Tantangan Dakwah di Daerah Balikpapan
Oleh : Juniati
Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur yang sedang tumbuh dengan sangat pesat. Dengan semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota ini terus menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah dan Luar Negeri, sehingga pemerintah kota memberlakukan operasi kependudukan berupa Operasi KTP di pintu masuk kota, jalan raya, pemukiman, bandara serta pelabuhan. Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan yakni berasal dari etnis Banjar, Bugis, Makassar, Jawa Timur kemudian pendatang lain yang di antaranya beretnis Manado, Gorontalo, Madura, Jawa, Sunda dan lain-lain. Juga pendatang Expat / luar negeri mulai dari Perancis, Amerika, Inggris, Canada, Australia dan lain lain sebab Balikpapan dikenal juga sebagai Kota Minyak dan Kota Industri Mining (aneka tambang mineral Batu bara, Emas dll) sehingga banyak tenaga ahli perminyakan asing yang mengadakan Kontrak Kerja Sharing di Balikpapan.Diperkirakan dalam 10 tahun kedepan Balikpapan yang dikenal sebagai pintu gerbang Kalimantan akan menjadi kota Metropolis disebabkan sudah beberapa tahun ini pembangunan tata kota, perusahaan, hotel dan properti dari investor nasional dan asing sedemikian cepatnya.
Di akhir tahun 2013, jumlah penduduk Baikpapan mencapai 668.070 jiwa dengan jumlah pendatang selama tahun 2012 sebanyak 21.486 jiwa yang merupakan jumlah tertinggi selama tiga tahun terakhir. Jumlah pendatang tersebut mampu melampaui jumlah pendatang yang masuk di Singapura pada tahun yang sama yakni sebanyak 20.693 jiwa. Itulah sekilas tentang Balikpapan dan perkembangannya.
Sekarang apa hubungannya dengan dakwah kita? Kalau melihat perkembangan penduduk dan peningkatan disegala bidang, Balikpapan merupakan salah satu ladang dakwah yang sangat menantang. Disini juga berkembang bermacam-macam aliran yang bisa dikatakan cukup akur satu dengan yang lain secara zhohir. Karena pemerintah kota cukup proaktif menjaga kedamaian dan keamanan kota.
Alhamdulillah untuk perkembangan Dakwah Ahlul Bayt masih bisa dibilang aman. Walaupun tidak bisa dipungkiri sepak terjang para Takfiri lumayan gencar. Mereka terang terangan menghujat Syiah melalui buletin jumat dan ceramah-ceramah di masjid maupun menempel tulisan ditempat umum.
Dengan jumlah yang tidak bisa menandingi jumlah mereka teman-teman berusaha mengimbangi usaha mereka dengan hal-hal yang positif. Tapi alangkah lebih baiknya situasi saat ini didukung dengan kehadiran seorang mubalig yang selalu memberikan bimbingan, semangat dan pencerahan. Memang kadang kadang kami mendatangkan mubalig pada event event tertentu,tapi apakah tidak lebih baik ada seorang mubalig yang bisa berperan aktif dalam kehidupan sehari hari?
Kita tentu pernah mendengar istilah listrik masuk desa atau ABRI Masuk Desa, yang dari kegiatan itu banyak hal positif yang diambil oleh masyarakat. Bagaimana dengan para mubalig yang siap dikirim ke daerah-daerah, insya allah akan lebih mewarnai daerah tersebut. Apalagi di Balikpapan masih banyak tempat-tempat yang belum terjangkau oleh dakwah kita tapi sudah banyak dimasuki oleh para Wahabi dan Misionaris Kristen.
Apakah tidak pernah terpikir dalam benak kita untuk menyebarkan dakwah Ahlulbait keseluruh pelosok Nusantara dan tidak hanya berkutat di ibukota saja?. Bukankah di Jakarta sudah penuh dengan para mubalig Ahlul Bait Senior?
Kalau ingin mendapat sesuatu yang lebih menantang dalam dakwah marilah datang ke daerah. Terutama di Balikpapan dan sekitarnya yang akan memberikan cerita dankesan tersendiri.
Yang harus difikirkan oleh IKMAL dan daerah yang menerima Muballig dari pusat ialah masalah biaya rumah tangga calon muballig tsb. Hal ini bisa di usahakan dengan kemampan IKMAL yang mempunyai pengalaman yang luas dan di subsisdi silang dengan Yayasan ditambah masyarakat Ahlul Bait di Balikpapan.
PETANI SINGKONG GAJAH
Juga sebagai info tambahan bahwa kami di Balikpapan dan KUKAR (Kutai Karta Negara) telah ikut usaha penanaman Kelapa Sawit dan Singkong Gajah dengan membeli 1 kavling berisi 2 Hektar Tanah yang menjadi hak Milik Pembeli. Pada pertengahan bulan Januari 2014 ini kami telah menandatangani Kontrak Bagi Hasil (30% – 70%) dengan perusahaan yang mengelola penanaman Singkong Gajah. Manfaat Singkong Gajah disamping diolah menjadi aneka produk makanan juga sebagai BIOETANOL yakni untuk menjadikan alternatif Bahan Bakar Minyak Alternatif YangTerbarukan. Karena itu Negri Cina sangat berminat dan telah megadakan kontrak kerja lewat PT USP senilai 550 Juta Dollar (Setengah Trilyun). InsyaAllah kami sebagai petani Plasma 2 tahun lagi akan menikmati hasil panen dengan pendapatan perbulan sekitar 3juta – 5juta per kavling selama 30 tahun.
Jika ustad yang mau tinggal di Balikpapan kita berikan fasilitas ini insyaAllah akan sangat membantu perekonomian rumah tangga mereka. Juga sehubungan dengan dakwah didaerah, pemilik lahan pernah menyatakan kepada kami tentang pentingnya bimbingan spiritual/ agama dan adanya ustad / pesantren didaerah lahan penanaman Sawit dan Singkong Gajah tersebut.
Inilah tantangan buat para ustad muda baik lulusan Qom ataupun lainnya. Disini ada Win Win Solution. InsyaAllah kami siap mengadakan Pesentasi di Jakarta untuk mematangkan Planing Ustad Masuk Desa.
Demikian yang bisa kami berikan masukan. Mudah-mudahan dapat dijadikan pemikiran dan hal yang positif bagi dakwah Ahlul Bait di daerah di seluruh Indonesia.