Ibn Arabi: Penghidup Agama
Nama lengkapnya Muhamnmad bin Ali bin Muhamamd bin Ahmad bin Abdillah bin Hatim at-Thay, Lahir dari keluarga yang menghimpun kemulian dunia dan akhirat, dibulan suci tanggal 17 Ramadan. Ayah dan kakeknya orang kaya yang ahli zuhud dan demikian juga ibundanya ahli takwa dan wara’. Digembleng di kawan candradimuka di wilayah tempat para sufi bersua di kota Spanyol Selatan, Murcia.
Ia adalah lautan kontroversi yang berani menyuarakan hal-hal yang mengguncang doktrin Islam yang paling mendalam dan menghebohkan semua keyakinan inti dari agama yang dipegang teguh oleh para tokoh Islam terkemuka sepanjang zaman.
Ia memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap siapa saja terutama yang memiliki keikhlasan untuk membacanya secara hati-hati dan akurat. Tokoh yang dipengaruhinya merentang dari berbagai zaman, mazhab dan agama dari Mulla Sadra, Imam Khomeini, Hamzah Fansuri, Ronggowarsito, Schimmel, Bahkan Muthahhari mengatakan hampir seluruh para arif besar adalah murid dari Ibnu Arabi. Seluruh Urafa di dunia Islam yang saya kenal baik itu yang menggunakan bahasa Arab atau persia seperti Jalaluddin Rumi, Hafiz dan juga tokoh-tokoh sufi yang lainnya adalah murid Ibnu Arabi. Menurut Dr. Eric Winkel, film Star Wars juga terpengaruh oleh ajaran Ibnu Arabi karena Produser Star Wars George Lucas banyak bertanya kepada guru sufi beraliran Ibnu Arabi di Barat yang bernama Habibi.
Sejak masih remaja, Ibnu Arabi mempelari ilmu-ilmu tradisional, hadis, al-Quran, membaca al-Quran dengan tujuh qiraat. Dan yan paling penting yang melejitkan spiritualisme-nya adalah kedisiplinan dirinya dalam menempuh tazkiyah nafs (suluk) dan ibadahnya yang menjadikan selama hidupnya menjulang di tengah-tengah kalangan para arif dan bahkan Ibnu Rusyd sang filsuf sangat ingin bertemu dengannya.
Tidak ada yang bisa menandingi produktifitasnya dalam menulis, tidak Ibnu Sina, tidak juga para filsuf atau ulama-ulama yang lain dan bahkan mungkin dalam sejarah umat Islam dan sejarah kemanusiaan belum ada yang memiliki tulisan yang luar biasa dari sisi kuantitas dan kualitas hampir 848 karya yang tebal dan risalah pendek di tulis oleh Ibnu Arabi bahkan saat usianya sudah senja dan dalam kondisi fisiknya yang lemah ia masih produktif menulis. Atau mungkin karena inspirasinya dari Tuhan sendiri.
Ibnu Arabi sangat sering memuji Imam Ali as. Menurutnya Ali bin Abi Thalib adalah pintu ilmu dan pemilik rahasia kenabian dan tidak ada yang bisa menandingi Ali bin Abi Thalib dalam posisi spiritual dan menurutnya insan yang paling dekat dengan Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Arabi menyebut Imam Mahdi sebagai qutub zaman. Dalam risalah irfan “a-Dua makhtum ala siir maktum” dan dalam kitab Futuhat Makkiyah ia banyak menyebutkan tentang keutamaan, simbol dan juga realita kemunculannya Imam Mahdi afz.
Sayyid Jalaludin Asytiyani menukil dari Hendri Corbin mengatakan bahwa setiap arif pasti seorang syiah. Karena asas dari wilayah hanya ada dalam mazhab Ahlulbait. Dan Ali bin Abi Thalib menurut para peneliti adalah rahasia para nabi dan para wali (sirr al-anbiya dan awliya). Dan karena itu sebagian ulama syiah menganggap Ibnu Arabi adalah orang syiah dan jika ada beberapa pendapat Ibnu Arabi yang bertentangan dengan syiah itu dalam rangka taqiyah.
Pintu Masuk Untuk memahami Ibnu Arabi
Untuk Memahami kitab doktrin irfan ibnu Arabi yaitu Fushus al-hikam−menurut Dr. Eric Winkel ditulis dengan bahasa yagn sama sekali berbeda dan karena itu ia tidak percaya diri untuk menerjemahkannya−seorang pelajar harus membaca terlebih dahulu salah satu kitab irfan yaitu Tamhid al-Qawa’id atau Insan Kamil karya Abdul Karim Jilli pada seseorang ustadz. Dan salah seorang syaikh yang paling otoritas untuk dijadikan guru adalah gurunya para syaikh yaitu Shadrudin Qunawi. Dan untuk memahami karya-karya Qunawi tampaknya kita perlu belajar dulu kepada murid-muridnya Qunawi yang sebagian besarnya dari Persia yang menulis dalam bahasa Persia, seperti Said Saidudin Farghani, Muayidudin Jandi dan yang berasal dari arab yaitu Muhaqiq Afifuddin Tilmisani.
Selain Fushul al-Hikam kitab lain yang juga menjadi kitab doktrin irfannya adalah Futuhat al-Makkiyyah, kitab yang sangat tebal terdiri dari 4 jilid yang masing-masing jilidnya rata-rata terdiri dari 650 halaman dalam lembaran kertas yang cukup besar dengan huruf-huruf yang agak kecil.
Filsafat adalah pengantar untuk memahami irfan, artinya untuk mempelajari irfan seseorang dianjurkan untuk menyelesaikan pelajaran kitab-kitab filsafat pada guru-guru yang muktabar kemudian membaca kitab-kitab muqadimah irfan seperti yang telah disebutkan di atas dan tentunya juga dengan memperhatikan metode-metode irfan yaitu praktik-praktik suluk yang menjadi bagian integral dari pelajaran irfan. (SN)