Pernyataan Difa’ Ayatullah Sistani untuk Palestina
Muhammad Ilyas______ Masih ada jejak digital penyerangan terhadap Kamp Jenin tempat pengungsi Palestina di utara Tepi Barat, Jenin, pada awal April 2002. Pada hari itu tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian yang berlangsung hingga 12 April, dan jumlah korban yang syahid dari anak-anak, para wanita dan orang tua lebih dari 500 jiwa.
Saat itu penguburan jenazah syuhada dilakukan oleh Zionis di tempat kuburan massal secara menyembunyikan jejak-jejak kejahatannya. Puluhan mayat dilindas dengan roda rantai tank-tank. Bayi-bayi mati akibat tidak mendapat susu sejak selama 10 hari dalam blokade. Menurut saksi-saksi mata, tentara pendudukan Israel telah membuat galian yang dalam untuk kubur mayat-mayat syuhada.
Di tengah peristiwa tragis itu, marja’ tertinggi di Irak, Ayatollah Sayed Sistani mengeluarkan pernyataan tertulis (tertanggal 26 Muharam 1423/9 April 2002), yang isinya setelah basmalah dimulai dengan QS.Al-Maidah 78-79:
“Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat.”
Untuk menambah pengetahuan, mengenai ayat pertama merujuk pada tafsirnya di dalam kitab “Al-Amtsal”, mengisyaratkan pada akibat buruk bagi kaum kafir dahulu, agar jangan sampai mereka diikuti secara buta. Mereka telah dilaknat oleh nabi Daud as yang dibangga-banggakan oleh Yahudi -termasuk yang mengikuti jalan kaum yang dilaknat tersebut. Juga oleh nabi Isa as karena kaum itu bersikeras menempuh jalan ingkar.
Ayat kedua menegaskan bahwa mereka itu tidak akan pernah mengakui tanggung jawab sosial di pundak mereka, dan tidak akan berhenti dari kemungkaran. Lebih dari itu mereka dalam berbuat kemaksiatan mendapat dukungan dari sebagian tokoh agama mereka. Mengenai sikap terhadap hal ini diserukan dalam hadis Nabi saw (yang kira-kira artinya): “Hendaklah kalian beramar ma’ruf nahi munkar, mencegah tangan dungu dan memaksanya kepada kebenaran, atau (kalau tidak) Allah akan membenturkan hati di antara kalian dan mengutuk kalian sebagaimana mereka.”
Mereka yang tidak mengindahkan seruan tersebut, disifati oleh Imam Ja’far Shadiq as bahwa, “Golongan yang dicela Allah swt ini tidak ikut campur dan tidak bergabung dalam urusan dan pertemuan kaum durhaka itu. Tetapi bila bertemu dengan mereka di hadapan mereka tertawa dan terhibur dengan mereka.”
Peran Ulama Najaf Terkait Masalah Palestina
Najaf salah satu pusat ilmu agama dan ulama terutama beliau yang paling terpandang, berkepedulian terhadap masalah Palestina sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan.
Dunia tahu peran Najaf dengan mengeluarkan fatwa-fatwa, mengadakan -dan hadir dalam- pertemuan-pertemuan dalam rangka itu. Melawan rasisme Yahudi, yang secara historis kelanjutan dari sejak masa Rasulullah saw hingga masa ketika kekufuran berkuasa dan keimanan umat Islam dilemahkan olehnya. Di antaranya dengan memperlebar perselisihan-perselisihan, kekuasaan syaitani ini menguatkan Yahudi zionis untuk merampas tanah muslimin dan Masjid Al-Maqdis, mengusir mereka, membakar tempat-tempat suci, menginjak kehormatan dan menduduki negeri mereka.
Jadi, tindakan Israel di mata ulama adalah operasi perampasan besar. Lebih spesifiknya, ialah pendudukan dengan tindakan-tindakan kejahatan yang tak terkira jumlahnya dan berkesinambungan terhadap bangsa Palestina, yang disaksikan oleh mata dunia. Sementara sikap kebanyakan penguasa mendukung kejahatan besar ini karena faktor posisi dan takut bergeser dari posisi kekuasaan mereka.
Namun ulama tidak tinggal diam dan pasif terhadap kemungkaran yang nyata itu, terutama Marja’ Tertinggi di Irak, Ayatollah Sayed Sistani. Di bawah ini pernyataan tertulis beliau –yang penulis pahami memuat fatwa jihad (difa’i) membela Palestina, yang kira-kira artinya demikian:
“Saudara-saudara kita di wilayah Palestina yang diduduki, pada beberapa hari ini sedang menghadapi serangan zionis terus-menerus yang langka seperti itu dalam sejarah kini. Kata-kata tak mampu mengungkapkan sisi-sisi kebiadabannya.
Adalah serangan yang sungguh-sungguh melampaui semua tanpa terkecuali, terhadap orang-orang sepuh, para wanita dan anak-anak. Dengan berbagai cara melancarkan pembunuhan, penyiksaan, penangkapan, pengusiran, tindakan melaparkan, penistaan kehormatan dan kesucian, merusak perkotaan dan pemukiman, penghancuran rumah-rumah dan tempat tinggal. Sampai batas pencegahan ambulan untuk yang luka-luka, yang syahid dan pemakaman jenazah mereka. Sedang terjadi semua itu dengan pengetahuan mata dan telinga sedunia tanpa penghalang yang mencegahnya, bahkan mendapat dukungan Amerika secara nyata.
Jika sudah tak ada lagi yang diharapkan dari para musuh Islam dan muslimin kecuali mereka berbaris dengan para pelanggar dan perampas hak, sesungguhnya tak diharap dari muslimin kecuali mereka harus bangkit bersama saudara-saudara mereka yang laki-laki maupun yang perempuan di Palestina tercinta, merapatkan barisan mereka, mengerahkan daya upaya mereka dalam membela saudara-saudara mereka dan menghentikan serangan terhadap mereka.
Kondisi tragis yang dialami bangsa Palestina yang dizalimi sehingga muslimin tidak nyaman di tempat makan dan minum sampai mereka hentikan tangan kaum lalim yang melampaui batas, dari saudara-saudara mereka.
Sungguh diriwayatkan dari Nabi saw bahwa beliau telah bersabda: “Siapa yang tidak peduli urusan muslimin bukanlah bagian dari mereka, dan siapa yang mendengar orang memanggil, “Wahai muslimin!” lalu tidak menyambutnya, bukanlah seorang muslim.”
Oleh karena itu, kami serukan muslimin seluruhnya supaya tergerak untuk menolong bangsa Palestina, menyambut pekik mereka yang memohon pertolongan, dan memberikan upaya dan kemampuan maksimal dalam mencegah agresor, mengembalikan hak-hak mereka yang dirampas dan menyelamatkan tanah Islam dari tangan kaum penjajah.”
Kemudian ditutup dengan doa memohon kemenangan: “Kami memohon kepada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa agar mengantarkan muslimin kepada kebaikan dan kemenangan..” Amin ya Rabbal ‘alamin.
Referensi:
- Tafsir Al-Amtsal (4)
- https://www.youm7.com/story/2017/4/1/3170540/ حتى-لا-ننسى-15-عاما-على-مذبحة-جنين-الفلسطينية
- https://www.sistani.org/arabic/statement/1460/
- http://ijtihadnet.net/حوزة-النجف-الأشرف-وموقفها-من-القضية-ال/