturunannya, namun juga mencakup semua para pecinta pecintanya dan teman para pecintanya. Di sini kita akan membawakan cuplikan potongan riwayat tersebut yang menunjukkan betapa luasnya syafaat Sayidah Fathimah as.
Dalam riwayat pertama; Pada saat itu, di padang mahsyar… tiba-tiba terdengar suara Jibril as yang menggetarkan arys yang menyebabkan semua yang berkumpul di padang Mahsyar terdiam, “Tundukkan pandangan kalian semua karena Fathimah putri Muhamad akan lewat.” Pada saat itu semua golongan manusia, baik para nabi, para syuhada dan lainnya menundukkan pandangannya sebagai penghormatan kepada Sayidah Fathimah as. Setelah Sayidah Fathimah as melewati padang Mahsyar beliau ditempatkan di hadapan arsy Allah Swt, terdengar suara, “Wahai putri kekasihku, mohonlah karena akan dikabulkan segala sesuatu yang engkau inginkan, berikan syafaat karena akan diterima syafaatnya orang yang engkau beri syafaat. Sumpah demi kemuliaan dan keagunganku, aku pasti akan membalas kezaliman setiap orang yang zalim.
Lalu Sayidah Fathimah as berkata, “Wahai Tuhanku dan Tuanku, keturunanku dan pengikutku, pengikut keturunanku, pecintaku dan pecinta keturunanku.”
Dalam menjawab permohonan Fathimah as kemudian Allah Swt Yang Maha Pengasih berfirman, “Dimanakah keturunan Fathimah dan pengikut Fathimah? Dimanakah pecinta Fathimah dan pecinta keturunannya?”
Pada saat itu para malaikat mencari mengumpulkan mereka dan setelah itu Sayidah Fathimah as berada di depan mereka dan berjalan menuju surga.[6]
Riwayat kedua; diriwayatkan bahwa pada saat itu seratus ribu malaikat di padang Mahsyar membawa Sayidah Fathimah as di sayap-sayapnya untuk kemudian diturunkan di pintu surga. Namun Sayidah Fathimah as diam berhenti tidak masuk ke dalam surga, kemudian beliau menolah ke arah padang Mahsyar.
Tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya, “Wahai putri kekasihku, kenapa engkau berhenti padahal Aku sudah memberikan ijin untuk masuk ke dalam surga?”
“Wahai Tuhanku, aku ingin pada hari ini nilai dan kedudukanku diketahui semuanya,” ucapnya.
Pada saat itu Allah Swt berfirman, “Wahai Fathimah, perhatikan satu per satu hati dari penduduk padang Mahsyar, juga hati setiap orang yang memiliki sedikit kecintaan kepadamu dan keturunanmu, gandenglah tangan mereka dan bawalah ke surga.” Lalu mereka pun dipisahkan dari penduduk padang Mahsyar lainnya dan berkumpul bersama Sayidah Fathimah as. Mereka berjalan menuju surga, namun tiba-tiba Sayidah Fathimah as kembali menoleh ke arah padang Mahsyar dan kembali memohon sesuatu kepada Allah Swt, “Wahai Tuhanku, aku ingin pada hari ini nilai dan kedudukan kami diketahui semua orang.
Pada saat itu pula terdengar Allah berfirman, “Wahai para pecintaku, lihatlah siapakah di antara penduduk Mahsyar yang mencintai kalian karena cinta kepada Fathimah? Siapakah di antara kalian yang memberi makan karena cinta kepada Fathimah? Siapakah di antara kalian yang memberikan minum karena cinta kepada Fathimah? Siapakah di antara kalian yang memberikan pakaian karena cinta kepada Fathimah? … gandenglah tangannya dan masuklah ke dalam surga. Sumpah demi Tuhan, karena luasnya cakupan syafaat beliau hingga tidak ada yang tersisa di padang Mahsyar kecuali para peragu yang tertutup mata hatinya, orang-orang kafir dan kaum munafik.”[7]
Kita tidak mengetahui rahasia apa yang tersimpat di balik luasnya syafaat Sayidah Fathimah as. Di antara para pemberi syafaat, beliau mendapatkan kedudukan yang sangat istimewa sehingga syafaatnya sangat meluas.
[1] QS al-Baqarah:255
[2] Majlisi, Biharul Anwar, jil 8, hal 75
[3] Shaduq, al-Khishal, hal 624,
[4] Shaduq, al-Khishal, hal 156
[5] Musnad Ahmad, hadis ke-22219
[6] Biharul Anwar, jil 43, hal 219
[7] Riyahan asy-Syariah, jil 1, hal 233 dinukil dari Zami Zulale Kausar, hal 30