Sendok Pernah Juga Jadi Simbol Resistensi Warga Palestina
Annisa Eka Nurfitria, Lc ______ Pagi yang cerah telah menyaksikan penjaga penjara Israel memeriksa terowongan yang telah digali dengan cerdik oleh enam tahanan Palestina. Kejadian ini menjadi bahan tertawaan di dunia maya ketika fakta bahwa para pejuang perlawanan berhasil meloloskan diri dari salah satu penjara paling aman di Israel hanya dengan menggunakan sendok tua yang berkarat menyebar luas. Peristiwa ini semakin menarik jika diperbandingankan dengan film terkenal seperti Shawshank Redemption, netizen bahkan memenuhi internet dengan meme yang menggambarkan ironi keberhasilan enam orang Palestina dan satu sendok melawan sistem keamanan yang dianggap tidak terkalahkan.
Sendok sederhana ini menjadi simbol perlawanan Palestina, ditempatkan bersama bendera dan spanduk tradisional. Gambar terowongan di kaki wastafel dan lubang yang digali di luar penjara beredar di media sosial setelah mereka melarikan diri dari Penjara Gilboa pada 6 September 2021. Meskipun sejumlah orang menyebutnya sebagai “sendok ajaib” dalam tren hashtag, peran sebenarnya dari sendok tersebut masih menjadi misteri.
Dengan tekad dan kecerdikan, orang-orang Palestina telah menciptakan terowongan yang menjadi jalur pelarian mereka, memanfaatkan sendok sebagai alat untuk menggali. Sari Orabi, penulis di situs Arabi 21, menyatakan bahwa tindakan ini tidak hanya menciptakan “humor hitam,” tetapi juga mempermalukan sistem keamanan Israel. Di luar Palestina, sendok menjadi simbol kebebasan, muncul dalam demonstrasi solidaritas dengan tahanan Palestina. Desainer grafis, Raed al-Qatnani, menyimbolkan perjuangan ini dengan gambar enam siluet yang menyeberangi jembatan menuju kebebasan, dengan sendok sebagai ikon. Cerita ini membawa kenangan bagi warga Tulkarem, seperti Ghassan Mahdawi, yang pada tahun 1996 melarikan diri dari penjara Israel melalui terowongan yang digali dengan paku.
Penjara Gilboa, didirikan pada tahun 2004, terletak enam kilometer dari Tepi Barat dan 16 kilometer dari perbatasan Yordania. Dikenal sebagai salah satu penjara paling keras di Tel Aviv, tempat ini digunakan untuk menahan warga Palestina dengan hukuman panjang, bahkan seumur hidup, di sel-sel tanpa jendela.
Mitos tentang kecerdasan orang Israel, terutama dalam bidang teknologi dan keamanan, tergoyahkan oleh kenyataan bahwa enam narapidana Palestina berhasil menciptakan terowongan dan melarikan diri dari penjara dengan hanya menggunakan sendok berkarat yang disembunyikan di balik poster. Keberhasilan ini mempertanyakan pandangan umum tentang superioritas teknologis dan keamanan Israel.
Pelarian dramatis ini melibatkan penggalian terowongan selama beberapa bulan, dengan terowongan sepanjang 22 meter selesai pada 6 September sekitar pukul 01.00. Otoritas penjara baru menyadari pelarian setelah tiga jam, ketika laporan warga diteruskan kepada pihak berwenang. Para narapidana tidak hanya menggali terowongan selama beberapa bulan, tetapi juga berhasil menghindari dan menaklukkan 40 penjaga, tiga menara pengawas, dua tembok, kawat berduri, kamera keamanan, dan bahkan sekawanan anjing pelacak. Prestasi ini menyoroti kegigihan dan tekad mereka untuk memperoleh kebebasan.
Keenam tahanan yang berhasil melarikan diri termasuk Mahmud Abdullah Ardah (ditahan sejak 1996), Mohammad Ardah (ditahan sejak 2000), Ayham Kamamji (ditahan sejak 2006), Yaqub Qadri (ditahan sejak 2003), Zakaria Zubeidi (ditahan sejak 2019 menunggu persidangan), dan Munadel Infeiat (ditahan sejak 2019 tanpa dakwaan).
Lima dari mereka adalah anggota Jihad Islam Palestina, sementara Zakaria Zubeidi, yang dikenal luas, adalah mantan komandan Brigade Martir Al Aqsa dan tokoh terkemuka dalam Perlawanan Palestina. Keluarganya telah menderita tragedi dengan ibu dan saudara laki-lakinya tewas ditembak oleh penembak jitu Israel, dan rumah mereka dihancurkan tiga kali oleh Israel.
Di tengah perbincangan dan ejekan di dunia maya, Israel merespons serius dengan melancarkan perburuan untuk menangkap mereka kembali. Namun, di Palestina, berita tentang pelarian ini disambut dengan perayaan di banyak kota. Warga memenuhi jalanan, membagikan permen sebagai bentuk kebahagiaan atas kemenangan kecil dalam perlawanan mereka.
Kisah ini juga memberikan simbol baru untuk perjuangan Palestina, di mana sendok berkarat menjadi ikon perlawanan dan keberanian. Seniman dan kreator konten, seperti Beesan Arafat dan Abeer Anabtawi, menciptakan karya seni yang mengabadikan sendok sebagai simbol kebebasan. Pada saat yang sama, pengguna media sosial menggunakan hashtag “sendok ajaib” untuk mengekspresikan kagum dan dukungan terhadap perjuangan para narapidana.
Sementara empat dari enam narapidana berhasil ditangkap kembali, kisah pelarian ini tetap menjadi inspirasi dan bukti bahwa tekad manusia dapat mengatasi hambatan apapun. Meskipun ironis, kesuksesan mereka dengan sendok menyiratkan pesan kuat tentang ketahanan dan keberanian dalam menghadapi sistem yang dianggap tidak dapat ditembus.
Hamas dan Fatah juga merayakan pelarian ini, mendesak warga Palestina untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada para pelarian. Mayoritas dari mereka berasal dari Janine, mendapat dukungan gembira dari penduduk kampung halaman mereka dan warga Palestina di berbagai wilayah, dianggap sebagai pahlawan.
Protes solidaritas diadakan sebagai respons terhadap tindakan hukuman Israel terhadap para tahanan yang masih dipenjara, termasuk pemindahan tahanan Jihad Islam ke penjara yang berbeda dan penutupan toko tahanan yang menjual sembako. Pembatasan terhadap aktivitas tahanan, seperti jumlah yang diperbolehkan di halaman dan waktu di luar sel, juga menciptakan ketegangan.
Media Israel merespons dengan memberikan berbagai argumen mengenai penyebab pelarian ini. Salah satunya adalah klaim bahwa cetak biru penjara tersebut telah diposting secara online oleh firma arsitektur yang membangun penjara tersebut, meskipun situs web perusahaan tersebut kemudian menjadi offline.
Media Israel, pada suatu titik, melaporkan kemungkinan bahwa penjaga penjara tertidur atau ada bantuan dari dalam atau luar yang membantu para tahanan. Namun, banyak teori dan penjelasan liar muncul, kecuali yang paling jelas, bahwa keenam pejuang kemerdekaan berhasil mengakali dan mengatasi sistem keamanan.
Sumber :
https://newsinfo.inquirer.net/1489087/spoons-become-a-new-symbol-of-palestinian-freedom